Dia adalah Putri Aiyaruk, seorang putri kerajaan asal Tartar. Ia merupakan putri dari Raja Kaidu yang berkedudukan di Samarkand (kini menjadi Uzbekistan).

Kenapa dia bisa dinobatkan sebagai pegulat perempuan terkuat di dunia? Begini ceritanya.

Dahulu kala, ada beberapa negara yang mewajibkan para pelamar seorang putri kerajaan untuk melewati ujian atau tantangan berat terlebih dulu jika ingin menikah dengan sang putri. Contoh tantangannya seperti harta yang melimpah yang dapat dibawakan kepada sang putri atau mungkin membunuh hewan buas yang ada di hutan. 

Tetapi Gan Sis, ada juga yang dapat ujian untuk melakoni beberapa olahraga berat. Misalnya, dalam mitologi Yunani kala itu ada kisah tentang Atalanta dan Apel emas, dimana seorang gadis yang berlari cepat mampu mengalahkan para pelamarnya dalam berlomba lari.

Beda dengan Aiyaruk, setiap pelamar yang ingin menikahinya harus mengalahkan dia.... di arena gulat!



Menurut buku 100 Atlit yang Membentuk Sejarah Olahraga berat badan Aiyaruk ketika Ia dilamar dan sudah hendak menikah adalah 140 kilogram dan tingginya 6 kaki dua inci. Nah, berbeda dengan perempuan lainnya... Aiyaruk mempunyai syarat bagi para lelaki mengalahkannya dalam pertandingan gulat jika ingin menikahinya.

Jika mereka kalah, mereka harus rela membayar kekalahannya dengan 100 ekor kuda.

Nah, karena kekuatannya yang luar biasa Marco Polo menulis bahwa pada tahun yang sama dengan ia memulai pergulatan dengan para pelamarnya tersebut (1280) ia telah memperoleh lebih dari 10.000 ekor dari 100 pertandingan yang ada. 

Saat itu, kuda merupakan simbol yang mempunyai nilai tinggi bagi Bangsa Tartar. Maka dipastikan, pertarungan yang terjadi merupakan pertarungan yang serius.

Suatu hari, datanglah seorang juara gulat dari negara tetangga, Pamir. Dengan yakinnya, Ia dapat mengalahkan sang putri sehingga dia menawarkan 1000 ekor kuda alih alih hanya 100 ekor saja.

Benar saja, tidak seperti pelamar pelamar sebelumnya yag mudah dikalahkan Putri Aiyaruk tetapi pertarungan kali ini berlangsung lama dan sangat ketat. Namun akhirnya, si pegulat tetap takluk di bawah Putri Aiyaruk.

Dengan ini, Putri Aiyaruk tetap lajang dan ialah pegulat wanita yang semua lawannya adalah pria dan tidak terkalahkan.

sumber: 100 Atlit yang Membentuk Sejarah Olahraga.