ashibnu
TS
ashibnu
Liburan Yang Menjadi Bencana, Kecelakaan Balon Udara Luxor

Pada tanggal 26 Februari 2013 tepat pada pukul 07.00 pagi di dekat Luxor, Mesir, sebuah balon udara yang membawa 20 penumpang wisatawan dan satu pemandu terbakar. Api yang diketahui berasal dari kebocoran gas di salah satu tangki balon, melumat keranjang penumpang pada balon tersebut.

Memilukan, Kisah Saudara Kembar Daisy dan Violet Hilton

Pemandu langsung berinisiatif untuk mendaratkan balon agar mendekati tanah. Pemandu yang tubuhnya terbakar parah oleh api, kemudian memutuskan untuk melompat dari keranjang penumpang balon. Seorang penumpang wisatawan melompat mengikuti pemandu. Mereka akan menjadi dua orang yang selamat dari kecelakaan yang mengerikan itu.

Karena panas dari keranjang balon yang terbakar, ditambah dengan hembusan angin yang kian kencang, menyebabkan balon tersebut malah terbang lebih tinggi ke atas. Para penumpang yang ditinggalkan mempunyai pilihan yang sulit, melompat dari keranjang dan jatuh dari ketinggian atau tetap di tempat mereka dan menunggu dipanggang oleh api.


Tujuh dari 19 penumpang yang tersisa memutuskan untuk melompat dari balon yang terbakar. Tujuh orang yang melompat tak satu pun dari mereka selamat ketika jatuh dari ketinggian. Balon itu naik semakin tinggi hingga berada di ketinggian sekitar 300 meter di atas tanah sebelum tangki bensin menyala kemudian meledak.

Parasut balon itu rusak akibat terbakar oleh api, dan semuanya jatuh ke tanah dalam bentuk bola api yang berkobar, ada 12 penumpang yang masih tersisa di keranjang balon. Semua kejadian itu hanya berlangsung beberapa menit yang akhirnya mengakibatkan kematian sebanyak 18 penumpang balon. Semua korban meninggal diakibatkan oleh kombinasi dari luka dalam dan luka bakar.


Satu-satunya penumpang yang selamat adalah pria Inggris berusia 49 tahun bernama Michael Rennie, yang melompat dari balon setelah mengikuti pilot yang sebelumnya melompat lebih dulu. Istri Michael yang bernama Yvonne, tidak mengikutinya melompat dari balon.

Michael beruntung tidak ada luka serius, tetapi melihat dari tempat dia mendarat di tanah dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah terjadinya tragedi itu. Pilotnya yang bernama Mohman Mourad, juga selamat tetapi menderita luka bakar lebih dari 70% di tubuhnya. Selama penyelidikan atas insiden itu, Mourad ditahan karena dicurigai gagal menyelesaikan pemeriksaan keselamatan standar balon sebelum lepas landas.


Insiden tersebut merupakan kecelakaan balon paling mematikan sejak bencana Hindenburg pada tahun 1937. Dengan korban yang berasal dari negara asing, kejadian itu menjadi berita internasional. Korban tewas semuanya adalah wisatawan yang berkunjung ke Mesir untuk berlibur. Mereka mengharapkan perjalanan yang menyenangkan dan menenangkan di atas Sungai Nil dan Lembah Para Raja, Mesir. Tak disangka liburan mereka akan berakhir menjadi bencana.


KOLEKSI THREAD MENARIK

Quote:

Diubah oleh ashibnu 08-04-2021 01:25
yusuf2210dhinyzfrnscreamo37
screamo37 dan 26 lainnya memberi reputasi
27
10.7K
95
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.