Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Mumpung bulan puasa masih minggu depan, kalau ane mau ngomonginpayudara kayaknya nggak papa ya. Hehe.. Toh, yang ane mau omongin ini bukan hal yang negatif kok, cuman mau bahas hal yang lagi viral. Iyah, beberapa waktu belakangan, sedang viral seorang selebgram yang mengakui bahwa dirinya menjadi korban suntik filler payudara abal - abal sehingga menjadikan aset berharganya tersebut berlubang. Hii ngeri banget ya Gansis.



Terakhir, terungkap fakta bahwa pelaku filler abal - abal ini memang bukanlah seorang dokter atau orang yang punya kapabilitas untuk melakukan itu. Ternyata, pelaku adalah lulusan sarjana pertanian, sangat tidak nyambung dengan praktek suntik filler yang ia lakukan. Lalu dari mana ia mendapatkan ilmu suntik menyuntik filler? Seperti di lansir CNNIndonesia.com, pelaku mendapat ilmu melalui pelatihan dari seorang dokter. Yang cukup mengejutkan, sebelum membuka praktek, pelatihan itu hanya dilakukan selama satu hari saja. Dan setelah mendapat sertifikat pelatihan, ia menawarkan jasa suntik filler melalui sosial media.



Lebih mencengangkan lagi, pelaku bahkan mengijinkan pasiennya untuk menambah suntikan secara mandiri jika dirasa hasilnya masih kurang. Duh, nyuntik payudara kok kayak mompa balon, bisa dilakukan oleh sembarang orang. Hasilnya sudah pasti bisa ditebak. Bukannya dapat payudara indah, justru payudara pelanggannya bernanah dan bahkan berlubang. Ngeri euy.



Berbicara mengenai filler, sebenarnya filler itu diapain sih? Secara bahasa yang mudah dipahami, filler bisa diartikan sebagai memasukkan suatu zat tertentu kedalam bagian tubuh dengan tujuan menambah volumenya. Bibir, hidung, kantung mata, payudara, bahkan Mr. P adalah bagian tubuh yang sering di filler. Tentunya tidak sembarang zat bisa dimasukkan kedalam bagian tubuh. Hanya zat tertentu yang paling minim menimbulkan efek samping lah yang dipilih untuk digunakan dalam metode filler ini. Salah satunya zat bernama hyaluronic acid atau sering disebut HA.

Selain untuk menambah volume bagian tubuh, HA juga punya kelebihan yaitu mampu menghilangkan kerutan. Zat ini juga tidak menghasilkan protein atau virus berbahaya sehingga sangat jarang menimbulkan alergi ataupun infeksi. Berbeda dengan praktek filler abal - abal yang menggunakan bahan berbahaya sehingga menyebabkan infeksi seperti pada kasus selebgram diatas.

Meski menggunakan bahan yang aman dan prosedur serta dilakukan oleh tenaga profesional, filler tetap saja memiliki resiko. Diantara resiko yang sering ditemukan adalah dislokasi atau perpindahan lokasi zat yang disuntikkan. Pada payudara, filler yang semestinya tetap berada diarea suntik, bisa berpindah ke area lainnya. Misalnya filler berpindah ke bawah pada lipatan payudara sehingga menyebabkan ganjalan pada payudara.



Lalu, apa sih bedanya filler dengan operasi plastik?

Jika proses filler cenderung sederhana karena hanya menambah volume dengan memasukkan zat tertentu kedalam bagian tubuh melalui suntikan, operasi plastik jauh lebih kompleks. Penangangan operasi plastik jauh lebih rumit dan biayanya pun jauh lebih besar. Meski secara hasil, juga jauh lebih maksimal jika dibandingkan dengan suntik filler. Operasi plastik ini juga punya banyak prosedur, salah satunya yaitu dengan sistem cangkok kulit. Pada sistem ini, jaringan kulit yang sehat akan diambil dan kemudian dipindahkan kebagian tubuh lain yang rusak, cacat, atau kurang sempurna.






Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini dan Ini
Sumur Gambar : Om Google