nursugiarti25Avatar border
TS
nursugiarti25
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SIKLUS PENGGAJIAN
Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru, SE,MSi,Ak,CA,ASEANCPA,CRP
Email : sridewi@unissula.ac.id
Nama : Nur Sugiarti Dwi Rahayu
Mahasiswa S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sultan Agung Semarang


Dalam sistem penggajian karyawan pada suatu perusahaan biasanya dibagi menjadi dua golongan, yaitu gaji dan upah. Namun ada juga perusahaan yang hanya menggunakan salah satu dari dua golongan penggajian itu. Istilah gaji dan upah sering dianggap sama, padahal sebenarnya gaji dan upah itu berbeda.

LALU APASIH PERBEDAAN GAJI DAN UPAH?

Gajimerupakan pembayaran atas penyerahan jasa atau suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada seseorang secara teratur sebagai balas jasa.
Sedangkan Upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dibayarkan berdasarkan perhitungan hari kerja, jam kerja, atau jumlah produk yang dihasilkan.

Prosedur Penggajian suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Pencatatan waktu kerja, jam hadir, dan jam kerja,
2) Rekap yang dilakukan oleh petugas pencatatan waktu, dan diberi paraf,
3) Kemudian rekap tersebut diserahkan ke HDR/Personalia,
4) Manajer HRD/Personalia akan mengecek dan mengotorisasi rekap,
5) Kemudian rekap akan diberikan ke bagian akuntansi, ditandatangani dan diotorisasi oleh manajemen akuntansi,
6) Rekap tersebut kemudian diserahkan kepada direktur, diotorisasi, ditandatangani sebagai bukti resmi bahwa gaji sudah siap dicairkan,
7) Semua total gaji kemudian diberikan kebagian keuangan/kasir,
8) Dan gaji bisa diberikan kepada karyawan, bisa melalui tunai (secara langsung) atau lewat Bank.

SEKARANG APA ITU PENGUJIAN SUBSTANTIF?

Pengujian substantif merupakan prosedur audit untuk menguji sejauh mana salah saji material atas laporan keuangan.

Tujuan Pengujian Substantif terhadap siklus penggajian ada enam, yaitu:
1. Auditor memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan gaji,
2. Audit memperoleh keyakinan tentang asersi keberadaan dan ke terjadian transaksi yang berkaitan dengan gaji,
3. Audit memperoleh keyakinan tentang asersi kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi,
4. Audit berusaha membuktikan asersi hak kepemilikan klien dan kewajiban atas gaji yang dicantumkan di neraca,
5. Audit membuktikan kewajaran penilaian alokasi gaji yang dicantumkan di neraca,
6. Audit membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan gaji di neraca.

Langkah – Langkah Pengujian Substantif Yang Dapat Dilakukan Auditor Pada Akun Gaji, Yaitu :
1. Prosedur Audit Awal
a) Buat top Schedule,
b) Meminta rincian biaya gaji, upah dan rekening terkait,
c) Lakukan tes matematis,
d) Cocokkanlah.

2. Pengujian Prosedur Analitik
a) Bandingkan saldo gaji, upah dan rekening terkait dengan saldo tahun sebelumnya,
b) Bandingkan saldo dan anggaran,
c) Hitung rasio.

3. Pengujian Transaksi Rinci
a) Telusuri nama dan tarif gaji dan upah untuk dasar pencatatannya,
b) Telusuri waktu yang tampak pada kartu hadir dan pulang serta laporan yang ditandatangani mandor,
c) Tentukan dasar pengurangan dan penggajian, kemudian bandingkan dengan catatan pengurangan yang telah diotorisasi,
d) Bandingkan total gaji dan upah dengan rekening terkait dari data yang dibuat,
e) Adakan observasi pengadaan mesin absensi dan kartu absensi yang telah digunakan.

4. Pengujian Detail Saldo Akun Rinci
a) Buat ringkasan daftar kompensasi staf atau pemimpin dan telusuri ke kontrolnya,
b) Periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan dan tes perhitungan PPh apakah sesuai Undang-Undang,
c) Bandingkan total biaya gaji, upah dan rekening terkait dalam laporan Laba Rugi dan SPT,
d) Bandingkan data yang ada dalam daftar gaji dan upah dengan catatan personal,
e) Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji dan upah.

5. Pengujian Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
Periksa penyajian dan pengungkapan dalam neraca dan laporan laba rugi apakah sudah tepat.


Pengujian substantif merupakan prosedur audit yang sangat penting, namun hal ini tidak bersifat ekstensif. Banyak auditor menghadapi salah saji material yang rendah, walaupun penggajian seringkali menjadi bagian yang signifikan dari total beban.
Ada tiga alasan untuk hal ini :
(1) Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan keluhan kepada manajemen jika mereka dibayar terlalu rendah atau tidak sesuai,
(2) Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam dan tidak rumit,
(3) Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah negara bagian dan federal menyangkut pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dan pajak pengangguran.




REFERENSI
https://www.slideshare.net/nonygendis/audit-siklus-penggajian-dan-personalia-96673193

Diubah oleh nursugiarti25 07-04-2021 14:36
0
282
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
Education
icon
22.4KThread13.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.