Evil Geniuses, yang terdiri dari orang Filipina Abed "Abed" Yusop, Daryl Koh "iceiceice" Pei Xiang dari Singapura, dan tiga superstar lainnya, memimpin 2-0 di grand final, tetapi IG membalikkan keunggulan lawan mereka dengan memenangkan tiga pertandingan berikutnya permainan.

Pertandingan pertama berlangsung selama 58 menit, dengan IG membangun kerjasama tim sangat baik sehingga bisa mendapatkan keunggulan. Namun, sayangnya kesalahan permainan dari IG mengubah permainan yang menguntungkan EG. EG akhirnya mampu memecahkan kekuatan mereka setelah menghancurkan lineup IG yang berorientasi penyerangan di saat-saat momentum mendebarkan saat game tersebut.

Pertandingan kedua EG mampu mengalahkan IG dalam waktu kurang dari setengah jam. Perjuangan carry IG, Flyfly, dari awal hingga akhir, hampir sama sekali tidak bisa mendapatkan item yang dia butuhkan untuk memukul balik tim lawan.

Pertandingan ketiga adalah puncak dari grand final. Pemain mid and carry IG mampu mengalahkan lawan mereka dari awal game, tetapi EG berhasil menyamakan kedudukan melalui teamfight yang spektakuler. Beberapa saat kemudian, IG membalas dan menutup permainan setelah membangun keunggulan yang tidak dapat dilawan.

Di game keempat, giliran IG yang mendominasi. Mereka berhasil  mengalahkan EG dengan mendominasi tiga jalur dan benar-benar mengamankan permainan tengah. Arteezy dari EG mencoba menyelamatkan game tersebut dengan membeli Divine Rapier untuk Phantom Assassin-nya, tetapi itu tidak terlalu efek dan sudah sangat amat terlambat.

Dengan skor level 2-2, kedua tim perlu membuat strategi dengan matang. Namun, pertandingan terakhir permainan Flyfly dari IG sangat berkesan dengan kinerja Spectre-nya yang ciamik. Meskipun awal yang buruk, dia berhasil farming dan tetap aman sepanjang permainan untuk membawa IG menuju kemenangan. Iceiceice EG melakukan pertarungan yang bagus sebagai Enigma tetapi gagal menangkap Spectre di Blackhole-nya setiap saat.



Di antara para juara ada dua orang Malaysia - Thiay "JT-" Jun Wen dan Chan "Oli" Chon Kien. Duo Asia Tenggara dan rekan satu tim mereka dari Tiongkok ini mendapatkan hadiah uang US $ 200.000 dan poin Dota Pro Circuit (DPC) 500, yang akan membantu mereka mengamankan tempat di The International 10 tahun ini.