Meski Indonesia belum pernah sekali pun mengoperasikan sebuah kapal induk, akan tetapi nama salah satu perairan di Nusantara pernah dipakai oleh kapal induk Amerika. Hal tersebut bukan merupakan hoax atau isapan jempol belaka, pada kesempatan kali ini ane akan membahas kapal induk tersebut. Sudah ane siapkan pembahasannya dibawah, selamat membaca.





US Navy (Angkatan Laut Amerika) pernah menamai salah satu kapal induknya dengan nama USS Makassar Strait.Secara tegas tersirat bahwa kapal ini menggunakan identitas Selat Makassar, yaitu lautan yang diapit oleh Pulau Sulawesi dan Pulau Kalimantan, yang di bagian selatannya ada Laut Jawa. Meski ada nama khas “Indonesia,” namun bukan berarti penamaan kapal induk tersebut didasarkan atas kesukaan petinggi US Navy pada selat tersebut.

Selat Makassar punya sisi sejarah penting bagi Amerika Serikat. Dilihat dari sejarahnya, kontak senjata pertama kali antara kapal perang Paman Sam dengan armada kapal Jepang di kawasan Pasifik terjadi di Selat Makassar. Persisnya pada tanggal 24 Januari 1942, kapal perusak DesRon 29 melalukan tembakan torpedo pada malam hari kepada target konvoi kapal Jepang yang tengah berlabuh di Balikpapan.

Sebanyak empat kapal perang Jepang berhasil dihancurkan Amerika saat itu. Kehadiran Amerika di kawasan itu untuk membantu pasukan Belanda dan Australia yang tengah mendapat tekanan dari invasi Jepang di Kalimantan. Atas dasar peristiwa bersejarah tersebut, maka nama Makassar Strait diberi kehormatan sebagai nama kapal induk.





Bicara soal USS Makassar Strait, kapal ini termasuk jenis 'Escort Carrier' alias kapal induk kawal. Kapal induk jenis ini juga biasa disebut "jeep carrier" atau "baby flattop" di Angkatan Laut Amerika, sementara Inggris menyebutnya "Woolworth Carrier". Kapal jenis ini biasanya memiliki panjang setengah dari kapal induk biasa dan memiliki sepertiga berat dari kapal induk biasa.

Kapal jenis ini biasanya melaju lebih lambat, perlindungannnya minim, membawa pesawat lebih sedikit, dan kurang dipersenjatai. Tetapi, kapal induk kawal lebih murah ongkos pembangunannya dan bisa dibangun dengan cepat. Kapal induk kawal bisa diselesaikan dalam waktu singkat serta jumlah yang lebih besar. Namun, kurangnya perlindungan membuat kapal jenis ini sangat rentan terhadap serangan musuh.

Kapal induk ini memiliki bobot 7.800 ton, panjang kapalnya adalah 156.1 meter, lebar 32.9 meter dan draft 6.9 meter. Peletakan lunas pertama USS Makassar Strait dilakukan tanggal 29 Desember 1943, dan diluncurkan oleh galangan Kaiser Shipbuilding di Oregon pada tanggal 22 Maret 1944.

Karena lahir di puncak Perang Dunia II, maka pada tanggal 27 April 1944 kapal induk ini sudah langsung ditugaskan untuk misi di Pasifik. USS Makassar Strait sendiri kemudian memiliki nomor lambung CVE 91. Kapal induk tersebut dibekali tenaga mesin uap 2 x uniflow engines-dual shaft yang mampu membuatnya melaju sampai kecepatan 19 knot (35 km/jam). Untuk daya jelajahnya adalah 18,960 km pada kecepatan 15 knot.





Dari sisi persenjataan, kapal ini dibekali 1 meriam utama kaliber 127 mm, 8 meriam Bofors 40 mm dan 12 meriam kaliber 20 mm, dua meriam terakhir berfungsi sebagai senjata anti-pesawat. Kapal induk ringan ini mampu menampung 27 pesawat F4F Wildcat dengan fasilitas satu unit catapult dan elevator. Untuk kru yang bertugas mencapai 916 orang.

USS Makassar Strait tergabung dalam Casablanca Class,total ada 50 kapal yang berhasil dibangun oleh Amerika gan sist dalam kelas kapal ini. Kapal pertama dalam kelas ini diluncurkan pada tanggal 5 April 1943 dan resmi bertugas pada tanggal 8 Juli 1943, kapal pertama tersebut diberi nomor lambung CVE 55 dan diberi nama USS Alazon Bay. Sementara kapal terakhir dalam kelas ini diberi nama USS Munda dengan nomor lambung CVE 104, diluncurkan pada tanggal 27 Mei 1944 dan resmi bertugas pada tanggal 8 Juli 1944.

Dalam serangkaian penugasannya di Lautan Pasifik, USS Makassar Strait dikenal sebagai rumah dari skadron komposit 97 yang memiliki kekuatan pesawat Grumman F4F Wildcat. Pada tanggal 8 April 1945, menjelang kekalahan Jepang, USS Makassar Strait mendapat peran untuk mendukung pelaksanaan operasi udara dalam babak awal serangan di Pulau Okinawa.





USS Makassar Strait melakukan pengabdian yang cukup singkat bagi Angkatan Laut Amerika, begitu Perang Dunia II berakhir, USS Makassar Strait yang kala itu tergabung dalam Armada Ke-19 di-non aktifkan pada tanggal 9 Agustus 1946. Meski status kapal non aktif, namun USS Makassar Strait ditempatkan dalam Pacific Reserve Fleet yang berpusat di Tacoma, dan nomor kapal dirubah menjadi CVU-91.

Pada tanggal 28 Agustus 1958, USS Makassar Strait diputuskan akan diakhiri masa tugasnya dengan menjadi sasaran tembak. Nama kapal induk tersebut kemudian resmi dihapus dari jajaran armada kapal US Navy pada tanggal 1 September 1958. USS Makassar Strait pada akhirnya dikaramkan sebagai sasaran uji tembak rudal anti kapal di San Nicholas Island, California pada bulan Januari 1963. 







Negara Asal: Amerika Serikat
Galangan Kapal: Kaiser Shipbuilding
Dimensi Kapal: panjang 156.1 meter, lebar 32.9 meter dan draft 6.9 meter
Bobot: 7.800 ton
Mesin: 2 x uniflow engines-dual shaft
Kecepatan Maksimum: 19 knot (35 km/jam)
Daya Jelajah: 18,960 km pada kecepatan 15 knot
Persenjataan: 1 meriam utama kaliber 127 mm, 8 meriam Bofors 40 mm dan 12 meriam kaliber 20 mm
Pesawat yang Dibawa: 27 unit F4F Wildcat
Kru Kapal: 916 orang
Negara Pengguna: Amerika Serikat





Demikian gan sist sedikit sejarah mengenai kapal induk Amerika yang memakai nama salah satu selat di perairan Indonesia, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawsan baru buat kita semua. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Sampai jumpa lagi di pembahasan selanjutnya, keep ngaskus ya