Memiliki rumah dan tinggal di tengah ibu kota merupakan impian banyak orang, tak terkecuali bagi warga Jepang. Aktivitas harian yang banyak dilakukan di ibu kota tentunya menjadi salah satu alasan bagi masyarakat untuk bisa tinggal di tengah ibu kota. Namun, hal ini sangat sulit terwujud karena lahan yang terbatas di tengah ibu kota yang merupakan kawasan padat penduduk.

Yap! Bisa menemukan lahan yang luas untuk dibangung sebuah hunian tempat tinggal di tengah ibu kota memang bukan suatu hal mudah. Kalau pun ada lahan yang bisa dijadikan tempat tinggal, biasanya tempatnya tidak luas, justru terbilang cukup kecil.

Namun, lahan yang kecil ini bukanlah masalah bagi studio Unemori Architects untuk menciptakan kenyamanan di lahan sempit tengah ibu kota. Salah satunya adalah project rumah dengan luas lahan seluas 26 meter persegi yang diterima oleh studio Unemori Architects. Melalui lahan seluas 26 meter persegi tersebut, studio Unemori Architects berhasil merancang dan menciptakan hunian super nyaman.

Inspirasi studio Unemori Architects dalam membuat rumah ini adalah bentuk kotak-kotak yang ditumpuk. Melalui tumpukan-tumpukan kotak tersebut, studio Unemori Architects berhasil menciptakan sebuah rumah yang bagian fasadnya dibuat menggunakan baja galvanis bergelombang berlapis semen.



Merancang rumah tidak boleh dilakukan dengan asal, sang perancang harus mengenal dan mengetahui gaya hidup penghuninya demi bisa menghasilkan sebuah hunian yang efisien bagi si pengguna, terlebih di lahan yang super sempit ini. Gaya hidup si pemilik yang sangat sibuk, dan biasa makan di luar rumah dan mandi di pemandian umum tentunya akan memengaruhi desain dari rumah ini.



Sang arsitek membangun tumah ini dengan menggunakan struktur rangka kayu. Untuk bagian lantai bagian atas, ia sedikit memundurkannya dari jalan dengan tujuan membentuk teras kecil. Oh iya, meskipun lahannya sempit, tapi massa bangunannya dibuat tidak menempel dengan tetangga loh, jadi cahaya dan udara tetap dapat mengalir masuk ke dalam bangunan melalui jendela-jendela lebar yang berada di sisi bangunannya.



Bangunan yang dibangun di atas lahan seluas 26 meter persegi ini pun memiliki total luas sebesar 51 meter persegi yang terdiri dari dua lantai, yaitu lantai semi basement dan lantai dasar. Tinggi langit-langit untuk bangunan ini juga terbilang cukup rendah, yaitu sekitar 1,9 meter dan 4,7 meter untuk bagian void di tengah. Oh iya langit-langit pada bangunan ini menggunakan struktur kayu yang diekspos loh, tujuannya untuk detail dekoratif pada interior rumahnya.





Untuk lantai semi basement pada bangunan ini, terdiri dari kamar tidur, kamar mandi dan ruang penyimpanan. Sedangkan untuk area makan dan dapur berada di lantai dasar. Oh iya, lantai dasar di sini tidak selevel dengan pintu masuk ya, tapi sedikit lebih tinggi karena adanya leveling.





Jadi, saat kamu masuk ke rumah ini kamu akan ada di area penerima yang masih satu level dengan jalan, tepat di balik pintu masuk. Nah, setelah itu, kamu bisa memilih untuk turun ke bawah menuju area private, atau ke atas menuju area open layout yang terdapat ruang makan dan dapur. Oh iya untuk are ini sbenernya bisa disebut juga lantai mezzanine karena posisinya yang tidak terlalu tinggi.





Untuk kamarnya, rumah ini memiliki sebuah kamar dengan dua pintu masuk. Mungkin kamu merasa aneh saat melihat dua pintu masuk menuju kamar ini. Tapi ini merupakan salah satu permintaan dari pemilik rumah, agar ketika ia menyewakan rumah ini, ia bisa memiliki lebih banyak kamar dengan menambahkan partisi pada bagian tengahnya.