Kereta Api Tabrak 11 Ekor Kerbau di Sumsel, Begini Kronologisnya




OKU – Bangkai kerbau berceceran di tepian rel perlintasan kereta api Baturaja – Kertapati. Kasus tertabraknya hewan ternak ini, terjadi 23 Maret 2021 sekitar pukul 15.00 wib.


Tak tanggung-tanggung, kereta penumpang tujuan #Baturaja – #Kertapati, #Palembang ini, melibas 11 ekor kerbau tanpa ampun di kawasan desa Peninjauan kecamatan Peninjauan.




"Totalnya 11 ekor, tapi ada yang bilang 9 ekor dan 13 ekor. Kerbau milik warga Bunglai kecamatan Peninjauan, ” ujar Novi Taruna, Kades Peninjauan.

Jangan lupa gan ...makan

Nah bagaimana nasip yang empunya, kalau ditotal kerugian yang dicapai oleh sipengembala pemilik kerbau bisa ratusan juta gan.

Saat ini harga satu ekor kerbau dihargai Rp 25 juta. Ini harga jelang amdhan dan lebaran ya gan. Jika menilik dari isi yang dibahas di atas nih gan. Ada 13 ekor sapi yang kena martab(r)ak masinis.

13*25 juta =

Nah titalnya bisa bangun rumah atau beli mobil baru deh.

sipengembala bingung alias yak punya pilihan mau nuntut kemana. Soalnya, jika membaca perda setempat ada peraturan yang menyngkut hewan peliharaan.

Nah,singkat pembahasan hewan peliharaan dilarang berkeliaran di area umum seperti jalan raya atau jalur kereta api.

Duh, sipemilik ternyata udah paham akan aturan tersebut. Makanya, tiga hewan yang masih sempat disembelih dibagikan kepada warga.

Tak ayal, semua kerbau yang tertabrak bergeletakan di pinggir rel. Sebanyak delapan ekor kerbau mati dengan kondisi parah, sementara tiga kerbau masih hidup dan langsung disembelih warga.

Kasubag Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal mengungkapkan, potongan kerbau yang mati dibuang pemilik ke Sungai Ogan dan sebagian yang lain dibuang ke jurang di sekitar TKP. Pemilik sebelumnya sempat melarang warga mengambil kerbau-kerbau tersebut.

"Benar, kejadiannya kemarin sore. Ada sebelas kerbau tertabrak kereta api, delapan diantaranya mati dan tiga masih bisa disembelih," ungkap Mardi, Kamis (25/3).

Dikatakannya, kerbau itu diurus oleh warga sekampung dengan pemilik yang beralamat di Desa Air Keras, Kecamatan Peninjauan. Pemilik mengaku mengalami kerugian sebanyak Rp250 juta akibat peristiwa itu.


Pemilik kerbau sepertinya tidak memberikan tanggapan akan meminta ganti atau melanjutkan perkara ini gan.


Semoga ini menjadi pelajaran untuk kita yang punya hewan peliharaan ya gan jangan sampai diliarkan atau diviralkan hehehe

www.menakar.com