Silaturahmi Memperpanjang Umur Dan Menambah Rejeki, Jangan Dihalangi!

Beranda

...

The Lounge
Silaturahmi Memperpanjang Umur Dan Menambah Rejeki, Jangan Dihalangi!

iskrim

30-03-2021 03:10

Silaturahmi Memperpanjang Umur Dan Menambah Rejeki, Jangan Dihalangi!

Manusia sebagai makhluk sosial yang ditakdirkan Tuhan untuk hidup dalam ketergantungan dengan yang lain tidak akan tinggal diam manakala ada larangan untuk tetap 'diam di tempat'.

Jika dalam satu waktu ada larangan mungkin manusia awalnya akan memakluminya. Namun kesabaran tentu ada batasnya, manusia akan memberontak dan yang dikhawatirkan akan menimbulkan chaos yang akibatnya timbul hal yang lebih merugikan.

Sebagai manusia yang diberi akal dan pikiran tentunya kita bisa menimbang dan memutuskan mana terbaik dan apa resikonya. Salah satunya ya dengan mencari jalan terbaik dengan meminimalisir kerugian atau bahkan berusaha untuk nol persen dari resiko akibat keputusan yang telah dibuat demi tetap menyambung tali silaturahmi bersama sanak saudara dan keluarga.

Sesuai dengan ajaran agama, menjalin silaturahmi tetap harus dijaga, bertemu langsung itulah silaturahmi yang sesungguhnya dan gratis, silaturahmi harus membayar dan dibatasi adalah silaturahmi semu yang tidak bisa menghilangkan kerinduan insan manusia. Mau silaturahmi saja kok dipersulit.

Kita tentu akan bahagia karena bertemu orang-orang yang kita cintai dan sayangi. Kebahagiaan yang hakiki tentu saja akan meningkatkan imunitas manusia, memperpanjang umur dan akan terjalin komunikasi yang mendatangkan bisnis yang berbuah manis.

Di tengah sulitnya ekonomi di bawah tekanan dan aturan yang dipimpin oleh pemerintahan yang sering mencla-mencle dalam sebuah keputusan tentu membuat rakyatnya jadi kebingungan, sifat sabar yang kian lama kian menipis dan timbul ketidakpercayaan kepada pemerintah. Pada akhirnya salah satu sifat asli manusia akan muncul ke permukaan, memberontak!

Bisa jadi mereka yang sudah habis kesabarannya tidak peduli lagi dengan larangan dan aturan yang dibuat oleh sesama manusia yang sama-sama makan nasi, sama-sama takut api, yang karena memiliki kuasa dan jabatan tapi berani mendahulukan takdir Tuhan?

Prinsip mereka; hidup matinya bukanlah ditangan Corona tapi di tangan Tuhan, tentu saja ini saya aamiin-kan. Keputusan pelarangan bukanlah pilihan yang tepat, masyarakat sekarang sudah semakin paham dan cerdas, mereka akan terseleksi secara alami dan pemerintah tak perlu 'pura-pura' kerepotan lagi mengurusinya.

Yang bertahan dengan disiplin 3M akan tetap sehat, yang masa bodoh biarkan mereka yang tanggung sendiri. Belajar dari kejadian maka masyarakat akan jadi lebih dewasa dalam bersikap dan memutuskan Kalaupun ada yang hilang nyawa anggap saja mengurangi beban negara.

Pemerintahan yang sejuk dan mengayomi, bukan malah menakut-nakuti dengan statististik data kematian, lakukanlah edukasi yang menghibur dan pengawalan adalah yang diinginkan dan menimbulkan imunitas lebih baik lagi di mata masyarakat. Win-win solutionnya adalah solusi yang paling aman. Peran pemerintah sekarang seharusnya tinggal meningkatkan himbauan kesadaran terhadap 3M lebih tajam lagi, bukan malah menakut-takuti dan mengekang, yang ada malah akan ada pemberontakan, tinggal menunggu waktu saja.

Kembali ke soal silaturahmi akan memperpanjang usia dan rezeki adalah fitrahnya manusia yang sudah di takdirkan Tuhan. Kalau disuruh diam saja dirumah tanpa fasilitas mewah yang hanya dirasakan oleh segelintir manusia tentu saja manusia yang tidak seberuntung mereka merasa tidak ada rasa keadilan tidak ada rasa terpuaskan.

Lebih baik bertemu keluarga yang jelas memberikan kebahagiaan hakiki ketimbang sejumlah harta dan fasilitas semu yang hanya titipan Tuhan semata. Apapun resiko yang terjadi toh tujuan silaturahmi sudah tercapai, sakitnya setelah bertemu keluarga bisa jadi sebagai penebus dosa dan kelak meninggal dalam kebahagiaan yang ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Bagaiamana menurut kalian?

Referensi. sebuah opini
Img.google img