3HARI DITEROR ARWAH WANITA YANG MATI DIPATUK ULAR BERBISA


Perkenalkan nama saya jhon arya, saya ingin berbagi kisah yang pernah saya alami ditahun 2014 lalu bersama dengan ke lima teman kerja saya yang bernama Igo,didit,rifo,nana & sandy.

Kejadian ini saya alami saat saya ditugaskan di kalimantan barat lebih tepatnya didaerah PENITI, pada saat itu saya bekerja disalah satu perusahaan ternama di indonesia yang bergerak dibidang retail salah satu minimarket yang biasa sering kita jumpai di sekitar lingkungan kita.

Saya ditugaskan dari jakarta ke kalimantan di tahun 2014 lalu, kurang lebih selama 1tahun lamanya, dan kantor saya di kalimantan barat berada dipusat kota yaitu PONTIANAK singkat cerita saya mendapatkan jadwal kerja dari kantor tempat saya bekerja untuk pergi kesalah satu daerah di kalimantan barat yang bernama peniti, karena memang jobdes saya disana sebagai orang yang mempersiapkan segala kebutuhan minimarket yang nantinya akan kita buka atau kita grand openingkan.

Jadi selama saya disana saya bersama team saya yang berjumlah lima orang ini sering sekali berpindah-pindah lokasi dari satu tempat ke tempat lain dimana ada minimarket yang akan buka disanalah saya dan team saya bekerja.

Singkat cerita, kita berlima berangkat dari pontianak mengunakan sepeda motor pukul 06:00 pagi karena sebelumnya kita sudah janji untuk berkumpul di kosant saya tempat saya tingal, dan kita saling berboncengan, kebetulan pada saat itu saya dibonceng oleh salah satu teman kerja saya yang bernama Igo, setibanya kira-kira jam tujuh lewat karena jarak dari tempat kita berkumpul dan menuju lokasi memang lumayan jauh.

Dan tibalah kita dilokasi minimarket yang rencananya akan di buka satu minggu lagi, setibanya disana kita bertemu dengan team kerja dari departemen lain yang tujuannya sama untuk mempersiapkan minimarket ini dibuka satu minggu kedepan.

Setelah tiba disana saya langsung mengumpulkan seluruh team yang ada disana untuk breafing sebelum kita memulai melakukan persiapan pembuakan minimarket, setelah saya selesai memimpin breafing untuk memberikan tuga apa saja yang akan kita kerjakan disana, breafing pun selesai dan team yang ada disana mengerjakan tugasnya masing-masing sesuai dengan arahan breafing yang sudah saya berikan.

Singkat cerita, karena saya akan tingal disana selama seminggu kedepan saya memutuskan untuk mencari tempat tingal sementara di sana, lalu saya mengajak salah satu team saya bekerja untuk ikut membantu saya mencari tempat tingal sementara berkeliling disekitar lokasi mengenakan sepeda motor saya, setelah hampir saya berkeliling saya bertemu dengan seorang warga sekitar dan bertanya apakah disekitar sini ada tempat tingal yang bisa kita pakai untuk singgah sementara.

Lalu bapak ini menunjukan kita arah untuk menuju salah satu rumah yang mungkin bisa kita sewa selama seminggu disana, setelah sampai dirumah itu saya bertanya pada seorang warga yang tingal tidak jauh dari rumah tersebut, kebetulan orang ini adalah orang yang ditunjuk oleh penghuni rumah ini untuk menjaganya, jadi rumah ini sebenarnya masih ditempati pemiliknya tetapi pemiliknya bersama seluruh angota keluarganya pindah ke jakarta karena untuk urusan pekerjaan ujar dari bapak penjaga rumah yang saya temui.

Setelah saya bertanya apakah rumah ini bisa kita sewa untuk tempat tingal kita sementara selama disana, namun sepertinya bapak ini ragu dengan kita, tapi sekali lagi saya meyakinkan bapak ini kalo kita memang sangat memerlukan tempat tingal yang jaraknya dekat dengan tempat kita kerja untuk beristirahat selepas kerja, dengan penuh semangat saya berusaha meyakinkan bapak ini dengan menunjukkan semua identitas yang saya miliki saat itu, mulai dari KTP,SIM dan ID PEKERJA saya.

Karena saya rasa pada saat itu akan sedikit sulit mencari tempat untuk kita tingal selama disana, karena lokasi minimarket ini berada direst area jadi daerah ini terdapat salah satu restoran makananan khas KALBAR yang sangat terkenal dan minimarket yang akan kita buka seminggu lagi berada di pom bensin tepat disamping restoran besar yang cukup ternama di wilayah itu.

Singkat cerita,setelah saya dan bapak ini berbincang akhirnya dengan penuh bnyak pertimabangan dari bapak ini kita diperbolehkan tingal disana dengan biaya sewa perhari dengan harga yg sudah kita setujui bersama, dan sebagai jaminananya saya meningalkan KTP saya dan SIM saya kepada bapak itu, lalu saya di ajak untuk masuk melihat rumah yang sudah saya sewa selama seminggu kedepan.

Setibanya didalam ternyata rumah ini bersih dan tertata rapih perabotan pemilik pun masih lengkap disana cuma saya hanya dikasih akses untuk tidur diruang tamu depan satu kamar tidur dan kamar mandi, karena memang sebenarnya rumah ini tidak disewakan oleh pemilik aslinya, jadi kami diijinkan tingal karena bapak ini sebenernya kasihan dan beliau hanya ingin membatu kita, setelah saya masuk kedalam ternyata dibelakang rumah itu ada pintu belakang yang tembus ke arah sungai dan dipinggir sungai ini ada seperti papan yang sudah di buat untuk digunakan agar lebih mudah menuju aliran sungai untuk sekedar mandi,cuci kakus oleh pemilik rumah dan warga sekitar yang jaraknya berada disekitaran sungai itu.

Singat cerita, selesai kita berkeliling melihat kondisi rumah kembalilah saya menuju tempat saya bekerja dan melanjutkan kembali pekerjaan saya, setelah waktu menjelang pukul 17:00 sore, kita memutuskan untuk pulang, dan kembali kerumah membawa seluruh pakaian dan barang-barang yg sudah kita bawa masing-masing, bergegas kita ber enama menuju rumah singgah kita sesampainya dirumah kita membersihkan diri masing-masing sambil beristirahat menonton tv diruang tamu sambil ditemani cemilan,kopi dan rokok.

Semua pada sore itu masih tampak normal dan wajar, tapi setelah maghrib datang dan suasana terang menjadi gelap, saya mulai merasakan sunyi disekitar rumah ini, apalagi dibagian belakang rumah disekitaran sungai hanya sedikit penerangan lampu dari kejauhan dan hanya terdengar suara serangga malam yang membuat suasana malam itu semakin agak sedikit menyeramkan karena kesunyiannya.

Waktu semakin larut malam pada saat itu kira-kira pukul 21:00 lewat kami berenam sudah mulai merasakan ngantuk, tiba-tiba saat itu keanehan mulai kami rasakan, pada saat itu slah satu teman saya yang bernama igo beranjak dari tempat kami beristirahat menuju kamar mandi untuk mencuci pakaianya, setelah igo selesai mencuci kita berlima masih menonton tv diruang tamu, jadi jarak dari ruang tamu itu masih terlihat pas kearah pintu belakang dengan jelas, dan pada saat itu saya sendiri juga melihat igo sedang menjemur pakaian yang sudah dicucinya dihalaman belakang didekat sungai.

Tiba-tiba...!! Igo lari sekencang-kencangnya dari arah belakang sambil berteriak histeris dan ketakutan, igo langsung tidur mengumpat disela-sela kami sambil menahan takutnya, tubuh nya bergetar dan terlihat panik, pada saat itu kita semua pun ikut merasa takut, setelah beberapa saat igo mulai tenang dan saya memutuskan untuk bertanya apa yang telah igo lihat pada saat itu sehingga dia lari ketakutan sampai histeris.

Igo pun bercerita bahwa pada saat dia sedang menjemur pakaian di belakang igo sempat membuang air kecil di pingiran sungai, dan setelah igo selesai membuang air kecil igo ditujukan oleh sesosok penampakan wanita berbaju hitam berambut panjang dan ada seekor ular yang membelit tubuhnya, wanita itu berdiri dipingir sungai, sontak membuat igo takut, panik dan lari ketakutan.

Mendengar cerita igo kita semua merasakan takut pada malam itu, dan ternyata pintu belakang yang menuju arah ke sungai belum ditutup kembali oleh igo, terlihat jelas arah sungai dari tempat kita ber enam kumpul, setelah kita melihat kita memutuskan kan untuk menutup kembali pintu itu tapi ternyata kita semua yang berada disana masih terbawa rasa takut setelah mendengar cerita igo, dan akhirnya kita memutuskan untuk beramai-ramai menuju pintu dan menutup pintu tersebut.

Seketika suasan santai berubah menjadi hening karena ada rasa takut yang kami semua alami pada malam itu, singkat cerita kita semua akhirnya bisa tertidur pulas walau dengan rasa takut yang menghantui, keesokan harinya kami kembali bekerja dan singkat cerita sorenya kita kembali kerumah singgah untuk beristirahat, dan berbeda pada malam pertama disana saya sendiri merasa lebih percaya diri dan sedikit berani dihari kedua karena saya fikir kita berenam pada saat itu, jadi saya berusaha berfikir positif untuk melawan rasa takut saya.

Saya juga memberikan penjelasan kepada semua teman saya bahwa kita seharusnya jangan kalah oleh rasa takut yang menghantui kita, saya mengajak seluruh teman saya kehalaman belakang malam itu untuk ngobrol santai sambil ngopi dan merokok suasana disana malam ini sangatlah hangat, ngobrol santay dan bercengkrama, sampai kita semua lelah karena waktu semakin larut, setelah kita memutuskan untuk kembali ke tempat tidur, kita semua dikejutkan dengan adanya kulit ular yang berada dipintu masuk menuju rumah singgah kita.

Dan dilihat dari bentuknya kulit ular ini seperti nya adalah kulit seekor ular kobra atau ular berbisa mematikan, kulit ini anehnya berada pas didepan pintu akses keluar masuk kita menuju halaman belakang rumah yang langsung mengarah ke sungai, lalu igo menyingkirkan kulit ular itu ke arah semak-semak yang berada disekitar rumah kita dan kita semua masuk kedalam rumah, tiba-tiba setelah beberapa lama kita berada didalam rumah terdengar seperti suara benda jatuh yang sangat keras bunyinya, kita semua sampai kaget.

Dan sontak kita semua lari menuju arah belakang dimana pusat suara itu terdengar jelas, ternya setelah kita membuka pintu kita semua dikagetkan dengan sosok kulit ular yang tadi kita lihat ternyata kulit ular ini berada kembali tepat di lokasi semula dimana kita semua lihat di awal kejadian sebelum kulit ular ini disingkirkan oleh igo, saat itu kita semua merasa kebingungan, dan saya memutuskan untuk menutup kembali pintu dan meyakinkan diri bahwa kejadian itu mungkin hanya kebetulan saja.

Lalu kami kembali beranjak ke tempat tidur diruang tamu, dan memutuskan untuk tidur dan singkat cerita pada malam itu juga ternyata saya mendusin dan melihat sekeliling teman saya yang tidur bersama ternyata salah melihat satu teman saya tidak ada ada ditempat kita berenam tidur, pada saat itu saya berfikir mungkin dia sedang ke toilet taoi setelah beberapa menit saya masih belum melihat dia kembali, akhirnya saya memberanikan diri untuk bangun dan menyusulnya, setelah saya ke toilet ternyata igo ini gak ada, sedangkan pintu teras belakan kondisinya terbuka sedikit, saya memberanikan diri untuk melihat ke luar ternyata pas saya lihat kedepan saya melihat igo diluar dengan kondisi tergeletak, karena saya panik saya berlari ke arah depan untuk berniat membangunkan teman saya yang lainnya.

Tetapi anehnya pas saya kedepan si igo ini ada sedang tertidur pulas bersama teman-teman saya yang lainnya, pada saat itu juga saya merasakan merinding yang luar biasa. Dan saya mencoba untuk membangunkan teman-teman saya karena kondisi pada saat itu waktu sudah hampir menjelang pagi, teman saya menyarankan saya untuk kembali tidur, dan saya akhirnya memaksakan diri untuk tidur pada saat itu.

Keesokan harinya, setelah sampai ditempat saya kerj saya ceritakan semua ke temen saya terutama si igo, menurut pengakuanya si igo ini, pada malam itu dia tertidur pulas dan gak merasakan kejadian apa-apa, bnyk dari temen saya yg kurang percaya stlah denger cerita yang saya alami semalam tadi, akhirnya kita lanjut kerja dan singkat cerita setelah hari menjelang sore kita kembali kerumah singgah, dan pada malam itu saya masih ingat banget kejadianya dihari sabtu malam minggu, jadi saya dan teman-teman memutuskan untuk pergi keluar rumah untuk mencari kedai kopi, setiba di kedai kopi kita semua asyik ngobrol apa aja sampai waktu larut malam dan kita putuskan untuk kembali kerumah singgah kita pada saat kita sampai dirumah sekitar pukul 00:00 lewat.

Kita bersih-bersih sebelum kita lanjut istirahat, setelah beberapa setelah kita bersih2 dan kembali ke ruang tamu, tiba2 ke anehan mulai terjadi lagi, kali ini kita semua yang merasakanya dan mendengar langsung suara tangisan perempuan yang teramat sangat sedih, saya pribadi merasa merinding saat itu, kita semua terdiam menungggu suara itu hilang, tapi pada saat itu entah apa yang ada difikiran igo, igo bangun dari tempat kita beristirahat sambil berkata kesal seperti memaki suara tersebut igo mengucap "setan sundal" dan memakinya dengan umpatan-umpatan yg kasar, lalu suara tangis itu seketika berubah menjadi suara "tertawa" yang makin membuat bulu kuduk semakin merinding.

Dan pada akhirnya kita semua terjaga pada malam itu, kita semua gak bisa tidur akhirnya kita keluar rumah dan mampir ke warung kopi dipingir jalan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah singgah kami.

Setelah memesan kopi dan beberapa makanan, kita semua ngobrol dan membicarakan kejadian itu, la lalu kita semua memutuskan untuk mencari tempat singgah yang baru besok paginya, disaat kita masih ngobrol tiba-tiba ibu-ibu pemilik warung itu menanyai kita rupanya dia mendengarkan pembicaraan kita dari awal, dan ibu itu bertanya kita dari mana, lalu terjadilah obrolan antara kami dan ibu pemilik warung tersebut, setelah kita semua menceritakan kejadian yang kita alami.

Lalu ibu itu menjelaskan katanya dulu waktu ibu itu masih kecil, dan sebelum ada rumah di sana, dulu pernah ada wanita yang meningal dupatuk ular berbisa dan mayatnya ditemukan dipingir sungai dan seketika kita semua langsung kaget, dan pagi harinya saya memutuskan untuk ijin meningalkan tempat tingal itu kepada bapak yang menjaga rumah itu sekalian kita melunasi pembayaran penyewaan rumah itu selama tiga hari dan swkalian mengambil identitas yang saya titip sebagai penjamin, setelah itu saya dan bapak menuju rumah untuk mengecek kondisi rumah untuk memastikan bahwa rumah itu tidak ada perabotan yang hilang sedikit pun, setelah selesai kita pamit dan kita memutuskan untuk tidur di gudang minimarket tempat kami kerja dengan terpaksa sampai minimarket ini beroperasi.

Sekian dan terimakasih

Jakarta 25 maret 2021 "jhon arya"