• Beranda
  • ...
  • Sepeda
  • Sepeda Pria Sejati Tidak Sebabkan Disfungsi Ereksi

KokonataAvatar border
TS
Kokonata
Sepeda Pria Sejati Tidak Sebabkan Disfungsi Ereksi

Olahraga bersepeda semakin populer pada masa pandemi covid19. Bersepeda tidak begitu menguras tenaga seperti olahraga lari. Selain itu, olahraga ini bagus buat selfie, mendongkrak citra diri sebagai orang yang peduli terhadap kesehatan. Hanya saja olahraga ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi sementara.
 
Sepeda untuk Keluarga
 
Sejak berkeluarga, saya sudah beberapa kali membeli sepeda. Kalau dihitung-hitung, sudah 5 atau 6 kali. Hampir semuanya sepeda anak, mulai dari sepeda roda tiga plastik sampai sepeda lipat. Terakhir saya membeli sepeda yang memiliki keranjang di depan untuk istri tercinta. Jadi saat ini, ada 2 sepeda di rumah.
 



Sepeda keluargaSumber: pribadi


Anak dan istri sering bersepeda bersama. Saya mengiringi dengan jalan cepat atau berlari. Terpikir untuk membeli satu sepeda lagi sehingga kami bisa bersepeda bersama. Apalagi kami tinggal di dekat stadion Gelora Bandung Lautan Api dan kompleks Summarecon Bandung yang menjadi tujuan orang bersepeda pada akhir pekan.    
 

Area bersepedaSumber: pribadi


Sepeda apa ya yang cocok seorang pria dewasa seperti saya?
 
Saat mencari-cari sepeda untuk pria itulah, saya menemukan satu fakta bahwa kebiasaan bersepeda dapat menyebabkan gangguan pada pria. Gangguan tersebut terkait organ vital pria: disfungsi atau terganggunya fungsi ereksi penias pria.
 
Disfungsi Ereksi Karena Sepeda   
 
Menurut Laporan Kesehatan Khusus Harvard, Erectile Dysfunction: How medication, lifestyle changes, and other therapies can help you conquer this vexing problem, Studi Penuaan Pria Massachusetts menemukan bahwa dalam keadaan tertentu, bersepeda dapat merusak saraf dan menekan arteri di penis sehingga menyebabkan masalah ereksi. Risikonya paling tinggi terjadi pada pria yang bersepeda lebih dari tiga jam seminggu.
 
Alasan bersepeda dapat menyebabkan disfungsi ereksi karena dudukan sepeda memberikan tekanan konstan pada perineum — area antara alat kelamin dan anus. Tekanan ini dapat merusak saraf dan untuk sementara waktu memperlambat aliran darah, yang menyebabkan kesemutan atau mati rasa pada penis dan, akhirnya disfungsi ereksi.
 
Tekanan pada periniumSumber: liberalserving.typepad.com

Satu studi observasi tahun 2014 di Journal of Men's Health menemukan bahwa bersepeda tidak menimbulkan ancaman serius disfungsi ereksi atau infertilitas. Para peneliti meminta sekitar 5.300 pengendara sepeda pria mengisi kuesioner yang menanyakan berapa jam per minggu mereka bersepeda. Apakah dalam lima tahun terakhir, mereka telah mengalami gejala disfungsi ereksi atau telah didiagnosis infertilitas. Hasilnya tidak ada hubungan yang jelas antara jumlah bersepeda yang tinggi dan disfungsi ereksi atau infertilitas.
 
Namun, risiko bersepeda dan disfungsi ereksi tetap ada bagi para pria yang suka bersepeda tanpa memerhatikan bentuk pelana atau dudukan, tinggi stang, dan jenis sepeda.
 
Tiga Hal untuk Menghindari Disfungsi Ereksi
 
Pertama bentuk pelana atau dudukan. Satu studi di Urologi Eropa menemukan bahwa kursi sempit dengan bentuk V di hidung pelana menurunkan oksigen ke penis masing-masing sebesar 82,4% dan 72,4%. Maka dari itu perlu pelana lebar dan empuk untuk menghindarinya. Kursi berisi gel adalah pilihan terbaik. Pilihlah kursi dengan panjang hidung tidak lebih dari 6 sentimeter.
 
Panjang pelana Sumber: researchgate.net

Kedua tinggi stang. Sebuah studi di The Journal of Urology menemukan bahwa tinggi stang yang sejajar atau lebih tinggi dari sadel meningkatkan risiko disfungsi ereksi dibandingkan dengan tinggi stang yang lebih rendah dari tinggi sadel. Pastikan selalu sepeda memiliki tinggi jok dan stang ideal yang memberikan tekanan minimal pada perineum.
 
Ketiga jenis sepeda. Studi lain menemukan bahwa mengendarai sepeda telentang — yang menempatkan pengendara dalam posisi berbaring yang santai — tidak menyebabkan penurunan suplai oksigen yang dramatis ke penis seperti yang terjadi pada sepeda konvensional. Hal ini bukan berarti kita harus berhenti mengendarai sepeda tegak tradisional hanya untuk melindungi dari kemungkinan disfungsi ereksi. Namun hal ini dapat menjadi pilihan bagi orang-orang yang sering sakit punggung atau leher atau masalah lain yang mengganggu saat menggunakan sepeda biasa.
 
Gampangnya Begini, Gan.
 
Apabila Agan merasa kesemutan atau mati rasa pada penis setelah bersepeda, hentikan saja dulu bersepeda selama satu atau dua minggu. Hal itu merupakan tanda peringatan bahwa bersepeda sudah menyebabkan masalah ereksi. Selain itu, selalu istirahat secara teratur selama perjalanan panjang menggunakan sepeda dan kenakan celana pendek sepeda yang empuk untuk perlindungan ekstra.
 
Waspada saat bersepeda Sumber: bestbikefun.com

Dua dari tiga poin di atas yaitu bentuk pelana dan dudukan akan menjadi perhatian saya ketika membeli sepeda lagi, sepeda khusus buat saya sebagai pria dewasa. Perlu menjadi perhatian Agan juga, terutama yang sering touring dengan komunitas sepeda supaya Mr P, baik-baik saja dan berfungsi optimal hingga akhir hayatnya.    

Sumber
Gueitusetia0101Avatar border
Gueitusetia0101 memberi reputasi
1
713
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sepeda
Sepeda
icon
2.6KThread1.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.