TS
anyahebat
Saling Jaga dari Monster Kekerasan, Selamat Hari Perempuan Internasional!
Hidup Perempuan Indonesia!
Hidup Perempuan Sedunia!
Teriak para aktivis perempuan yang bergema di setiap tahunnya, tidak pernah bosan, tidak pernah berhenti gaungnya di seluruh penjuru dunia. Karena memang, hidup perempuan dimanapun ia berada memang harus selalu diteriakkan supaya aman. Begitulah beratnya jadi perempuan.
Kalau ngomongin pemberdayaan dan nasib perempuan memang harus rada 'ngotot' sih. Soalnya di dunia tipu-tipu ini, perempuan sering kali mendapat perlakuan yang tidak adil bahkan merujuk kepada kekejaman.
Rasanya sudah menjadi seperti 'kebiasaan' mendengar berita-berita buruk terkait perempuan, mulai dari perceraian, perselingkuhan, ketimpangan sosial, serta yang paling menyedihkan namun kerap diperdengarkan di depan publik, yakni kasus kekerasan.
(mamamia.com.au)
Hidup Perempuan Sedunia!
Teriak para aktivis perempuan yang bergema di setiap tahunnya, tidak pernah bosan, tidak pernah berhenti gaungnya di seluruh penjuru dunia. Karena memang, hidup perempuan dimanapun ia berada memang harus selalu diteriakkan supaya aman. Begitulah beratnya jadi perempuan.
Kalau ngomongin pemberdayaan dan nasib perempuan memang harus rada 'ngotot' sih. Soalnya di dunia tipu-tipu ini, perempuan sering kali mendapat perlakuan yang tidak adil bahkan merujuk kepada kekejaman.
Rasanya sudah menjadi seperti 'kebiasaan' mendengar berita-berita buruk terkait perempuan, mulai dari perceraian, perselingkuhan, ketimpangan sosial, serta yang paling menyedihkan namun kerap diperdengarkan di depan publik, yakni kasus kekerasan.
(mamamia.com.au)
Tepat pada hari ini, 8 Maret, Hari Perempuan Internasional atau Intenasional Women's Day diperingati oleh seluruh dunia. Bisa juga diartikan bahwa hari ini merupakan hari perayaan kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Singkat kata, perayaan emansipasi wanita.
Balik lagi dengan kejahatan yang sering diterima oleh kaum perempuan, kasus kekerasan masih menjadi momok menakutkan dan masalah berkepanjangan yang masih harus dihadapi oleh perempuan.
Menjadi agenda wajib setiap tahun, Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Indonesia kembali menerbitkan laporan Catatan Tahunan (Catahu) 2021 pada Jumat (5/3/21).
Komnas Perempuan menyimpulkan bahwa kasus kekerasan masih tinggi dirasakan oleh perempuan Indonesia. Lembaga ini mencatat terdapat 299.911 kasus kekerasan yang terjadi terhadap perempuan sepanjang 2020.
Meskipun masih terhitung tinggi, data tersebut mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai angka sebanyak 431.471 kasus.
Bicara soal ranah yang menjadi peluang terbesar untuk terjadinya kekerasan terhadap perempuan ternyata ranah personal masih menjadi posisi tertinggi seperti tahun-tahun sebelumnya nih Gan, Sis!
Enggak main-main, terdapat 79 persen atau 6.480 kasus kekerasan terhadap perempuan di ranah personal yang terjadi dari jumlah keseluruhan kasus.
Secara spesifik, terdapat banyak kasus yang teradi mulai dari pencabulan, pemerkosaan, hingga kekerasan gender berbasis siber! Tahu sendiri, internet sekarang sering berubah jadi monster jahat yang berbahaya.
Lebih mencengangkannya lagi, mengacu kepada data yang telah dihimpun ternyata diketahui kalau pelaku kekerasan justru datang dari orang terdekat korban, mulai dari ayah, pacar, hingga motif kebencian dari sang pacar.
Selain itu ada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang tidak boleh luput dari perhatian. Terlebih di masa pandemi yang memaksa kita lebih baik di rumah saja membuat angka KDRT tahun lalu meningkat tajam.
Kebosanan dan banyaknya waktu bertemu sang Istri juga diakui Komnas Perempuan sebagai salah satu motif yang membuat kekerasan menjadi sangat rentan.
Gan n Sis!
Masalah kekerasan dan berbagai kejahatan lainnya yang dialami oleh perempuan bukanlah permasalahan suatu kaum saja melainkan tanggung jawab bersama.
Dari data yang kita lihat bersama-sama, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan masih banyak kejahatan yang harus kita musnahkan.
Jadi, mari saling jaga.
Jangan apatis terhadap keadaan sekitar.
"Tidak enak untuk ikut campur" tidak bisa dijadikan alasan untuk kita tidak menyelamatkan perempuan yang sedang mengalami kekerasan, sekalipun itu dari keluarganya.
Agan. Sista. Harus. Tolong. Perempuan. Itu. Segera.
Terakhir,
Teriakan yang tidak boleh lelah untuk disuarakan,
Hidup Perempuan Indonesia!
Hidup Perempuan Sedunia!
Selamat Hari Perempuan Internasional!
Balik lagi dengan kejahatan yang sering diterima oleh kaum perempuan, kasus kekerasan masih menjadi momok menakutkan dan masalah berkepanjangan yang masih harus dihadapi oleh perempuan.
Menjadi agenda wajib setiap tahun, Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Indonesia kembali menerbitkan laporan Catatan Tahunan (Catahu) 2021 pada Jumat (5/3/21).
Komnas Perempuan menyimpulkan bahwa kasus kekerasan masih tinggi dirasakan oleh perempuan Indonesia. Lembaga ini mencatat terdapat 299.911 kasus kekerasan yang terjadi terhadap perempuan sepanjang 2020.
Meskipun masih terhitung tinggi, data tersebut mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2019 yang mencapai angka sebanyak 431.471 kasus.
Bicara soal ranah yang menjadi peluang terbesar untuk terjadinya kekerasan terhadap perempuan ternyata ranah personal masih menjadi posisi tertinggi seperti tahun-tahun sebelumnya nih Gan, Sis!
Enggak main-main, terdapat 79 persen atau 6.480 kasus kekerasan terhadap perempuan di ranah personal yang terjadi dari jumlah keseluruhan kasus.
Secara spesifik, terdapat banyak kasus yang teradi mulai dari pencabulan, pemerkosaan, hingga kekerasan gender berbasis siber! Tahu sendiri, internet sekarang sering berubah jadi monster jahat yang berbahaya.
Lebih mencengangkannya lagi, mengacu kepada data yang telah dihimpun ternyata diketahui kalau pelaku kekerasan justru datang dari orang terdekat korban, mulai dari ayah, pacar, hingga motif kebencian dari sang pacar.
Selain itu ada Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang tidak boleh luput dari perhatian. Terlebih di masa pandemi yang memaksa kita lebih baik di rumah saja membuat angka KDRT tahun lalu meningkat tajam.
(Gustavo Dalmasso on Pinterest)
Kebosanan dan banyaknya waktu bertemu sang Istri juga diakui Komnas Perempuan sebagai salah satu motif yang membuat kekerasan menjadi sangat rentan.
Gan n Sis!
Masalah kekerasan dan berbagai kejahatan lainnya yang dialami oleh perempuan bukanlah permasalahan suatu kaum saja melainkan tanggung jawab bersama.
Dari data yang kita lihat bersama-sama, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan masih banyak kejahatan yang harus kita musnahkan.
Jadi, mari saling jaga.
Jangan apatis terhadap keadaan sekitar.
"Tidak enak untuk ikut campur" tidak bisa dijadikan alasan untuk kita tidak menyelamatkan perempuan yang sedang mengalami kekerasan, sekalipun itu dari keluarganya.
Agan. Sista. Harus. Tolong. Perempuan. Itu. Segera.
Terakhir,
Teriakan yang tidak boleh lelah untuk disuarakan,
Hidup Perempuan Indonesia!
Hidup Perempuan Sedunia!
Selamat Hari Perempuan Internasional!
Diubah oleh anyahebat 08-03-2021 09:52
mrschandlerbing dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.4K
95
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
3.9KThread•7.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru