Sumber: Daily Mail

Gelandang Manchester City Kevin De Bruyne mengungkapkan momen paling penting dalam karir sepak bolanya. Momen itu adalah percakapan dengan Jose Mourinho yang berujung pada dijualnya De Bruyne ke Wolfsburg.

Seperti dikutip Fourfourtwo, De Bruyne mengatakan, ia hanya dua kali berbicara dengan mantan pelatihnya di Chelsea itu. Salah satunya pada bulan Desember, Jose Mourinho memanggil De Bruyne ke ruangannya.

"Terdapat kertas di depan Jose dan dia mengatakan, 'satu assist, nol gol," kata De Bruyne meniru Mourinho.

Butuh beberapa menit bagi De Bruyne untuk memahami maksud Jose Mourinho. Kemudian Mourinho mulai membaca statistik dari performa kompetitor De Bruyne di Chelsea seperti Willian, Oscar, Mata, Schurrle.

Jose Mourinho kemudian membandingkan bahwa performa dari pemain yang disebutnya itu lebih baik daripada De Bruyne.

Menanggapi itu De Bruyne merasa bahwa dirinya hanya tidak memiliki kesempatan bermain yang sama seperti rekan-rekannya itu. "Mereka sudah bermain 15 sampai 20 kali. Aku hanya tiga kali. Harusnya berbeda, kan?" respon De Bruyne.

Setelah percakapan itu, De Bruyne meminta pihak Chelsea agar menjualnya ke klub lain. "Aku akhirnya mengatakan sejujurnya ke Mourinho, 'Aku merasa klub tidak menginginkanku di sini. Aku ingin bermain sepak bola. Lebih baik kau (Mourinho) menjualku'," ujarnya. 

Menurut De Bruyne hari di mana ia meninggalkan Chelsea merupakan salah satu momen terbaik dalam menunjang karirnya. Walaupun demikian sesaat setelah keputusan itu diambil, De Bruyne sempat mengalami kegalauan.

"Tapi yang pasti aku tak pernah ragu dengan kemampuan sepakbola-ku," tegasnya.

Setelah dilepas Chelsea, De Bruyne berkembang menjadi gelandang kelas dunia. Bersama VfL Wolfsburg, pemain asal Belgia itu memenangkan satu titel DFB-Pokal dan satu DFL-Supercup.


Sumber: Daily Mail

Kemudian bersama Manchester City, De Bruyne memenangkan dua titel Liga Primer Inggris, satu titel FA Cup, dan empat titel EFL Cup.