Sebuah tangkapan layar video menunjukkan Walikota Blitar Santoso bernyanyi memegang mikrofon. (TANGKAPAN LAYAR) [gambar diunduh dari kompas.com]



Setelah dilantik sebagai Walikota Blitar, Santoso menggelar syukuran dengan menampilkan acara hiburan musik elektone di Balai Kota Kusumo Citro, Jumat (26/2/2021).

Di dalam video tersebut, terlihat Santoso bernyanyi dan berjoget bersama sejumlah relawan pemenangan dirinya pada Pilwalkot 2020.

Di dalam kemeriahan tersebut, para tamu di panggung tidak menjaga jarak, bahkan berpelukan, dan tidak menggunakan masker, termasuk pejabat publik itu. Walikota itu kemudian membagi-bagikan uang kepada para biduan dan wanita yang berduet dengannya.

Menanggapi viralnya rekaman tersebut, Santoso berdalih, bahwa ia telah menerapkan protokol kesehatan sebagaimana mestinya dalam acara syukuran tersebut.

Terlepas dari alasan di atas, ada beberapa catatan yang patut disimak:

1. Seringkali pejabat publik berkelit dengan menyampaikan berbagai alasan pembenaran, meskipun perbuatan yang dilakukannya jelas-jelas keliru atau tidak patut. Rekaman memperlihatkan adanya pelanggaran terhadap protokol kesehatan, tetapi ia masih berkelit. Bagaimana kalau nantinya ia melalaikan amanat jabatan yang diembannya?

2. Baru dilantik saja, sudah meluapkan euforia atas kemenangan terpilih sebagai pejabat publik. Padahal tugas dan fungsi jabatan masih di depan, kendati ia sebagai petahana. Lebih elok apabila rasa syukur itu diekspresikan ketika penugasannya telah selesai dengan penuh amanah, kelak.

Barangkali itu saja yang dapat ane sampaikan, mungkin masih ada lagi yang bisa dielaborasi. Paling tidak, hal-hal di atas menggambarkan, bagaimana sensitivitas seorang pejabat publik menghadapi persoalan bangsa (pandemi dan segala dampaknya).

Begitu saja opini Ane sampaikan, semoga bermanfaat bagi Agan dan Sista sekalian.

Terapkan Protokol Kesehatan.

Rujukan: Kompas.com