Kalo Avanza adalah mobil sejuta umat orang Indonesia, nah Canter adalah truk sejuta umat orang Indonesia gan


Siapa coba yang gak kenal sama truk light duty legendaris berwarna kuning buatan Mitsubishi ini? Ya, Mitsubishi Canter. Truk ini sudah menembus 1 juta penjualan unit pada akhir tahun 2016. Oleh karena itu, truk ini gampang sekali ditemui, di setiap kota bahkan kampung pasti ada truk berwarna kuning ini. 

Light duty truck yang satu ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, karena durabilitasnya yang oke, mesin yang sederhana, bisa dibuat apa saja, mudah dikemudikan bahkan ke jalan offroad sekalipun. Hanya bermodal meninggikan suspensi, mengganti ban dengan ban offroad, serta menambah gardan depan, jadilah sebuah truk untuk segala medan. 



Mitsubishi Canter bermesin diesel pertama kali hadir pada tahun 1975 dengan nama Colt Diesel T200, untuk memenuhi kebutuhan akan truk medium di Indonesia. Truk ini langsung menjadi primadona sebab irit akan bahan bakar dan memiliki mesin diesel. Tetapi, warna dari Colt Diesel T200 ini masih berwarna biru, bukan kuning seperti ciri khas Mitsubishi Canter sekarang.



Barulah pada tahun 1979 PT KTB memasukkan Colt Diesel FE 101 dan FE 111 ke Indonesia. FE 101 dan FE 111 masih menggunakan 4 ban seperti T200, dan si kepala kuning generasi paling pertama ini memiliki tenaga maksimal 90PS yang disalurkan dari mesin 4D-30 I4 OHV dengan kapasitas 3298cc. Otomatis Colt T200 pun punah seiring dengan peluncuran "Umplung" generasi pertama.

Truk ini menjadi Canter pertama yang berwarna kuning. Sangat laris di pasar Indonesia, sebab memiliki fitur yang sangat lengkap untuk ukuran tahun 1979, seperti exhaust brake, dimensi bak yang lebih besar, dan lain-lain. 



Akhirnya, pada tahun 1984, versi FE 111 yang di-upgrade, yang populer sampai sekarang dengan julukan "Umplung" hadir. Bernama Colt Diesel FE 114, yang memiliki mesin 4D31, memiliki tenaga maksimal 100 PS dan torsi maksimal 240 nm. Desainnya tidak berbeda dengan FE 101 dan FE 111, hanya saja memiliki mesin yang lebih gahar, GVW yang lebih besar, serta dimensi yang lebih besar. Sekarang, FE series yang menggunakan headlamp bulat dan desain yang jadul biasa dipanggil dengan sebutan "Umplung".

Tahun 1990, akhirnya KTB meluncurkan versi FE 114 yang menggunakan mesin dengan tenaga lebih besar yaitu 120PS. Di tahun yang sama pula, Mitsubishi meluncurkan FE 449 yang bertenaga 120PS. Design dari FE 114 New dan FE 449 tidak berbeda dengan versi sebelumnya, hanya berbeda di bagian mesin saja.

5 tahun berselang, KTB meluncurkan kepala kuning dengan desain baru, tampilan yang lebih modern, dan kabin yang lebih luas. KTB memberikan julukan "Ragasa", yang berarti "Si Ragil yg Bergaya dan Leluasa", dengan kode FE 449D, dengan mesin 4D34 yang bertenaga 120ps dan bertorsi 274nm, serta berkapasitas 3.908cc.


KTB juga meluncurkan banyak tipe Ragasa baru, mulai dari FE347E sampai FE447E. FE347E dan FE447E hadir sebagai jawaban KTB atas munculnya Isuzu Elf NKR66 135PS 2 tahun sebelumnya. Tipe 135PS sangat laris manis di pasaran Indonesia, sebab tipe ini memiliki G.V.W hingga 8 ton. 

Tahun 2002, KTB memberi facelift kepada FE 3 dan FE 4 berupa headlamp yang berubah menjadi kotak, agar tak ketinggalan jaman. Perbedaan antara versi sebelumnya dan versi facelift ini hanyalah di bagian headlampnya, sementara lainnya tidak berubah.


Setahun kemudian, Ragasa hadir dengan varian HD, dengan power steering dan axle ratio 6.666:1, agar lebih jago ketika melewati medan berat. Sayang sekali, model HD ini tidak selaris Ragasa standar, kebanyakan berupa dumptruck, dan persebaran model HD ini paling banyak berada di luar pulau Jawa. Tapi setelah di-discontinue oleh KTB dari pasaran, justru versi inilah yang paling banyak dicari oleh penggemar Mitsubishi Colt Diesel.

Pada akhirnya, tahun 2007 Mitsubishi Fuso Canter pun lahir. Dengan mempertahankan mesin 4D34 yang sudah diberi Turbo dan Intercooler (yang suaranya "ngir-ngir-ngir" khas banget, yang udah pernah ketemu atau bahkan naik truk ini pasti tau lah ya), desain yang benar-benar baru, kabin yang benar-benar memiliki desain baru, dan penambahan komponen lain agar mencapai standar Euro 2 sesuai aturan pemerintah.


Generasi inilah yang paling laris di Indonesia, dan generasi ini yang masih bertahan di Indonesia sampai saat ini. Canter generasi ini juga mulai memiliki tipe yang jauh lebih banyak dibanding Ragasa dan Umplung. Mulai dari FE 71 sampai FE 74 SS (superspeed andalan truk cabe) .

Akhirnya, setelah lebih dari 40 tahun hadir di Indonesia, Mitsubishi Canter menembus penjualan satu juta unit. Untuk merayakannya, KTB menghadirkan Mitsubishi Canter 1.000.000 Limited Edition yang hanya dibuat sekitar 100 unit saja. Perbedaan ada di kabin yang berwarna emas, door decal berwarna merah putih, penambahan side visor dan door lock Alarm.


Setahun setelah Mitsubishi Canter menembus penjualan satu juta unit, KTB kembali menghadirkan facelift setelah 10 tahun tidak diberikan facelift. Emblem "Mitsubishi Fuso" yang awalnya berupa stiker kini berupa tulisan chrome, dan diganti menjadi "FUSO" saja. Selain itu, ada perbedaan di interior yang menjadi dominan hitam, serta penambahan grill chrome dan hiasan di bagian depan.

Truk ini banyak sekali digunakan oleh armada truk cabe, terutama yang Super Speed. Sebab, truk ini stabil untuk kecepatan tinggi, jadi cabe gak bakal rusak. 

Truk ini mungkin akan bertahan selamanya di Indonesia. Mengingat setelah sekitar 46 tahun hadir, truk ini masih disayangi orang-orang Indonesia, bahkan Colt T200 pun masih banyak yang masih sehat dan beroperasi sampai sekarang. 


Saat ini, Mitsubishi tengah mengembangkan Mitsubishi Canter bermesin listrik, yaitu E-Canter yang diperbarui tampilan dan mesinnya menjadi listrik untuk mengurangi polusi udara. 

Oh iya, gimana pendapat Gansis soal Mitsubishi Canter ini? Komeng dibawah ya!

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5
Narasi: Opini Pribadi
Original Written By: ulungrinjani