LuckyNoSeven
TS
LuckyNoSeven
"DOSA BESAR" KPOPERS!
Sebelum agan-agan sekalian baca thread ini lebih jauh, ane mau menjelaskan posisi ane disini terlebih dahulu. Jadi perlu ditekankan bahwa ane bukan seorang kpopers dan tidak mengikuti sama sekali perkembangan industri musik tersebut. Tapi posisi ane disini adalah sebagai penikmat musik biasa yang ingin mencurahkan sedikit keresahan seputar fanbase musik atau yang biasa disebut fans. Dan perlu diingat bahwa ini TIDAK membahas pelaku industrinya TAPI lebih ke penikmat musiknya dalam kasus ini kpopers.


Di era digital sekarang ini kita benar-benar ‘dimanjakan’ dengan kemudahan dalam hal berkomunikasi, baik komunikasi secara horizontal maupun vertikal. Hal ini pun berlaku dan sangat terasa manfaatnya bagi penikmat suatu karya (fans). Kita jadi bisa berinteraksi dengan sesama fans (horizontal) ataupun juga berinteraksi langsung dengan idola kita (vertikal). Semua kemudahan ini bisa didapat dalam suatu wadah yang bernama sosial media. Manfaat ini jika di treatment dengan baik akan menjadi sisi positif yang menguntungkan kedua belah pihak. Bagi pelaku industri bisa memperluas pasar musiknya sekaligus ajang untuk promo karyanya, sedangkan bagi fans manfaat ini bisa membuat mereka merasa lebih dekat dengan idolanya.






Tapi sayangnya tidak semua penikmat musik bersikap bijaksana dan dewasa dalam mengontrol komunikasi tadi. Di Indonesia khususnya ada suatu fenomena menarik dimana kpopers dicap bar-bar atau toxic oleh sebagian besar penikmat musik lainnya. Sehingga tak jarang menimbulkan riak-riak pertengkaran di beberapa kolom komentar sosial media. Biasanya jika ada postingan info soal kpop di portal-portal berita, sudah pasti yang dibahas bukan soal infonya, tapi lebih ke adu gengsi dan ego masing-masing fans yang akhirnya berujung keributan dan saling ejek. Sebenernya dosa apa sih yang membuat kpopers ini sering dicap buruk oleh penikmat musik lain?



Disini ane akan menjabarkan berdasarkan analisa pribadi ane, jadi tolong dicatat bahwa analisa ini tentunya bersifat subjektif, maksudnya adalah orang lain pun boleh tidak setuju dan punya pandangan lain jika merasa dirinya punya pendapat yang berbeda. Oke, tadi diatas ane sudah menjelaskan bahwa ane sendiri pun termasuk penikmat musik, ane banyak mendengarkan berbagai genre diantaranya pop, rock, metal, alternatif, dangdut, dll kecuali Kpop. Ane tidak mendengarkan Kpop bukan berarti karena Kpop jelek tapi karena kebetulan musiknya tidak masuk ke selera ane. Karena menurut ane seni itu cuma masalah selera aja, soalnya ini menyangkut rasa jadi sifatnya relatif.






      
Selama berkecimpung di sosial media ane banyak mem follow akun2 berita seputar musik, jadi sudah pasti ane sering menjumpai kolom-kolom komentar yang berisi fanwar khususnya dari kpopers. Dan tidak jarang juga ane bersinggungan dengan beberapa oknum dari fanbase kpop yang suka memancing keributan di kolom komentar. Berdasarkan pengalaman tersebut, alasan pertama menurut ane kenapa kpopers sering dicap toxic adalah karena mayoritas fansnya masih remaja sekolah yang mana di usia tersebut emosi sedang labil-labilnya, dan mereka belum kenal dengan beratnya cicilan, pusingnya mikirin biaya bulanan, makan besok gimana, mereka belum ketemu dengan beban hidup sesungguhnya. Jadi waktu mereka banyak dihabiskan di dunia maya, karena di real life pun sekarang sekolah masih lewat daring.


      
Alasan yang kedua adalah karena kerja kolektif, maksud kerja kolektif disini adalah kpopers itu bisa dibilang salah satu fanbase musik yang solid dan kompak. Mereka sangat gigih dan ulet jika mempromosikan idolanya di sosial media, makanya kita sering lihat trending twitter dari atas sampe bawah didominasi oleh hashtag korea2an. Nah, karena terbiasa kerja kolektif tadi atau bahasa kasarnya mah keroyokan maka mereka pun tidak gentar atau takut jika ada netizen lain yang mengkritik idolanya. Kalian bisa buktikan sendiri jika ada 1 orang netizen yang bukan kpopers mengkritik idola mereka, maka dapat dipastikan reply nya bukan cuma dari 1 orang aja, tapi belasan bahkan mungkin puluhan orang langsung menyerbu si netizen awam tadi. Pemandangan ini sangat jarang terlihat di fans musik lain, kalo di fans musik lain bisanya jika ada 1 orang mengkritik idolanya, maka fans lain paling membalasnya dengan santai atau bahkan guyon, dan itupun gak akan sampe puluhan reply.






      
Untuk kasus kerja kolektif tadi, ane ada sedikit saran buat kpopers di luar sana. Menurut ane jika seorang musisi itu bikin karya dan bagus maka sudah pasti karya itupun akan dilirik orang. Gak perlu kita koar-koar atau spam gak jelas di ruang publik untuk promosiin idola kita, kalo memang dia punya karya yang bagus, prestasi akan mengikuti dengan sendirinya kok. Lagian mereka itukan musisi profesional, yang mana mereka juga punya tim marketing untuk urusan promo. Jadi tugas kita sebagai fans ya tinggal dukung dengan cara beli rilisan fisiknya yang resmi, beli merchandisenya, dan jika mampu beli tiket konsernya atau di era digital sekarang dengan cara streaming di platform2 musik resmi. Itu adalah bentuk dukungan yang jauh lebih terasa manfaatnya kepada si musisi. Daripada kalian spam di ruang publik cuma karena ingin di notice orang, yang akhirnya orang ngeliatnya bukan respek tapi malah annoying.


     
Selanjutnya untuk alasan ketiga, yaitu karena sempitnya referensi musik sebagian besar kpopers. Kalian pasti sering berpikir kalo kpopers itu fanatik banget sama idolanya. Mereka terlalu meng agung-agungkan idolanya, menganggap idolanya paling hebat dan berdampak besar terhadap dunia. Itu semua karena mereka tidak punya referensi musik lain selain kpop. Ane yakin jika mereka mau membuka cakrawala musiknya dan dengan rendah hati mendengarkan musik dari genre lain, pasti nggak akan ada pemikiran fanatik dan sempit tadi. Makanya sekuat apapun kita menjelaskan betapa hebatnya The Beatles, Queen, Rolling Stones, Metallica, mereka gak akan paham dan tetap menganggap idolanya lah yang paling hebat sejagad raya. Sepertinya mereka lupa bahwa ada pepatah yang mengatakan diatas langit masih ada langit.






     
Itulah beberapa analisa pribadi dari ane kenapa kpopers sering dicap toxic oleh fans musik lain. Kesimpulan sekaligus penutup dari thread ini adalah dukunglah idola kita dengan sewajarnya, dan bijaklah dalam menggunakan sosial media untuk berkomunikasi. Karena sejatinya sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Sekali lagi tulisan ini adalah murni dari pengalaman ts dan analisa pribadi ane. Jadi, jika ada yang kurang puas atau ingin menambahkan pendapatnya, silakan berdiskusi dengan sehat di kolom komentar. Atau jika ada dari agan-agan kpopers yang tidak setuju dengan analisa ane juga boleh counter langsung di bawah. Ane yakin kpopers di kaskus pasti lebih bijaksana dan dewasa. Terimakasih sudah mampir di thread sederhana ini, Cheers!


emoticon-Peluk


Diubah oleh LuckyNoSeven 04-03-2021 03:22
laksanardiexiaoxiao20adhelf
adhelf dan 33 lainnya memberi reputasi
32
8.5K
284
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.3KThread81KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.