Assalamu'alaikum Gansis



Apa kabar semuanya? Selamat sore dan selamat rebahan.


Sifat manusia beraneka ragam. Ada baik, jahat, nakal, dermawan, dan lain sebagainya. Saat masih kecil semua sifatnya sama. Didikan para orang tua agar anaknya menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa, menghormati yang tua dan ingat pada sang Pencipta.

Lambat laun sifat manusia setelah dewasa menjadi berubah. Entah itu dari pergaulan dan lingkungan sekitar. Ada yang menjadi orang yang tenang menjalani segala hal duka lara atau sebaliknya. Senang mencaci maki atau senang membuat onar.

Banyak yang tertipu dengan mimik wajah yang terlihat anggun dan baik, tetapi dari lubuk hati yang dalam terdapat dendam atau iri hati akan perbedaan kehidupannya tidak sebanding dengan kehidupan yang lain.

Terkadang, yang biasanya berbuat baik dengan sungguh-sungguh malah di cap cari perhatian. Ada lagi yang lebih keji dari itu. Awalnya membicarakan hal sederhana, lalu mengganti topik dengan membicarakan si A begini begitu tanpa tahu kebenarannya. Biasanya kalau sudah seperti ini, ada percikan bumbu penyedap supaya obrolan yang didengar seperti kenyataan. Padahal nol besar. Kebanyakan yang dibicarakan berbanding terbalik dari yang mereka ketahui.



Memang membicarakan orang lain sangatlah menarik. Hanya saja, bicarakan dengan kebenaran yang kalian anggap tahu dan benar. Bukan dengan menambah-nambahkan hal kebohongan agar pembicaraan tersebut terlihat menarik.

Bagaimana nantinya orang itu yang menjadi korban atas mulut yang tidak bertanggung jawab? Pasti sedih dan malu. Dikarenakan, orang-orang akan mengingat keburukannya daripada kebaikannya. Kecuali, si tersangka ini sengaja mau meminta maaf dan mengatakan apa yang terjadi sebenarnya.

Apakah si tersangka mau meminta maaf secara lapang dada? Sepertinya tidak mungkin jika mereka akan suka rela menunjukkan bahwa dirinyalah penyebabnya. Biasanya mereka yang paling ngotot kalau bukan dia pelakunya. Atau mencoba diam seribu bahasa seperti orang tidak tahu apa-apa. Bisa jadi dengan menutup mulutnya dengan rapat dan bersembunyi sampai keadaan pun kembali tenang.

Orang seperti ini jika dinasehati akan marah. Marah karena dia anggap kelakuannya itu benar, kenapa disalahkan. Atau mencoba menutupi rasa malu jika dia berbuat salah. Dia kira kita memarahinya. Beda kan memberi nasehat dan memarahi. Beberapa orang memberi nasehat kepada orang lain dengan perbuatannya yang merugikan orang lain agar tidak diperbuat kembali. Kalau tidak mau didatangi masalah, maka sebaliknya jangan mencari masalah.



Bukankah jika kita bercermin pasti akan muncul wajah kita, bukan wajah orang lain. Sama halnya dengan kita sendiri. Jika kita berbuat salah maka kita juga yang harus menanggungnya, bukan orang lain. Beda lagi kalau kita difitnah. Merasa kita tidak berbuat salah kepada yang lain, maka kita bisa mencari dan menuntut siapa yang sengaja mencari masalah dengan kita. Entah itu masalah berat atau ringan. Bicarakan dengan baik secara kekeluargaan. Kalaupun mereka tetap kekeh dengan pendiriannya padahal yang diperbuat sangat merugikan dan mencemarkan nama baik, bisa saja hukum akan bertindak.

Memang hidup di dunia ini, benar salah atau baik buruk tetap dibicarakan orang. Kadang merasa kesal jika kelakuan mereka sudah di luar batas. Maka dari itu, bertemanlah dengan orang yang baik karena nantinya kamu akan mendapatkan kebaikan pula. Beda halnya dengan berteman dengan orang yang buruk/jahat karena nantinya bukan mendapat kebaikan malah akan mendapat masalah serta kerugian.

Sekian threadku kali ini. Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada tulisan yang membuat kalian tidak berkenan.