husnamutia
TS
husnamutia
Dua Tipe Manusia: Surga Dan Neraka, Agan Sista Masuk Tipe Mana?

Pixabay


Jika ada pertanyaan, "kamu manusia tipe surga atau manusia tipe neraka?" Maka hanya agan sista yang tahu jawabannya.

Semua agama meyakini bahwa orang baik masuk surga dan yang tidak baik masuk neraka. Jadi surga identik dengan sesuatu yang menyenangkan dan membahagiakan. Sementara neraka identik dengan sesuatu yang menakutkan.




Antara surga dan neraka keduanya bisa menjadi motivasi seseorang untuk melakukan hal-hal baik. Karena ingin masuk surga seseorang tergerak untuk selalu mematuhi Tuhannya dan melakukan kebajikan. Begitu juga sebaliknya. Karena rasa takut dan ngeri dengan siksaan di dalam neraka, seseorang tidak berani dan takut melakukan tindakan yang dilarang Tuhan. Ia serta-merta melakukan kebajikan karena takut jika masuk neraka kelak.




Dari kedua hal di atas kemudian ane simpulkan ada dua tipe manusia. Tipe surga dan tipe neraka. Jadi bukan memilah keduanya menjadi manusia yang pantas atau layak masuk surga atau neraka. Akan tetapi dorongan atau memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu.

Hal ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin agan dan sista tidak menyadari akan hal ini. Karena tidak memikirkan atau juga karena hal ini sudah berjalan di luar bawah sadar. Mari kita renungkan dan pikirkan kembali apa yang sebenarnya menjadi alasan dasar kita melakukan sesuatu.

Contoh kecilnya seperti ini. Mungkin saat ini agan, sista tengah mengikuti challenge. Dalam challenge ini ada ketentuan, apabila menang maka akan mendapatkan hadiah dengan jumlah sekian juta rupiah sementara yang kalah harus membuat pengakuan di depan umum bahwa akulah seorang pecundang. Nah dari dua hal ini, mana yang lebih memotivasi agan, sista?

Jika termotivasi karena ingin mendapatkan hadiah berarti agan sista masuk tipe surga. Jika termotivasi karena takut dikatakan sebagai pecundang berarti masuk tipe neraka.

Bagaimana agan sista, sudah menemukan jawabannya. Jika sudah berati termasuk manusia tipe manakah agan sista? Manusia tipe surga atau manusia tipe neraka?

Setelah agan, sista mengerti dan memahami masuk sebagai manusia tipe mana. Selanjutnya hal ini dapat digunakan untuk memotivasi diri sendiri.

Seperti halnya gelombang air laut. Ada pasang dan surut, adakalanya kita manusia juga mengalami pasang surut dalam semangat. Enggan dan bosan melakukan sesuatu. Dari sinilah kemudian kita bisa menyemangati diri sendiri. Jika agan sista tipe surga, maka ingatlah hal-hal baik dan indah jika melalukan sesuatu. Sebaliknya bagi tipe neraka ingatlah apa yang akan terjadi jika tidak melakukannya.

Jika berada pada titik tinggi motivasi ini akan berubah menjadi sebuah ambisi pada tipe surga.


Sementara pada tipe neraka saat ia merasa sangat-sangat takut sesuatu itu terjadi atau akan terjadi, hal ini akan berubah menjadi sebuah tekad yang besar.

Perlu digaris bawahi, rasa takut di sini berbeda dengan pecundang.

Saat seseorang bisa mengalahkan ketakutan dalam dirinya maka ia adalah seseorang yang berani. Ia merubah ketakutan menjadi kekuatan.

Seorang pecundang tidak akan punya keberanian untuk berjuang. Ia akan sesumbar jika menang dan tak tau harus melakukan apa jika kalah. Seorang pemenang akan ingat dengan tujuan hidupnya sementara pecundang akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain.

Jadi, kita harus bisa merubah ketakutan menjadi kekuatan. Maka kaulah sang Pemenang.

Namun adakalanya kita tak terpengaruh dengan keduanya. Hadiah tak menjadikan kita bergairah dan ancaman tak terasa menakutkan.

Jika sudah begini mungkin saatnya kita melakukan reparasi hati. Melakukan hal yang membuat kita kembali fresh dan menemukan apa yang menjadi alasan, motivasi dan tujuan melakukan tindakan.

Setelah memahami manusia tipe surga atau neraka. Hal ini juga dapat kita gunakan saat memotivasi anak.

Gunakanlah iming-iming hadiah pada anak tipe surga dan berilah hukuman untuk memacu anak tipe neraka. Akan tetapi keduanya harus dilakukan dengan bijaksana. Jangan sampai hadiah ini menjadi pamrih dan hukuman ini menjadi traumatik pada anak.

Pada akhirnya segala sesuatu kembali kepada sebuah kebijaksanaan. Semakin dewasa seseorang menyikapi kehidupan maka akan semakin bijak ia memaknai kehidupan.

Sekali lagi pemisahan ini bukan untuk menjudge seseorang. Hal ini dilakukan hanya untuk menemukan sesuatu yang bisa membuat kita termotivasi.

Kita juga bisa memilih untuk tidak menjadi keduanya. Melakukan sesuatu bukan karena alasan atau bukan karena ada sesuatu yang diinginkan. Akan tetapi memang telah terbisa melakukan dan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Akhir kata ane mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Terimakasih sudah mampir dan sampai jumpa di thread selanjutnya.

Opini pribadi
Salam hangat
Mutia AH

Diubah oleh husnamutia 01-03-2021 10:43
ugtravelermbakenduttien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.4K
68
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.