ika775
TS
ika775
Cinta Yang Tak Pernah Jadian


Ahaiiii.... Assalamu alaikum wr wb Agan Sista semua...
Semoga deh di akhir pekan ini Anda semua cerah ceria penuh semangat. Dan sudah punya rencana untuk mengendurkan otot yang lelah karena bekerja ataupun kuliah daring.

Dan buat yang lagi males menyentuh kebun kecil atau hewan peliharaannya-yang biasanya punya agenda rutin memandikan Pets seminggu sekali, saya akan menemani dengan sedikit catatan kecil, tentang kisah cinta di masa sekolah, atau disebutnya cinta monyet.
Yang penasaran, yukk merapat.
Sumber foto: Pixabay

Cinta yang Tak Pernah Jadian

Zaman sekolah SMA di akhir '90an, mungkin sudah umum untuk mulai tertarik pada lawan jenis, yaa Gan. Tidak terkecuali saya, yang saat itu duduk di bangku Aliyah.

Mulanya, bisa tertarik karena melihat siswa yang berpakaian rapi dan bersih. Beda kan yaa, dengan yang bau keringat dan pakaiannya kumal. Atau suka teriak-teriak di kelas cari perhatian. Atau siswa yang pake sepatu tapi tidak mengenakan kaos kaki.

Begitulah saat itu.
Saya dan si dia sama-sama sekelas, yaitu 3IPS2. Tempat duduk kami berdekatan, atau hanya dipisahkan gang antar deretan.
Sekali-sekali di tengah pelajaran yang sedang berlangsung, saya membuang pandangan ke arah pintu. Sekedar melihat lapangan rumput yang hijau di luar, atau melihat guru yang melintas di koridor sebelah sana.

Tapi dasarnya kalau lagi naksir cowok, mata ini nakal curi-curi pandang ke arahnya. Kebetulan si dia duduk pas dekat pintu. Dan saat kepergok yang punya diri, pastilah saya jadi malu hati alias grogi.

Dan konyolnya, selain kalau di rumah sering terbayang si dia, di sekolah saya jadi suka aksi duduk manis sok cantik gitu. Setiap gerak-gerik saat itu, saya buat sebagus mungkin, karena mikirnya pasti kelihatan sama si dia. Aneh kan...

Begitu juga saat jam pelajaran Pendidikan Jasmani atau yang sekarang disebut PJOK. Bisa dibilang 90% nya kami praktek di lapangan, dan hanya 10% nya kami membahas teori di kelas.

Lalu apakah yang terjadi saat jampel PendJas?

Ohoo... pastinya ekor mata ini selalu mengikuti dan mencari tau keberadaan si dia. Apa yang dilakukannya saat yang lain sedang menunggu giliran mengambil nilai praktek, atau dengan siapa dia mengobrol?

Sebenarnya si dia pastilah tau, saya memperhatikan gerak-geriknya. Tapi yang namanya sekolah Aliyah, siswa dan siswi harus menjaga jarak, tidak boleh nimbrung dan bergerombol. Karena begitulah yang diajarkan dari surah-surah hafalan yang biasa kami setorkan pada jampel Quran Hadits.

Alhasil, selama setahun kami menimba ilmu di kelas yang sama, duduk bersebelahan dengan jarak uluran tangan kami berdua saja sudah sampai, bisa dibilang saya dan dia tak pernah ngobrol khusus apalagi mojok berduaan. Siswa sekolah Aliyah tidak biasa melakukannya.

Maka suatu hari, sesudah saya mengetahui dimana alamat rumah si dia, saya pun berinisiatif menjadi mata-mata.
Ahaii... mata-mata untuk diri sendiri sih!

Caranya, saya dan seorang teman, datang ke sekolahnya Dwi, teman yang bertetangga dengan si dia.

Dwi berbeda sekolah dengan saya. Jadi kami harus naik angkot dan lanjut berjalan kaki untuk bisa sampai ke sana.

Singkat cerita, saya pun sudah berada di rumah Dwi. Satu kali, dua kali, sampai kedatangan yang ketiga barulah saya bosan sendiri. Saya merasa konyol karena mencari-cari kesempatan seoerti itu.

Saya bercerita pada Dwi bahwa saya sekelas dengan si dia, tetangganya itu. Saya suka padanya, tapi kami tak punya kesempatan untuk saling mengutarakan perasaan.

Masih ada satu kekonyolan lagi.

Saya membeli beberapa kaset, dan mencermati setiap pemberitaan tentang sebuah grup musik terkenal saat itu, SLANK.

Kebetulan seorang teman perempuan juga menjadi Slankers. Saya pun merasa tersamarkan.

Padahal aslinya saya ikut-ikutan menyukai grup musik SLANK karena ingin mencari perhatian si dia. Ingin menyukai hal yang sama dengan si dia. Berharap dengan begitu, kami bisa punya alasan untuk menjadi dekat.

Ini bermula dari kegilaan saya, yang sengaja memilih telat keluar kelas saat bel pulang sudah berbunyi. Mungkin saking terobsesi kepada si dia yang sudah menarik perhatian saya, saya pun berjongkok meraba-raba laci mejanya.

Saya menemukan buku tulis yang di dalamnya tertulis syair-syair lagu. Tulisannya begitu rapi dan teratur. Baris-barisnya indah dan puitis.

Saya bahkan masih ingat judul yang sempat membuat saya cemburu tak jelas. "Anyer 10 Maret".

Saya mengira itu adalah semacam catatan harian, ungkapan hati si dia kepada gadis lain. Sedangkan saya sudah naksir berat padanya. Ternyata itu hanyalah judul lagu.

Tapi apapun dan bagaimanapun, kami tak pernah menjadi dekat apalagi jadian. Sama-sama menahan diri, karena di sekolah Aliyah tidak pantas ada yang namanya pacaran. Hanya sebuah perasaan yang membara, tapi tetap harus ditahan.
Sumber foto: Pixabay

Kisah ini sudah berlalu 22 tahun yang lalu, Gansist. Cinta zaman SMA.

Ternyata di masa depan, saya mendapatkan jodoh lain.

Saya pun hidup bahagia karena suami seorang yang romantis. Persis seperti impian sejak dulu. Karena saya tidak suka orang yang kasar. Saya suka disentuh dengan perasaan, tidak perlu dengan suara tinggi atau bentakan.

Demikianlah Gansist, kisah yang jadi bagian dari masa lalu. Sekedar untuk diceritakan, tanpa merasa baper atau lainnya.

Hidup memang indah, dan Allah sudah mengatur yang terbaik untuk kita.

Sampai jumpa lagi pada thread saya selanjutnya. Salam bahagia untuk Anda dan keluarga di akhir pekan ini.

Wassalamu alaikum wr wb.

Avnerherotien212700mbakendut
mbakendut dan 16 lainnya memberi reputasi
17
1.7K
56
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.5KThread26.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.