Hai GanSist kali ini ane mau share pengalaman masa kecil ane. Tentang keranda, kuburan dan kematian. Agan Sista boleh percaya boleh tidak, itu hak nah ane hanya menuliskan apa yang ane alami saat kecil dulu.

Jadi dulu waktu SD Kakek ane meninggal, nah biasa adat di Jawa, mau Islam atau Kristen karena kuburan dulu berdampingan, tiap hari Kamis banyak yang ke kuburan untuk bersih-bersih. Biasanya kalau yang muslim sambil berdoa bawa air sama kembang. Kalau ane hanya bawa sapu buat bersih-bersih.

Nah pintu masuk kuburan itu ada dua di ujung barat dan timur, kalau utara ada kali, kalau selatan dibatasi rumah-rumah warga. Terkadang kami bisa masuk jalan potong lewat samping rumah warga kalau enggan memutar. Pernah suatu sore kami bertiga dengan teman ke kuburan, tiba-tiba dia gudang tempat keranda tersimpan di pintu masuk seperti ada suara gaduh. Karena itu masih sore sekitar jam 4, kami tidak teŕlalu takut.
Pulangnya kami sempat cerita ke juru kunci, katanya oh nanti ada yang mau meninggal. Karena saat itu kami masih kecil tidak begitu paham maksudnya. Hanya saja besok paginya ada berita orang meninggal. Saat itu pun ane masih tidak begitu paham.



Trus masih di tahun yang sama pas ane pulang ke rumah Nenek, yang rumahnya benar-benar ada di samping kuburan. Kata Nenek juga begitu kalau ada yang mau meninggal suka ada bunyi gaduh di tempat penyimpanan keranda.

Kebetulan tanah milik Nenek itu sangat luas, hampir sama panjangnya dengan panjang kuburan, hanya lebarnya kuburan 2x tanah Nenek. Kalau siang kadang ane suka main di kebun belakang juga ke kuburan, karena memang tidak ada pembatas pagar hanya pohon beringin saja yang membatasi.

Kata Tante ane, dulu saat mereka kecil, kadang kalau sedang main trus ada warga yang mau meninggal suara gaduh itu kuat sekali, ditambah ada suara burung aneh.



Sekali lagi ane tidak tau itu benar atau tidak karena jujur ane setelah tua belum pernah lihat secara langsung. Tapi kemarin adiknya temen ane saat mengambil air wudhu mau salat Maghrib katanya lihat keranda di dekat masjid mereka goyang. Dan besok paginya salah satu tetangga mereka meninggal.

Percaya atau tidak kalau itu adalah salah satu tanda-tanda kematian, tapi memang bukankah setiap makhluk yang mau mati sudah diberikan tanda-tandanya oleh Tuhan? Hanya tinggal manusia itu peka atau tidak dengan tanda itu.

Ane harap kita semua mati dalam keadaan Husnul Khotimah, atau pun dalam keadaan baik keimanannya. Bukan dalam keadaan berdosa apalagi bermaksiat. Karena rancangan Tuhan itu bukan rancangan kecelakakaan tapi damai sejahtera.



Oke sekian cuap-cuap dari ane, dan setiap kita bisa mengambil pelajaran dari suatu peristiwa. Karena pasti ada hal baik dan buruk dari sebuah cerita.


Foto : Google
Sumber : Opini pribadi