• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Juventus Raih Treble dengan Andrea Pirlo, Mimpi Siang Bolong atau Kejadian Beneran?

KoalaBolaAvatar border
TS
KoalaBola
Juventus Raih Treble dengan Andrea Pirlo, Mimpi Siang Bolong atau Kejadian Beneran?
Banyak yang bilang keputusan Juventus melantik Andrea Pirlo itu gambling alias perjudian besar.

Motif ekonomi kental sebagai alasan pelantikan eks playmaker jempolan ini.

Dengan memecat Maurizio Sarri sebelum kontraknya usai, masih ada pos biaya pesangon 20-an juta euro yang harus dibayar Juventus hingga akhir kontrak yang tertera dalam perjanjian awal.

Sepanjang musim lalu, Juventus juga harus menanggung kompensasi penyelesaian kontrak Massimiliano Allegri mencapai total 16,05 juta euro.


(Goal.com)

Di masa serbasulit saat ini, klub wajib putar otak untuk menekan ongkos produksi sekecil mungkin, apalagi nafsu belanja mereka masih sangat besar.

Dengan beban finansial ini, masuk akal bila manajemen Juve memilih pelatih muda seperti Pirlo saat nama-nama besar lain tak ada yang merapat.

Upah Pirlo hanya 1,8 juta euro per musim. Cuma sepertiga Sarri, bahkan kalah dari Sinisa Mihajlovic di Bologna (3 juta euro per musim), apalagi Antonio Conte di Inter (11 juta).

Jadi, kalaupun keputusan pahit memecat Pirlo harus dilakukan, beban kompensasinya jelas tak akan sebesar Sarri. Kontraknya pun cuma dua tahun.

Sebagai pelatih yang kariernya baru menetas, tuntutan Pirlo di bursa transfer juga tidak sebesar Allegri, Pep Guardiola apalagi.

Singkatnya, dengan rekam jejak dan gaji yg minim, ekspektasi buat Pirlo pun tak akan berat-berat.

Andai finis sebagai runner-up Serie A, finalis Coppa Italia, dan perempat finalis Liga Champion, kinerja Pirlo sudah bisa dicap bagus mengingat ini adalah debutnya.


(Sportfr)

Asumsi yang ramai beredar ialah ketika krisis keuangan dan pandemi mereda musim depan, dan kompetisi bergulir normal seperti sedia kala, barulah Juve merelakan Pirlo menuntaskan tugasnya.

Klub jadi memiliki anggaran dan ancang-ancang cukup untuk membuka pintu buat pelatih kaliber top (Zidane???) emoticon-Winkemoticon-Wink

Nah, tapi sekarang mari berandai-andai sebaliknya. Jika ternyata Pirlo sukses, apalagi kalau sampai juara Liga Champion, gimana jadinya?

Pasti Juve bakal disanjung habis-habisan karena berhasil menciptakan Pep Guardiola atau Zidane versi mereka sendiri.

Lagian, terbukti dengan polesan pelatih sekelas Ancelotti, Lippi (periode kedua), Capello, Ranieri, Conte, Allegri, hingga Sarri, Bianconeri tetap gagal menjadi raja Eropa sejak 1996.

Ngapain bayar pelatih top mahal-mahal kalau ujung-ujungnya gagal juara terus?

Mungkin justru dengan ide radikal mengangkat pelatih hijau seperti Pirlo, dahaga gelar seperempat abad itu berakhir.

Sekarang, Pirlo sudah lebih dulu mengamankan trofi pertamanya sebagai pelatih: Piala Super Italia.


(Vumasport)

Mimpi meraih treble juga masih terjaga. Juventus sudah memastikan tempat di final Coppa Italia untuk meladeni Atalanta.

Di Serie A, mereka masih berada di jalur persaingan scudetto: di peringkat 3, cuma terpaut 8 poin dari Inter dengan tabungan satu laga.

Sisa partai masih ada 16 biji. Masih ada maksimal 48 poin yang bisa diraih. Masih jauh dari kata selesai.

Di Liga Champion, Bianconeri emang kalah di kandang Porto pada leg 1 babak 16 besar.

Tapi, kekalahan 1-2 dengan tabungan satu gol tandang memberi harapan besar untuk lolos lewat laga kedua di Turin nanti.

Jadi, bisakah Pirlo mempersembahkan treble buat Juventus?? Ataukah ini cuma mimpi di siang bolong?


emoticon-Malubingung

doobeyAvatar border
Isda555Avatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1K
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.