si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
Sistem Rudal Patriot - Perisai Kota Makkah, Digunakan Untuk Melindungi Jamaah Haji
Arab Saudi dikenal sebagai negeri yang kaya raya atau orang Indonesia sering kali menyebut istilah tersebut sebagai sultan, negeri tersebut tentu membutuhkan alutsista yang canggih untuk melindungi wilayahnya. Dengan dana militer yang tak terbatas, Raja Salman bisa membeli berbagai alutsista canggih buatan Barat.

Pada kesempatan kali ini TS akan membahas salah satu alutisista canggih milik Raja Salman, di mana alutsista ini digunakan sebagai perisai kota Makkah. Alutsista tersebut berupa rudal pertahanan udara (hanud) buatan Paman Sam, langsung saja kita mulai pembahasannya.



Perisai Kota Makkah

Arab Saudi setiap tahun menyelenggarakan event Ibadah Haji atau umroh, seluruh umat Islam dari berbagai negara di dunia akan datang ke negeri tersebut. Selain ancaman terorisme, ada ancaman lain yang berpotensi menimbulkan gangguan. Salah satu ancaman tersebut datang dari udara dan menyasar ke wilayah Makkah, Jedah dan Riyadh. Ancaman udara tersebut kerap kali datang dari milisi Houthi yang meluncurkan drone sampai rudal balistik ke pusat kota Makkah.

Untuk memberi perlindungan maksimal kepada mereka yang melakukan Ibadah Haji, pihak Arab Saudi kemudian menyiagakan sistem pertahanan udara (hanud) yang bernama Patriot. Royal Saudi Air Defense Forces (RSADF) telah menempatkan baterai sistem hanud Patriot varian PAC-3 di sekitaran Makkah.

Nama resmi sistem rudal pertahanan udara ini adalah MIM-104 Patriot, mulai dikenal secara luas saat digunakan Paman Sam dalam operasi Gulf War untuk melumpuhkam rudal Scud yang digunakan oleh Irak. Dalam operasi tersebut sistem hanud ini cukup efektif. Untuk sistem peluncur rudalnya dibuat oleh Raytheon sementara untuk rudal dibuat oleh Lockheed Martin.




Ilustrasi : Reuters/File Photo


Patriot sendiri mulai dikembangkan tahun 1969 dan mulai diproduksi secara massal pada tahun 1976, sistem hanud ini mulai berdinas bersama US Army memasuki dekade 1980-an. Awalnya Patriot digunakan untuk pertempuran melawan pesawat, dan memiliki kemampuan yang terbatas dalam melawan rudal balistik. Namun, saat ini varian terbaru rudal tersebut sudah bisa digunakan melawan rudal balistik.

Patriot sendiri sudah hadir dalam berbagai varian sejak pertama kali dipakai oleh Paman Sam, beberapa varian Patriot antara lain : MIM-104A (varian awal), MIM-104B (PAC-1) MIM-104C (PAC-2), MIM-104D/E (PAC-2/ GEM), MIM-104F (PAC-3), PAC-3 Missile Segment Enhancement (MSE). Untuk hanud yang digunakan Arab Saudi adalah varian terbaru yakni PAC-3 MSE, varian terbaru tersebut juga sudah dioperasikan oleh Paman Sam.

Sistem rudal Patriot dirancang untuk mendeteksi, menargetkan, dan menetralisir sasaran baik pesawat, rudal balistik maupun drone dengan cara menabrakan diri pada target dalam kecepatan maksimal sampai Mach 4. Sistem ini menggunakan radar di permukaan yang dikenal dengan nama AN/MPQ-65. Radar ini berfungsi untuk menemukan, mengidentifikasi, dan melacak target.

Untuk radar AN/MPQ-65 ditempatkan dalam platform M860 semi-trailer, sistem radar ini beroperasi pada frekuensi C-Band passive electronically scanned phased array. Radar ini diklaim AS dapat melacak 100 sasaran sekaligus dari jarak 100-170 km. Radar buatan Raytheon ini cukup unik karena punya kemampuan deteksi hingga kontrol penembakan.




Radar AN/MPQ-65 milik Patriot.

Ilustrasi : Eric Lohman/Pinterest







Peralatan tambahan bagi Patriot.

Ilustrasi : wikipedia.org


Radar yang digunkan Patriot termasuk berkekuatan pancar tinggi, mirip radar Aegis milik U.S. Navy, hingga memungkinkannya mendeteksi obyek yang sangat kecil. Menurut berbagai sumber, radar ini dikabarkan mampu mendeteksi pesawat siluman pada jarak lebih jauh dari radar biasa.

Radar ini juga punya kemampuan mendeteksi sasaran kemudian menjejaknya (tracking), setelahnya radar akan memandu unit rudal hingga ke sasaran. Hal ini bisa dilakukan berkat hadirnya fitur track via missile. Radar hanud umumnya memerlukan berbagai jenis radar untuk fungsi yang berbeda, akan tetapi Patriot membutuhkan satu radar saja untuk mengakomodasi berbagai fungsi.

Radar AN/MPQ-65 pada patriot ini memiliki kemampuan yang sama dengan radar 92N6E yang digunakan oleh sistem hanud S-400 buatan Rusia, pada segmen rudal pertahanan udara, S-400 Rusia adalah saingan terdekat dari Patriot.




Rudal Patriot sedang diluncurkan.

Ilustrasi : militaryleak.com


Sebagai tambahan, radar Patriot mampu melacak target bergerak berupa pesawat jet tempur pada jarak 110 hingga 130 kilometer, pesawat pembom pada jarak 160 hingga 190 kilometer, rudal pada jarak 85 hingga 100 kilometer serta hulu ledak rudal di kisaran jarak 60 hingga 70 kilometer. Rudal Patriot juga dapat menerima data target dari pos komando pusat atau pesawat pengintai.

Perintah penembakan rudal Patriot dikeluarkan oleh pos komando batalion. Pos komando baterai rudal Patriot dapat memberikan perintah tembak tanpa konfirmasi jika menghadapi situasi darurat, misalnya ketika diserang tiba-tiba atau saat komunikasi dengan pusat komando terhambat atau hilang karena kerusakan.

Baterai (kompi) Patriot bisa mencakup hingga 16 peluncur. Setiap peluncur kira-kira seukuran rig traktor-trailer. Selain itu ada personel lain yang beroperasi dalam penggelaran sistem ini yang terdiri dari teknisi, personel pendukung, bahan bakar untuk generator, pasukan keamanan untuk melindungi baterai, dan lain-lain. Setiap unit Patriot juga memiliki truk pembangkit listrik yang dilengkapi dengan dua generator 150-KW.




Penggelaran sistem Patriot.

Ilustrasi : wikipedia.org


Sementara jarak kuncian dari rudal Patriot menuju target mencapai 50 mil atau setara dengan 80,5 kilometer. Rudal Patriot dibekali hulu ledak HE fragmentasi dengan berat mencapai 91 kg, memliki daya jelajah sampai 100 km dengan ketinggian maksimal yang bisa dicapai adalah 25 km.

Peluncur rudal biasanya ditempatkan hingga 1 km dari radar atau kendaraan pos. Untuk membangun pertahanan yang efektif setiap baterai diletakkan pada jarak 30-40 km satu sama lain. Untuk meluncurkan rudalnya dibutuhkan waktu 25 detik.




Peluncur rudal Patriot yang ditempatkam pada trailer.

Ilustrasi: military-today.com




Patriot terpasang permanen pada truk berkonfigurasi roda 8x8.

Ilustrasi : US Army/Anthony Sweeney.


Baterai rudal Patriot terdiri dari komponen peluncur, kendaraan pengangkut, dan bagian pengendalian tembakan yang menyertainya. Truk yang digunakan sebagai peluncur rudal adalah Oshkosh M983 8x8 atau truk MAN KAT 1 8x8.

Komponen peluncur rudal biasanya menggunakan unit trailer beroda, selain ditempatkan pada trailer. Rudal Patriot juga dipasang permanen pada truk dengan konfigurasi roda 8x8 untuk mobilitas yang diperlukan saat menempatkan Patriot di sekitar instalasi vital seperti bandara, ibukota negara, pangkalan militer, kilang minyak dan obyek vital lainnya.



Dipilih Sebagai Perisai Kota Makkah, Patriot Masih Bermasalah

Pada bulan Juli tahun 2015 Kerjaaan Arab Saudi telah menyampaikan keinginannya untuk membeli sistem hanud Patriot, Saudi membeli 600 rudal Patriot AS senilai US$ 5,4 Miliar atau setara Rp 72,8 Triliun. Dibelinya Patriot oleh Arab Saudi yang merupakan sekutu dekat AS di Timur Tengah, hal ini dilakukan karena negeri tersebut ikut ambil bagian dalam upaya koalisi membasmi ISIS di Suriah serta memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman.

Sejak datangnya Patriot ke Negeri Minyak tersebut, RSADF akhirnya bisa melindungi tempat vital di Saudi.  Pada bulan Mei 2019 RSADF telah menetralisir serangan dua rudal balistik yang masing-masing mengarah ke Makkah dan Jedah. Dikutip dari gulfbusiness.com (20/5/2019), sistem rudal Patriot Arab Saudi berhasil menjatuhkan satu rudal di kawasan Taif, dan satu rudal lainnya ditembak jatuh di 50 kilometer di luar kota Makkah.

Masih dari sumber berita yang sama, sampai bulan Mei 2019, sudah ada 226 roket dan rudal yang diduga buatan Iran ditembakan ke Arab Saudi. Serangan roket, rudal balistik dan drone telah dilakukan bergelombang sejak 2016 oleh milisi Houthi.

Sebagai negara yang menyelenggarakan event akbar tahunan yakni Ibadah Haji, tentu Saudi tidak ingin kecolongan. Guna mengamankan ruang udara di Kota Suci Makkah, Royal Saudi Air Defense Forces (RSADF) kemudian menempatkan baterai sistem hanud Patriot dengan rudal PAC-3 di sekitaran Makkah.




Patriot milik AS.

Ilustrasi : Reuters/File Photo.


Penempatan Patriot dilakukan pada musim Haji tahun 2018, RSADF menempatkan setidaknya empat satuan tembak Patriot, dimana masing-masing terdiri dari empat peluncur rudal PAC-3 yang siap ditembakan. Jarak antara Makkah dan perbatasan Yaman sekitar 570 kilometer. Salah satu serangan rudal balistik ke arah Makkah terjadi pada 9 Oktober 2016, dan berhasil dilumpuhkan Patriot pada jarak 69 kilometer.

Namun, tak selamanya sistem hanud ini bekerja sesuai apa yang diiklankan Amerika. Serangan terhadap fasilitas minyak di distrik Khurais dan Abqaiq pada 14 September tahun 2019 lalu membuktikan bahwa Patriot masih bisa dibobol. Pada serangan tersebut rudal jelajah dan drone milik milisi Houthi mampu menghindari deteksi dan aktivasi beberapa sistem pertahanan rudal buatan Amerika yang dioperasikan Saudi.




Ilustrasi : U.S. Army.


Kegagalan tersebut membuktikan bahwa Patriot belum efektif menangkal serangan drone maupun rudal balistik yang dikerahkan dalam jumlah yang besar. Pada awal tahun 2018 serpihan rudal Patriot menimpa salah satu rumah warga yang menyebabkan penghuni rumah tersebut tewas. Korban tewas tersebut adalah warga Mesir bernama Abdelmontaleb Ahmed Hussin Ali, merupakan korban tewas pertama di Ibu Kota Arab Saudi setelah tiga tahun perang Yaman berlangsung.

Dalam keterangannya waktu itu, militer Riyadh mengatakan intersepsi salah satu rudal di Riyadh menyebabkan puing-puing rudal Houthi menghantam sebuah rumah. Insiden ini menyebabkan satu warga asal Mesir tewas sementara dua lainnya terluka.

Namun, dalam sebuah video yang berhasil direkam waktu itu, dalam video menunjukan bahwa satu rudal dari sistem Patriot gagal berfungsi di udara dan yang kedua dengan cepat berbalik arah dan jatuh ke tanah. Entah klaim mana yang benar atas kejadian tersebut, tapi gagalnya Patriot dalam melindungi Saudi sempat jadi bahan olok-olokan militer Rusia waktu itu.




Rumah warga di Saudi yang diduga terkena serpihan rudal Patriot.

Ilustrasi : sindonews.com


Untuk membantu mengamankan kilang minyak kerajaan dari serangan drone sampai rudal balistik, pada akhir tahun 2019 Amerika mengirimkan total empat baterai Patriot dan satu baterai Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) serta dukungan hingga 200 personel tentara ke Saudi.

Pada bulan Mei 2020, total 4 baterai Patriot ditarik pulang untuk menjalani rotasi sekaligus pemeliharaan rutin. Satu baterai sistem Patriot yang dikirim AS terdiri dari 16 peluncur, dengan ditariknya empat baterai, maka ada 64 peluncur rudal Patriot yang hengkang dari Saudi. Akan tetapi masih ada 12 baterai Patriot dan satu sistem THAAD milik Paman Sam yang bersiaga di sekitar Negeri Sultan tersebut.

Saat ini Saudi memiliki 88 peluncur sistem rudal Patriot, 52 di antaranya adalah versi terbaru PAC-3 yang digunakan melindungi perbatasan utara Arab Saudi. Selain itu, Saudi juga dilindungi tiga sistem penghancur rudal berpemandu dan 100 rudal SM-2.




Salah satu drone yang dipakai milisi Houthi.

Ilustrasi : indomiliter.com


Saat ini salah satu kelemahan sistem Patriot menurut penulis adalah belum mampu menghadapi serangan dari kawanan drone yang dikerahkan dalam jumlah besar, salah satu contohnya adalah saat kilang minyak Saudi di serang kawanan drone milik milisi Houthi. Pihak produsen Patriot tentu harus mencari cara mengatasi masalah ini, mengingat peran hanud tersebut cukup penting bagi AS dan sekutunya. CMIIW

Selain digunakan Saudi dan AS, sistem hanud ini juga sudah dioperasikan oleh beberapa sekutu AS di NATO. Selain anggota NATO, Patriot juga sudah digunakan oleh negara lain yang punya kedekatan dengan AS seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan serta Israel.

Demikian sedikit bedah alutsista dari negerinya Raja Salman, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk kita semua di bidang alutsista dan pertahanan. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, keep ngaskus ya emoticon-Angkat Beer




Ilustrasi : United States Department of Defense


MIM-104 Patriot

Negara Asal : Amerika Serikat
Produsen : Raytheon (sistem peluncur dan radar), Lockheed Martin (rudal)
Jangkauan Rudal : 100 km
Ketinggian Maks. Rudal : 25 km
Radar : AN/MPQ-65
Hulu Ledak Rudal : 91 kg (HE fragmentasi)
Kecepatan Maks. : Mach 4
Negara Pengguna : Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Israel, Arab Saudi, Amerika dan sekutunya



Spoiler for Video Tambahan:







Referensi :1.2.3.4.5.6
Ilustrasi : google image, Pinterest, Reuters, dokumentasi foto U.S. Army
Diubah oleh si.matamalaikat 26-02-2021 08:57
Daniswara92rony25tien212700
tien212700 dan 45 lainnya memberi reputasi
46
10.8K
143
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.