Untuk Seseorang Berinisial R

Sumber gambar

Sumber gambar
Ketika semester 5 (lima) aku menjadi kakak pembimbing saat ospek, ada satu pria yang mencuri perhatian hati ini, melihatnya begitu lucu dan kekanak-kanakan, tanpa sengaja terus memperhatikan tingkah lakunya membuat hati kepincut, cinta memang sudah seperti jelangkung, datang tidak dijemput pulang pun tidak diantar.
Aku yang tidak pernah mengungkapkan perasaan ini terus mengaguminya dalam diam, prinsip telah mengalahkan hati, tidak baik wanita mengungkapkan perasaan terlebih dahulu.
Hingga saat malam puncak perpisahan ospek, dia (seseorang dengan inisial 'R') mengajakku berbicara.
Quote:"Boleh berbicara sebentar, ada yang mau aku omongin."
Aku langsung mengiyakan, dan kami pun menuju kantin sekolah yang sudah tutup, di sana pun terlihat teman lain jurusan sedang berbincang dengan gebetannya.
Quote:"Sejak pertama bertemu kakak, kakak itu berbeda dengan teman kakak yang lainnya."
"Berbeda gimana?"
"Pokoknya beda aja gitu."
"Emmm … Kakak sudah punya cowok, mau tidak jadi pacar aku?"
"Berbeda gimana?"
"Pokoknya beda aja gitu."
"Emmm … Kakak sudah punya cowok, mau tidak jadi pacar aku?"
Dalam hati ini cowok berani juga ya, usianya terpaut 3 tahun di bawahku, dan dialah cowok yang pertama kali "nembak" secara langsung, berbeda dengan pria-pria lainnya yang hanya mengungkapkan perasaannya melalui surat atau pesan singkat.
(Padahal ketika panitia menyuruh mengirim surat cinta untuk kakak senior, aku berharap dia mengirimkan surat untukku, tetapi dia malah mengirim surat ke wanita lain.)
Hati wanita mana yang tidak senang, ternyata orang yang kukagumi dalam diam mempunyai perasaan yang sama, rasanya ingin terbang ke langit ke tujuh.
Cinta sudah bersambut, tetapi aku hanya terdiam, tidak menjawab pertanyaannya, setelah kejadian itu kami pun lost contact, karena memang tidak mempunyai nomor satu sama lain untuk dihubungi, rasa kecewa pun menghampiri ketika tahu bahwa dia mengambil kuliah malam, dan aku pagi, kesempatan bertemu pun sirna.
Pada suatu kesempatan aku bertemu dengan junior wanita yang satu kelompok saat ospek dulu, dan kami pun berbicara.
Quote:"Kakak masih ingat R kan?"
"Iya, masih, kenapa?"
"Tahu tidak kak, dia cerita ke aku, dia cinta banget sama kakak, katanya kakak cinta pertamanya …."
"Iya, masih, kenapa?"
"Tahu tidak kak, dia cerita ke aku, dia cinta banget sama kakak, katanya kakak cinta pertamanya …."
Begitu banyak yang dia ceritakan tentang 'R' dan aku hanya diam membisu, sesak hati ini ada orang yang begitu mencintaiku, bahkan aku memiliki perasaan yang sama dengannya, entah prinsip atau insecure dalam diri ini hingga aku tak berani mengatakan "Aku juga mencintaimu." Bahkan sama sahabatnya sendiri.
Akhirnya wanita yang mengaku sebagai sahabatnya memberikan alamat dan telepon rumah.
Aku memberanikan diri untuk menghubungi R beberapa kali, rasanya sulit sekali untuk berbicara dengannya. Hingga akhirnya kami pun bisa berkomunikasi dan kencan saat bulan Ramadhan untuk berbuka puasa bersama.
Aku yang tiba terlebih dahulu, di Gramedia Blok m menunggu kehadirannya setelah lama tidak berjumpa. Masih teringat jelas saat ada pengamen cilik nyeletuk.
Quote:"Ceileh pacaran nih ye …."
R pun menjawabnya. "Jadian juga belum, pacaran!" Seperti biasa dia tidak berubah dengan senyum lebar dan sifat yang penuh energik.
Kejadian yang membuat lucu, saat kami ingin memilih menu di foodcort Pasaraya blokm, akhirnya kami memutuskan makan pizza.
Saat pramusajinya memberikan menu, ternyata bukan menu pizza. "Eh kita salah tempat duduk," sambil tertawa gelay akhirnya kita pindah. Momen yang membuat aku selalu tertawa saat mengingatnya.
Malam Minggu bersamanya, pertama dan untuk yang terakhir, saat pulang dia ingin mengantarkan aku pulang, aku menolak, dengan alasan karena sudah malam dan rumah dia pun jauh di Depok, aku tak tega, jika harus mengantarku pulang dia kemalaman sampai rumah
Kekhawatiranku menolak untuk diantar pulang, dia menganggap aku tidak pernah mempunyai perasaan yang sama, lagi-lagi tidak ada kabar lagi darinya, hingga akhirnya aku memberanikan diri untuk mengirimkan surat ucapan selamat hari raya idul Fitri untuknya.
Isinya hanya ungkapan rasa maaf, kenapa bibir dan tangan ini tidak berani mengatakan bahwa "Aku juga mencintaimu, aku ingin menjadi pacarmu."
Mengatas namakan prinsip yang kupegang, sangat menyiksa diri ini, sampai detik ini pun dia tidak pernah tahu bahwa "Aku mencintaimu wahai seseorang yang berinisial R."
Quote:Sebuah kisah antara aku dan kamu, mempunyai perasaan yang sama, tetapi tidak pernah kuungkapkan bahwa aku juga mencintaimu.
Quote:Apabila kaskuser sudah mengungkapkan perasaan dengan seseorang, pastikan seseorang tersebut sampai menjawab kata "tidak" dan jangan berkecil hati, siapa tahu seseorang tersebut memiliki perasaan yang sama, meskipun seseorang tersebut tidak ingin bersama.




Lagu dewa 19, lagu kenangan, karena pas lagi kamu nembak, backing vokalnya lagu Dewa💞
Jakarta, 25 Februari 2021
Kamis, 17:59
Kamis, 17:59
Terimakasih yang sudah membaca



Keep smile and istiqamah.
Kalau saya keder dalam menarasikan, tolong beri saran dan kritik dengan cara yang sopan.






Opini pribadi, sumber gambar link tercantum

klik gambarnya untuk ikutan eventnya