Atalanta harus rela kalah dengan skor tipis saja 0-1 melawan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions dini hari tadi. Real Madrid diuntungkan dengan keunggulan jumlah pemain sejak menit ke-17 setelah Freuler di karti merah oleh wasit. Otomatis Atalanta hanya bisa bermain bertahan sepanjang pertandingan.

Dewi Fortuna pun tampaknya masih ada di pihak Real Madrid dalam laga kali ini. Bermain dengan 11 pemain melawan 10 pemain dari Atalanta jelas membuat Madrid terlihat superior mneguasai jalannya pertandingan. 19 tendangan yang coba dilakukan Real Madrid ke gawang Atalanta jadi bukti betapa dipecundanginya Atalanta dini hari tadi.

Padahal jika menilik Real Madrid di musim ini, sangat jauh dari lebel tim elit Eropa. Di La Liga mereka terseok-seok bahkan isu pemecatan pelatih pun sempat berhembus namun Zidane tetap berkomitmen melatih El Real. Belum lagi tarik ulur perpanjangan kontrak pemain seperti Sergio Ramos yang belum ada kepastian. Ini cukup menyita konsentrasi tim dalam mengarungi musim ini. Maklum saja Ramos menjadi tumpuan Madrid dalam beberapa musim di lini belakang. Begitu juga dengan badai cidera yang menimpa skuad Madrid cukup memusingkan Zidane dalam mengarungi kompetisi domestik atau benua eropa. Berdalih sudah puas dengan skuad yang ada nyatanya justru sekarang Zidane dan Madrid keteteran mengarungi kompetisi sampai akhir musim. Para pemain bintang dan pemain senior yang mulai habis masanya tidak bisa menggendong skuad muda mereka untuk bertarung. Meski tetap mendapatkan dukungan dari para fans tap rasanya Real Madrid tidak masuk dalam bursa kandidat juara Liga Champions.

Hanya menang tipis 1-0 lewat Ferland Mendy di menit ke-86 itu pun dengan susah payah dan melawan 10 orang pemain. Mungkin beda cerita kalau pertandingan berjalan dengan 11 lawan 11, mungkin hasil paling top yang di dapat Zidane dan anak asuhnya hanya berbagi angka alias imbang di markas Atalanta dini hari tadi. Mendy pun terpilih menjadi Man Of The Match dalam laga kali ini berkat sumbangan satu golnya.

Kita tunggu saja leg kedua nanti, apakah Real Madrid masih dinaungi dewi fortuna di ajang Liga Champions? Atau sebenarnya Real Madrid tim spesialis Liga Champions?