pacific.frontAvatar border
TS
pacific.front
TNI AL Ingin 16 Fregat Lagi


Halo semua! Kembali lagi di Pacific Front! Channel YouTube yang membahas topik-topik dan peralatan militer, terutama untuk kebutuhan TNI.

Untuk topik militer menarik lainnya bisa dibaca di sini.

Minggu lalu, banyak bermunculan di media sosial akan foto “wishlist” rencana belanja pertahanan TNI. Kemungkinan besar ini merupakan rencana pembelian alutsista untuk MEF tahap ke-3. Dan dipercaya diusulkan pula di Rapim TNI.

Beberapa daftarnya agak terlalu optimistik menurut saya. Seperti rencana pembelian 36 Rafale dan juga 15 F-15EX, 13 kapal selam baru dengan 4 tipe yang berbeda, dan masih banyak lagi.
Namun ada satu daftar yang menarik perhatian saya. Yaitu rencana pengadaan 16 kapal fregat 140m.
Kenapa? Mari kita bahas di artikel kali ini.

Kebutuhan Ideal Fregat TNI AL
Di thread saya terdahulu tentang Iver Huitfeldt, saya menyebut kalau TNI AL setidaknya membutuhkan 18-24 fregat untuk mengawal perairan Indonesia. Saya memilih jumlah tersebut agar bisa dibagi kedalam 3 Koarmada.
Dan jika kita melihat kembali daftarnya, saya senang prediksi saya tidak jauh meleset.

Sebagai bangsa yang menganut politik luar negeri Non-Block, Indonesia berada di posisi yang kurang mengenakan.
Pertama ada China di utara dan Australia di selatan. Jika eskalasi pecah di Laut China Selatan antara AS dan sekutunya dengan China, kemungkinan besar akan menyebar ke perairan Indonesia pula.
Maka dari itu, memiliki daya gentar yang mumpuni adalah satu-satunya pilihan. Dan salah satu caranya adalah dengan memiliki kapal fregat dengan jumlah yang ideal.

Menurut Global Firepower Index, saat ini Indonesia memiliki 7 fregat. Angka ini masih lebih rendah dari Malaysia 10, Vietnam 9, dan Australia 8. Bahkan Singapura memiliki 6 unit fregat di armada mereka.
Fregat TNI AL sebagian besar sudah tua, dan kapal terbaru TNI AL dari kelas Martadinata hanya bisa dikategorikan sebagai fregat ringan. Yang hanya memiliki kemampuan yang terbatas bila dibandingkan dengan fregat dengan ukuran yang lebih besar.
Untuk itu TNI AL membutuhkan kapal fregat baru dengan jumlah yang cukup banyak.

Lantas, fregat jenis apa yang dibutuhkan TNI AL?
Yang paling mendesak adalah fregat dengan kemampuan anti kapal selam.

Para Kandidatnya
Dari yang saya ketahui, setidaknya ada 3 sampai 4 kandidat kuat untuk rencana pengadaan ini.

Iver Huitfeldt
Yang pertama adalah Iver Huitfeldt.
Dengan ditandatanganinya kontrak pengadaan dua fregat sebelumnya, kapal ini memiliki posisi kuat untuk memenangi kontrak kembali. Dan keuntungan bagi kita adalah PT. PAL akan mudah melanjutkan pembangunan kapal berikutnya setelah menyelesaikan kontrak pertama. Kapal ini juga relatif murah.

Yaa saya tau, Iver Huitfeldt merupakan kapal anti serangan udara. Namun dengan konsep modularnya yang kental, saya yakin tidak akan sulit untuk berubah fungsi menjadi anti kapal selam atau anti kapal permukaan sekalipun.

Fregat multi guna masa depan Type 31 milik AL Inggris pun menggunakan basis kapal Iver Huitfeldt.
Mereka menyadari kalau AL Inggris tidak akan mampu membeli fregat canggih Type 26 untuk menggantikan 13 unit kapal Type 23 lawas mereka.
Maka mereka berkompromi untuk membeli 8 fregat Type 26 seharga 8 miliar pounds, dan 5 fregat Type 31 seharga 1.25 miliar pounds.
Inggris juga berencana untuk mengekspor fregat ini nantinya.

Bayangkan jika kita memilih Iver Huitfeldt lagi. Kita bisa memiliki kemungkinan yang sama seperti Inggris untuk dapat menjual kapal fregat ke negara lain. Dan melanjutkan kesuksesan kapal LPD milik PT. PAL.

30FFM
Kandidat selanjutnya adalah fregat 30FFM dari Jepang.
Saya juga membuat thread tentang kapal ini beberapa bulan lalu.
Untuk rekapnya, awal November lalu beredar kabar bahwa Jepang ingin mengekspor destroyer mereka ke Indonesia. Pada saat itu tidak disebutkan secara spesifik kapal tipe apa yang ingin di jual. Namun setelah mendalami lebih dalam, dipercaya bahwa kapal yang dimaksud adalah fregat 30FFM.

Baru-baru ini Jepang juga telah meluncurkan kapal pertama dari kelas ini. Jika uji lautnya berhasil tanpa kendala berarti, akan membuat Jepang lebih percaya diri untuk menawarkan dan menjual kapal ini ke negara lain.

Meskipun kapal ini lebih kecil ukuran dan bobotnya dari Iver Huitfeldt, 30FFM merupakan kapal anti kapal selam sejak lahir. Sesuai dengan apa yang dibutuhkan TNI AL.

Jika penawaran Jepang pada saat itu benar adanya, 8 unit sebesar 300 miliar Yen atau sekitar 2.8 miliar dollar AS, dan 4 akan dibuat di Jepang dan 4 di Indonesia, penawaran yang cukup menggiurkan menurut saya.

FREMM
Yang terakhir adalah fregat multi misi FREMM.
Meskipun fregat ini tidak pernah (belum) ditawarkan secara resmi ke Indonesia, namun sepertinya TNI AL cukup tertarik dengan fregat satu ini. Komunitas militer pun sering membahasnya di forum-forum.
Jadi saya ingin membahasnya sedikit.

Setelah melihat kemampuan yang dimiliki FREMM milik Prancis dan Italia, saya mengerti mengapa TNI AL tertarik dengan kapal ini.
FREMM memiliki kemampuan jauh di atas kapal kombatan TNI AL. Dan mungkin juga di atas fregat yang ada di kawasan.
Dengan kata lain, memiliki fregat ini akan sangat meningkatkan daya gentar TNI AL di kawasan Indo-Pasifik.

AL Prancis, Italia, Mesir, dan Maroko sudah menggunakan fregat ini, dan sebentar lagi AL AS juga akan memilikinya, tidak ada alasan untuk tidak memilih fregat ini.
Kecuali, mungkin soal harga. Dan transfer teknologi.
Dengan harga yang dua kali lipat dari Iver Huitfeldt dan 30FFM, juga tanpa adanya penawaran transfer teknologi, akan menjadi penghalang bagi TNI AL untuk memiliki fregat canggih ini.

Damen Omega
Ada satu kandidat lagi yang sepertinya harus saya singgung. Fregat Omega dari Damen. Dikembangkan dari desain kapal kelas De Zeven Provincien berbobot 6000 ton. Kapal ini ditawarkan ke Indonesia tahun 2018 lalu dengan nama Future Frigate Indonesia (FFI).

Namun selain berita dari tahun 2018 itu, saya tidak bisa menemukan perkembangan berita selanjutnya tentang Damen Omega maupun desain FFI.
Entah karena penawaran Damen kurang menarik, atau kapal ini tidak sesuai dengan persyaratan dan anggaran dari Indonesia.

Penutup
Itulah beberapa kandidat dari rencana pengadaan fregat TNI AL.
Saya pribadi memilih Iver Huitfeldt lagi. Karena PT. PAL sudah memiliki jalur produksinya dari kontrak pengadaan sebelumnya. Maka akan sangat menghemat waktu pengerjaan dan biaya tentunya.

Namun tidak boleh bergantung pada satu jenis saja. Untuk keinginan sebanyak itu, paling aman kita memiliki dua jenis fregat. Maka dari itu 8 fregat Iver Huitfeldt dan 8 fregat 30FFM sepertinya paling pas.

Bagaimana menurut Agan? Fregat mana yang Agan pilih?
Iver Huitfeldt, 30FFM, FREMM, Omega, atau punya kandidat lain?
Tulis di kolom komentar yaa!

Terimakasih sudah mampir di Pacific Front!
Jangan lupa Cendol nya yaa Gan!


Lihat video:



winehsukaAvatar border
tien212700Avatar border
FireznayaAvatar border
Fireznaya dan 2 lainnya memberi reputasi
3
6.8K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
Militer
icon
20KThread6.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.