• Beranda
  • ...
  • Health
  • Ane Ragu Divaksin Karena Beberapa Pertimbangan Ini

coloridos
TS
coloridos
Ane Ragu Divaksin Karena Beberapa Pertimbangan Ini


Bergembira dengan datangnya vaksin tentu ane juga turut gembira. Kabar gembira datangnya vaksin ke Tanah Air seperti angin segar di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda. Doa dan harapan agar pandemi segera berakhir mungkin tidak hanya dari ane saja yang meminta pada Sang Maha Kuasa. Ane melihat datangnya vaksin disambut baik oleh pemerintah dan sebagian besar masyarakat di Indonesia.

Lalu dalam hal ini kenapa ane masih ragu? Ada yang yakin untuk divaksin ada pula yang masih ragu. Hal ini wajar saja terjadi, apalagi ane yang masih diliputi keraguan untuk disuntik vaksin. Bukan karena takut jarum suntik, bukan juga karena malas ke rumah sakit. Vaksin juga disediakan secara gratis bagi masyarakat.

Ada beberapa pertimbangan yang membuat ane masih ragu untuk diberi vaksin. Ane selalu berusaha mencari informasi mengenai vaksin Covid-19 ini. Beberapa pertimbangan yang ane maksud antara lain:

1. Masyarakat Masih Harus Menunggu Giliran


Jumlah vaksin didatangkan ke Indonesia jumlahnya mencapai 125 juta dosis. Vaksin sebanyak itu apabila dibagikan ke 125 juta penduduk di Indonesia tentu akan mencukupi selama dibutuhkan untuk sekali penyuntikan. Tapi sepertinya masyarakat harus bersabar karena ada prioritas pemberian vaksin didahulukan kepada pejabat publik, petugas kesehatan dan Lansia. Ane sendiri tidak menganggap hal ini suatu masalah besar. Waktu pemberian vaksin juga tidak sebentar kepada kalangan prioritas tersebut. Diperkirakan bulan Mei 2021 akan tiba giliran vaksinasi untuk masyarakat umum. Rentang waktu 3 bulan inilah yang ane rasa cukup lama agar vaksin sampai ke masyarakat. Sedangkan untuk kebutuhan penambahan vaksin dikabarkan melalui CNBCIndonesia akan didatangkan lagi sebanyak 100 juta dosis vaksin sehingga jumlahnya dapat menjangkau banyak orang yang membutuhkan.

2. Syarat Kesehatan Seseorang Sebelum Diberi Vaksin


Ahli Alergi dan Imunologi Prof. Iris Rengganis mengatakan bahwa ada orang dengan kondisi tertentu yang tidak dibolehkan untuk disuntik vaksin. Ane tidak tahu apakah ane merupakan salah satu kriterianya. Ane sendiri masih perlu cek kesehatan terlebih dahulu apakah ane cocok untuk diberi vaksin atau tidak. Hanya saja tahu sendiri gan, saat ini kondisi ekonomi yang kurang baik membuat ane lebih fokus untuk mengisi perut ketimbang harus cek kesehatan dengan biaya yang mungkin tidak murah. Kata Prof. Iris Rengganis, salah satu orang yang belum dibolehkan menerima vaksin adalah:

"Vaksin hanya untuk orang sehat. Demam sedikit tidak boleh divaksin,"kata Prof. Iris Rengganis seperti disadur dari CNNIndonesia.

Kemudian ada juga kondisi dimana seseorang belum boleh mendapat vaksin yakni apalagi memiliki penyakit penyerta. Secara rinci Prof. Iris Rengganis menyarankan bahwa penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi agar tidak disuntik vaksin.

Ane juga tadinya mengira bahwa semua kategori Lansia bakal diperbolehkan untuk menerima vaksin. Tapi ada batasan usia yakni mulai dari kelompok usia 18 hingga 59 tahun. Hal ini berarti anak-anak juga belum diperbolehkan menerima suntikan vaksin seperti yang dikatakan oleh Prof. Iris Rengganis berikut ini:

"Pada vaksin yang saat ini sedang diuji, tidak boleh untuk anak-anak karena belum ada penelitian pada anak-anak," kata Prof. Iris.

Kriteria lainnya bagi seseorang yang menderita vaskulitis atau SLE tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin Covid-19 karena masih dalam tahap penelitian. Seperti kata Prof. Iris Rengganis lewat kutipan berikut:

"Pasien autoimun tidak dianjurkan untuk vaksinasi Covid-19 sampai hasil penelitian yang lebih jelas telah dipublikasi," ujarnya.

Pemberian vaksin kepada seseorang membutuhkan cek kondisi kesehatan terlebih dahulu. Hal ini juga berlaku bagi ane apabila nantinya berkeinginan untuk disuntik vaksin. Hanya saja untuk saat ini kondisi ekonomi yang sedang tidak memungkinkan bagi ane untuk melakukan cek kesehatan beserta keluarga. 

3. Vaksin Tidak Mematikan Virus Covid-19


“Jangan sampai berpikir orang sudah sekali vaksin lalu sudah aman, lalu tidak menerapkan 3M lagi. Belum vaksin kedua, dia sudah tertular,”kata Prof. Iris Rengganis.

Lewat pernyataan Dokter Spesialis Penyakit Dalam tersebut mengisyaratkan bahwa masih ada kemungkinan seseorang yang disuntik vaksin dapat terpapar virus Covid-19 sehingga tetap perlu menjaga kesehatan dan patuh pada protokol kesehatan. Bayangkan saja ane bukannya tidak bisa menjaga protokol kesehatan hanya saja ane masih temui di jalanan atau di tempat kerja, potensi terpapar virus Covid-19 masih begitu besar karena ada sebagian orang yang belum mematuhi protokol kesehatan. Hal inilah yang ane khawatirkan sementara ane harus tetap keluar rumah untuk dapat mencari nafkah sehingga kondisi bertemu dengan banyak orang tidak terelakkan.


Ane memang ragu terkait pemberian vaksin Covid-19 tapi ini bukan berarti ane jadi pesimis sehingga ane menolak pemberian vaksin yang sebenarnya dapat membantu memperkuat imun tubuh terhadap virus Covid-19 khususnya untuk penyuntikkan vaksin yang kedua kalinya. Sekian tulisan dari ane, harapan kita bersama agar pandemi ini segera berakhir dan dapat beraktivitas secara bebas seperti sedia kala.


Sumber Tulisan:

Opini Pribadi

Sumber Informasi Pendukung (Online):








Diubah oleh coloridos 14-02-2021 14:03
luna luvegooddybalak3monZTEL
monZTEL dan 56 lainnya memberi reputasi
57
92.6K
90
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
Health
icon
24.6KThread9.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.