Hai kenalkan aku Aurora, sengaja ku tuliskan kisahku, entah untuk diriku atau untuk orang lain disisiku. Sebenarnya aku takut orang-orang akan membaca kisahku, apa aku gila? Apa aku tidak waras? Atau apakah ini hanya ilusi semata. Sumpah aku semakin takut menulisnya. Aku semakin rapuh, apakah ini ingatan atau sandiwara. Jawabannya yang ada di pikiranku hanyalah tolong aku, tolong aku dan tolong aku.

Entah kapan dimulai kisah ini, aku baru saja membaca gejala yang sama dari sosmed tentang ini. Kami mirip, sungguh mirip, dari kami anak yang aktif di sekolah. Kami berasal dari keluarga yang baik-baik saja, berkecukupan dan ya inilah kisahku. Aku tak tahu selama ini bagaimana bisa aku mengalami kejadian ini. Yang jelas semua berawal dari kedekatan ku sama dia.

Kembali di tahun 2018 saat aku bertemu seorang lelaki yang dulunya ternyata teman SMPku, walau kami beda sekolah. Saat itu aku sedang mengerjakan tugas kuliah. "Capek........." (keluhku). Aku tiba-tiba ingin saja membuka Facebook yang sudah lama tidak ku buka dan menemukan namanya. Saat itu aku menegurnya walaupun dia melupakan aku. Setelah beberapa kali chat, dan menjelaskan ciri-ciri ku, mulailah dia mengingatnya.
"oh itu kamu. gimana kabarmu? Lama bangat kita gak ketemu ya" katanya.

Oh ya nama dia Dika. Andika Putra Kusuma, seorang lelaki yang sukanya dunia fotografer dan musik. Sejak kenal dia kami berbagi banyak cerita. Terutama ceritanya, saat dia bersama pacar yang katanya nggak mau putus dari dia dan selalu mengancam dengan kata bunuh diri. Saat itu, aku yang mendengarnya tentu berfikir seperti ini
"Kok bodoh banget ya cewek itu, mau bunuh diri hanya karena seorang lelaki. Gila-gila".

Bersambung....


Kapan kapan rona ceritain lagi ya. 😉🤭🙏🏻