si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Hyūga Class - Kapal Destroyer Dengan Kualitas Kapal Induk
Memiliki bobot mencapai 13.500 ton, kapal buatan Jepang ini mungkin lebih pas disebut sebagai kapal induk ringan, namun pihak Jepang mengklasifikasikan kapal tersebut ke dalam jenis kapal destroyer. Pada umumnya kapal destroyer tidak memiliki bobot lebih dari 10.000 ton. Jepang menamai kapal tersebut sebagai Hyūga Class yang terdiri dari dua unit kapal.

Perlengkapan utama untuk mendukung misi kapal ini adalah helikopter, maka dari itu Jepang juga menyebutnya sebagai Helicopter Destroyer.Kapal ini menjadi kapal dengan ukuran terbesar yang dibuat setelah era Perang Dunia II oleh Negeri Sakura. Pada kesempatan kali ini TS akan membahas Hyūga Class, mari kita mulai pembahasan kali ini dari sejarahnya.


SEJARAH

Jepang memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan tetangganya, secara kebetulan Jepang sering berselisih paham soal laut dan pulau dengan tiga negara yang menjadi tetangganya. Negara yang TS maksud adalah China, Korea Utara dan Rusia. China dan Korea Utara memiliki kapal selam yang sewaktu-waktu bisa digunakan untuk mengganggu jalur pelayaran Jepang.

Selain dibikin gregetan oleh dua tetangganya tersebut, Jepang juga menghadapi gangguan yang cukup serius dari satu tetangganya lagi yang bernama Rusia. Dengan negara pimpinan Pak Putin itu, Jepang terlibat perselisihan tentang kepemilikan Pulau Kuril.

Pasukan Angkatan Laut Beladiri Jepang (JMSDF) memiliki pemikiran lain terkait masalah yang mengganggu kedaulatan negaranya, mereka tidak ingin mengoperasikan kapal induk kelas CV seperti Paman Sam. Meski Jepang mampu membuat atau bahkan membeli kapal induk tersebut, namun pihak JMSDF lebih memilih kapal perang dengan kemampuan bertahan yang bisa menjalankan misi ASW (Anti-Submarine Warfare).




Ilustrasi: wikipedia.org


Spesifikasi kelas Hyūga yang TS bahas kali ini sebenarnya sebanding dengan kapal induk ringan, seperti kapal induk Italia 'Giuseppe Garibaldi' dan kapal induk Spanyol 'Príncipe de Asturias'. Rencana pengembangan kapal baru tersebut sudah dimulai pada awal tahun 2000. Kemudian pada tanggal 15 Desember 2001, pemerintah Jepang menyetujui untuk pembuatan kapal sesuai permintaan JMSDF dengan biaya sebesar US$ 233,6 Miliar.

Perusahaan galangan kapal IHI (Ishikawajima Harima Industries) kemudian ditunjuk untuk membagun sebanyak dua kapal. Pada masa pengembangannya dua kapal dalam kelas ini dinamai sementara dengan nama "16DDH" dan "18DDH". Nomor ini diambil dari kalender Jepang, yaitu tahun ke-16 dan ke-18 dari rezim Heisei (2004 dan 2006), tahun ketika nama sementara tersebut diberikan.

Pembangunan kapal pertama dimulai pada tahun 2006 dan resmi ditugaskan pada tahun 2009. Sementara kapal kedua mulai dibangun tahun 2008 serta beroperasi pada tahun 2011. Setelah resmi bertugas masing-masing kapal mendapat nama baru, kapal pertama diberi nama Hyūga serta kapal kedua diberi nama Ise. Nama tersebut pernah dipakai oleh kapal perang Jepang selama Perang Dunia II, sementara kelas kapalnya diberi nama Hyūga.




Hyūga, kapal pertama dengan nomor 181.

Ilustrasi: wikipedia.org





Ise, kapal kedua dengan nomor 182.

Ilustrasi: wikipedia.org


Kapal perang kelas Hyuga menggantikan kapal perusak Anti-Submarine Warfare (ASW) kelas Haruna. Misi utama untuk kapal baru ini adalah untuk perang anti-kapal selam, guna mengantisipasi masuknya kapal selam China maupun Korea Utara ke wilayah laut Jepang. Selama beberapa tahun, kapal perang ini menyandang gelar sebagai kapal terbesar milik Angkatan Laut Bela Diri Jepang sampai dibangunnya kelas Izumo yang lebih besar.

Banyak situs web militer yang menulis bahwa Hyūga Class seharusnya tidak dimasukkan sebagai kapal jenis destroyer, melainkan dikategorikan sebagai kapal induk ringan. Ada juga yang menyebutnya sebagi kapal induk helikopter. Karena mayoritas alutsista yang dibawanya adalah helikopter.

Jepang sendiri lebih suka menyebut Hyūga Class sebagai Helicopter Destroyer (Hyūga-gata-goei-kan) dan tidak mau menyebutnya sebagai kapal induk, hal ini dilakukan karena alasan politik. Hal ini masih jadi perdebatan di kalangan pecinta dunia militer, ada yang menyebutnya destroyer ada juga yang menyebutnya sebagai kapal induk helikopter ringan. Kalau agan sendiri melihat kapal ini masuk kategori apa ? Silakan nanti isi vote dalam thread ini.



Menggunakan Mesin COGAG

Hyūga Class sendiri menggunakan sistem propulsi COGAG (Combined Gas Turbine and Gas Turbine), sistem ini menggunakan tipe mesin turbin gas yang dihubungkan ke poros baling-baling tunggal, sistem ini juga cukup irit dalam konsumsi bahan bakarnya. Kapal buatan Jepang ini digerakkan oleh 4 turbin General Electric LM2500-30.

Dengan mesin ini kapal dapat melaju sampai kecepatan maksimal 30 knot atau setara dengan 56 km/jam dengan tenaga maksimal yang bisa dihasilkan mencapai 100.000 shaft horsepower. Meski terlihat seperti kapal induk, tetapi persenjataan yang dibawanya menyerupai kapal destroyer.

Salah satu senjata yang TS maksud adalah dipasangya 16 cell Mk-41 VLS (Vertical Launched System), sistem ini dikombinasikan dengan rudal Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM) untuk peran anti-pesawat serta ditambah rudal ASROC untuk peran anti-kapal selam.




Senjata pada Hyūga Class.

Ilustrasi: seaforce.org


Untuk mendukung misi ASW, kapal juga dilengkapi 6 tabung peluncur torpedo 324 mm. Dan untuk mengantisipasi rudal atau pesawat musuh yang mendekat, kapal dibekali dua Phalanx CIWS (Close-in Weapon System) dengan rata-rata tembakan 3000-4500 peluru/menit. Selain itu terdapat tambahan 4 senapan mesin kaliber 12.7 mm.

Untuk sensor dan sistem yang berada pada kapal ini antara lain ATECS (Advanced Technology Command System), OYQ-1 advanced combat direction system, FCS-3 Anti-Aircraft Warfare (AAW), OQQ-21 Anti-Submarine Warfare (ASW) system, serta NOLQ-3C Electronic Warfare (EW) system and OPS-20C surface reach radar.

Pada bagian dek kapal Hyūga Class terdapat empat titik pendaratan helikopter, helikopter yang bisa dibawa kapal ini antara lain SH-60 Sea Hawk untuk peran Anti-Submarine Warfare serta helikopter MCH-101 untuk peran penyapu ranjau. MCH-101 sendiri diproduksi oleh Jepang dibawah lisensi, helikopter ini dibuat dari basis helikopter EH101 yang awalnya dibuat oleh Inggris-Italia, helikopter ini sendiri di Jepang dibuat oleh Kawasaki.




SH-60 Sea Hawk pelengkap di kapal Hyūga Class.

Ilustrasi: Shimizu Brothers/jetphotos.com




Kawasaki MCH-101, pelengkap di kapal Hyūga Class.

Ilustrasi: wikipedia.org


Kapal ini juga dilengkapi hangar yang mampu menampung helikopter maksimal sampai 16 unit, selain itu menurut beberapa sumber, kapal ini juga bisa menampung pesawat tipe VTOL/STOVL. Kemungkinan pesawat yang dimaksud adalah F-35.

Kapal ini memiliki panjang 197 m, lebar 33 m serta draft 7 m. Berat kosongnya mencapai 13.500 ton serta berat saat muatan penuh mencapai 18.000 ton. Untuk kru kapal yang bertugas mencapai 360 orang.

Pada tahun 2013, V-22 Osprey milik USMC berlatih beroperasi di atas dek Hyūga. Kemudian pada tahun 2016, MV-22 Osprey beroperasi di atas Hyūga dalam sebuah upaya bantuan pasca gempa bumi Kumamoto. Dengan mulai dioperaskannya Osprey oleh Jepang pada akhir tahun lalu, kemungkinan kapal dalam kelas ini akan dilengkapi dengan helikopter Osprey pada masa mendatang.




Helikopter Osprey milik AS mencoba mendarat di atas dek kapal Hyūga Class.

Ilustrasi: wikipedia.org


Sekilas informasi soal nama 'Hyūga dan Ise" pada dua kapal ini, nama Hyūga diambil dari nama Provinsi Hyūga (Hyūga no kuni) yang berada di Prefektur Miyazaki, terletak di pesisir timur Kyūshū. Sementara Ise diambil dari nama Provinsi Ise (Ise no kuni) yang berada di Prefektur Mie.

Keduanya mewarisi nama kapal perang Jepang semasa Perang Dunia II yang bernama Hyūga dan Ise dari Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kedua kapal dibuat selama Perang Dunia I dan bertugas dalam Perang Dunia II. Setelah Pertempuran Midway, Hyūga dan Ise dikonversikan menjadi sebuah kapal induk pada tahun 1943.

Konversi dilakukan dengan mengganti kubah meriam dan buritan menjadi sebuah geladak penerbangan kecil dan geladak hanggar, yang dapat mengoperasikan sebuah skadron pengebom tukik Yokosuka D4Y dan pesawat Aichi E16A.








Ilustrasi: wikipedia.org


Kapal dalam kelas ini tidak hanya berperan sebagai kapal perang ASW, tetapi kapal juga digunakan untuk misi kemanusiaan. Tanggal 11 Maret 2011, gempa bumi dan tsunami Tōhoku mengenai bagian timur laut Jepang. Hyūga langsung bergerak menuju pesisir Prefektur Miyagi dan untuk operasi search and rescue. Ise yang mulai bertugas pada 16 Maret, juga langsung bergabung dengan operasi pengiriman bantuan untuk penampungan pengungsi.

Pada 8 November 2013, topan super Haiyan melintasi Visayas, Filipina. Ise kembali bertugas untuk misi kemanusiaan dengan menggunakan helikopternya untuk menyediakan suplai bantuan menuju area terpencil yang aksesnya terputus oleh topan itu.

Demikian sedikit ulasan mengenai kapal
Hyūga Class buatan Jepang yang sampai saat ini jadi bahan perdebatan para pecinta dunia militer. Kalau menurut agan sekalian, Hyūga Class termasuk jenis destroyer atau kapal induk ringan ? Jangan lupa untuk ikutan vote dan tulis komentar kalian tentang kapal ini di kolom komentar.

TS mau undur diri dulu, tak lupa TS juga mengucapkan terimakasih bagi agan atau sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Jika kalian menyukai tulisan ini jangan lupa untuk share, rate 5, cendol serta komen. Sampai jumpa lagi dan keep ngaskus emoticon-Angkat Beer




Ilustrasi: seaforce.org



Hyūga Class

Negara Asal: Jepang
Galangan Kapal: IHI (Ishikawajima Harima Industries)
Dimensi Kapal: panjang 197 m, lebar 33 m serta draft 7 m
Mesin: 4x turbin gas COGAG General Electric LM2500-30
Kecepatan Maks.: 30 knot (56 km/jam)
Bobot Kapal: 13500 ton (kosong), 18000 ton (muatan penuh)
Kru: 360 orang
Persenjataan: 16 cell Mk-41 VLS dengan rudal ESSM dan rudal ASROC, 6 tabung torpedo 324 mm, 2x Phalanx CIWS, 4x senapan mesin 1.7 mm
Sistem dan Radar Kapal: ATECS (Advanced Technology Command System), OYQ-1 advanced combat direction system, FCS-3 Anti-Aircraft Warfare (AAW), OQQ-21 Anti-Submarine Warfare (ASW) system, serta NOLQ-3C Electronic Warfare (EW) system and OPS-20C surface reach radar.
Biaya Pengembangan & Produksi: US$ 233,6 Miliar
Negara Pengguna: Jepang



Spoiler for Tambahan Video:





Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: wikipedia.org, seaforce.org. gogle image

Polling
Poll ini sudah ditutup. - 66 suara
Menurut pendapat agan, Hyuga Class termasuk jenis kapal apa ?
Kapal Destroyer (Perusak)
26%
Kapal Induk Helikopter Ringan
74%
Diubah oleh si.matamalaikat 14-02-2021 02:40
viqririatraAvatar border
tien212700Avatar border
masplengkerAvatar border
masplengker dan 41 lainnya memberi reputasi
42
10.6K
128
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.