![[Coc Reg. Aceh] Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan](https://s.kaskus.id/r540x540/images/2021/01/26/6642043_202101260116540291.jpg)
![[Coc Reg. Aceh] Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan](https://s.kaskus.id/r540x540/images/2016/12/21/8042318_20161221081149.gif)
Alam terkadang menyimpan misteri, seperti di Tapaktuan, Aceh Selatan. Di sebuah batu karang yang menghadap lautan lepas, terdapat sebuah bentuk tapak kaki raksasa. Inilah asal muasal nama Tapaktuan.
Legenda lokal menjelaskan itulah tapak kaki Tuan Tapa, tokoh dalam cerita legenda Aceh Selatan. Legenda Tapak Tuan menjadi cerita rakyat turun temurun dan dipercaya masyarakat di sana.
![[Coc Reg. Aceh] Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan](https://s.kaskus.id/r540x540/images/2021/01/26/6642043_202101260710560501.png)
Dahulu kala hiduplah seorang pertapa sakti bertubuh raksasa yang sangat taat kepada Allah, Tuan Tapa namanya. Suatu hari, ada dua naga dari Tiongkok menemukan seorang bayi terapung di tengah laut. Mereka kemudian menyelamatkan bayi itu dan merawatnya hingga tumbuh dewasa di bukit yang kini disebut Gunung Alur Naga
Selang beberapa tahun kemudian, kedua orangtua bayi yang menjadi raja dan permaisuri di Kerajaan Asralanoka (sebuah kerajaan di kawasan Samudra Hindia) mengetahui keberadaan putri mereka. Raja dan permaisuri itu kehilangan anak perempuannya ketika berlayar di Samudra Hindia beberapa tahun silam.
Mereka curiga anak perempuan yang dirawat kedua naga adalah anak mereka. Setelah mengecek sendiri, raja dan permaisuri yakin bahwa anak perempuan itu adalah anaknya. Raja ingin meminta kembali buah hatinya dari kedua naga. Permintaan itu pun ditolak. Tanpa pikir panjang, raja membawa lari putrinya naik ke dalam kapal.
Kedua naga marah dan mengejar raja hingga terjadi pertempuran di tengah laut. Hal itu menyebabkan persemedian Tuan Tapa terusik.
Tuan Tapa lalu keluar dari gunung tempat beliau bertapa dan melangkah ke sebuah gunung. Saat berdiri di puncak gunung, Tuan Tapa hendak melontarkan tubuh ke arena pertempuran. Jejak kaki saat dia berdiri itulah yang membekas di sini.
Saat itu, niat Tuan Tapa untuk menyelamatkan bayi yang telah menjadi seorang putri. Ternyata, maksud baik Tuan Tapa membuat kedua naga marah besar sehingga terjadi pertempuran.
Singkat cerita, pertarungan itu dimenangkan oleh Tuan Tapa. Tuan Tapa berhasil membunuh kedua naga dengan menggunakan tongkat. Sang putri pun kembali ke pelukan raja dan permaisuri. Tapi raja dan permaisuri tidak kembali lagi ke kerajaan karena kapalnya rusak ketika pertempuran dan memilih bermukim di dekat gua Tuan Tapa. Keberadaan mereka di tanah Aceh diyakini sebagai cikal bakal masyarakat Tapaktuan.
![[Coc Reg. Aceh] Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan](https://s.kaskus.id/r540x540/images/2021/01/27/6642043_202101270741040758.jpg)
Makam Tuan Tapa | phinemo.com
Tak lama berselang setelah kejadian itu, Tuan Tapa menghilang di sebuah lokasi. Oleh masyarakat Tapaktuan, lokasi tersebut diyakini sebagai makam Tuan Tapa. Letaknya di Gampong Padang, tepatnya di sebelah Mesjid Tuo, di depan MIN (Madrasah Ibtidaiyah). Makam ini memiliki lebar 2 meter dan panjang 15 meter yang dipagari dengan pagar beton. Hingga kini, makam tersebut masih ramai dikunjungi.
![[Coc Reg. Aceh] Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan](https://s.kaskus.id/r540x540/images/2021/01/26/6642043_202101260750290992.png)
Keberadaan tapak yang terletak di bibir pantai dan deretan pegunungan Gunung Lampu, Tapak Tuan, ini menjadi daya tarik wisatawan. Gunung Lampu adalah bukit yang berketinggian sekitar 50-100 meter dari permukaan laut. Bukit itu hijau penuh rerumputan dan pepohonan rindang.
Cerita legenda tapak kaki Tuan Tapa menjadi asal muasal nama ibukota Kabupaten Aceh Selatan, yaitu Tapaktuan. Kota ini terletak sekitar 440 km dari ibukota provinsi Aceh.
![[Coc Reg. Aceh] Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan](https://s.kaskus.id/r540x540/images/2021/01/27/6642043_202101271029280070.jpg)
Foto udara Tapaktuan | serambiwiki.tribunnews.com
Selain tapak raksasa, tak jauh dari sana juga terdapat batu di tengah laut yang diyakini sebagai kopiah Tuan Tapa yang kini sudah menjadi batu. Kopiah itu terlepas saat pertarungan terjadi. Tongkat yang sudah menjadi batu pun ada di sana.
Berjarak lima kilometer dari lokasi tapak, ada karang berbentuk hati di Desa Batu Itam dan sisik naga di Desa Batu Merah. Menurut cerita, bekas potongan tubuh naga jantan yang kalah bertarung. Ada juga karang berbentuk layar kapal di Pantai Batu Berlayar, Desa Damar Tutong, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, yang terletak sekitar 20 kilometer dari tapak kaki raksasa. Konon karang itu sisa kapal raja dan permaisuri yang hancur ketika pertempuran.
Sekarang yang masih terlihat hanya sepasang telapak kaki yang berjauhan, dibatasi oleh gunung tempat naga tinggal sebelumnya. Jejak tapak kaki tersebut, seperti jejak seseorang yang melangkahi gunung, karena tak dapat ditemukan jejak yang sama di antara kedua jejak tersebut.
Jejak kaki yang sebelah kanan, terletak di pinggir laut di atas sebuah batu. Sedangkan jejak kaki terletak sebelah kiri berada di dalam kota di atas tanah.
Antara jejak satu dan yang kedua berjarak 500 meter. Diberilah nama daerah yang terdapat jejak "Tapak Tuan Tapa" itu dengan nama kota "Tapak Tuan", atau juga sering disebut "Kota Naga Tapak Tuan".
![[Coc Reg. Aceh] Misteri Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan](https://s.kaskus.id/r540x540/images/2021/01/27/6642043_202101270731420002.jpg)
Tapaktuan | m.cnnindonesia.com
Ukuran jejak kaki yang asli tentu saja sudah pudar termakan waktu, agar tetap menjaga kelestarian dan cerita rakyat ini, dibuatlah replikanya yang berada bersebelahan dengan yang asli. Sayang, proses renovasi yang mungkin tujuannya untuk melestarikan, justru membuatnya tidak alami lagi. Meski kini tapak tidak lagi alami, tapi lokasi tersebut masih memikat hati pengunjung.
Untuk mengunjungi tempat itu memang tidaklah mudah. Pokoknya jangan takut kesasar. Pengunjung harus melewati batu karang beragam ukuran. Di sana, sudah tersedia petunjuk berupa garis putih yang dicat di setiap batu. Tinggal mengikuti arah tersebut, tapak raksasa berukuran 6x2,5 meter siap mengejutkan mata. Meski kini tapak tidak lagi alami, tapi lokasi tersebut masih memikat hati pengunjung.
Jika Gan Sist pergi ke Tapak Tuan Aceh Selatan, tapi belum mengunjungi area tapak kaki tersebut, maka seolah-olah Gan Sist belum sampai ke Tapak Tuan, di dukung dengan panorama alam yang sangat indah.
Sebagai catatan penting, bahwa Tapak Tuan merupakan salah satu Kota terindah di Aceh. Jadi, buat yang penasaran, yuk langkahkan kaki ke sana setelah pandemi selesai!
Thread by : @jokoariyanto
Referensi : opini pribadi & 1, 2, 3