wafafarhamuAvatar border
TS
wafafarhamu
BAB 7: KEGELISAHAN JOHAN (lanjutan kisah BERZINA DENGAN ADIK IPAR)
Johan nampak gelisah menunggu Dewi yang tidak juga selesai bersiap-siap.

“Ayo Dew ... sampai kapan kamu bercermin?” teriaknya dengan menyandar malas di kursi.

Arloji di tangannya sudah menunjukkan pukul 19.15. Padahal Dewi bersiap-siap sejak pukul 18.00 tapi belum selesai juga.

“Iyah, bentar. Ini tinggal ngalis doang!” Suara gadis itu terdengar nyaring dari kamar.

“Inilah yang bedain kamu sama kakakmu. Dia tidak pernah buat aku jenuh begini,” gumam Johan, mengacak rambut kasar.

Menit kemudian, Dewi keluar dari kamar. Kaos ketat warna coklat susu dan rok selutut membuatnya terlihat mempesona, ditambah make-up yang terpoles di wajah. Johan nyaris tak berkedip, membuat gadis itu tersipu.

“Apa gak terlalu cantik dandan begitu? Nanti aku disangka jalan sama bidadari.” Pria itu menggombal seperti biasa.

“Udah, ah. Ayuk. Nanti kebanyakan gombal malah balik ke kamar lagi.” Dewi memegang lengan pria itu dengan wajah menggoda.

“Iya, bisa-bisa aku gak tahan kalau kelamaan berdua kaya gini. Capekku langsung ilang. Apa kita batalkan saja keluarnya? Kita masuk kamar aja gimana?”

“Ihhh, Mas gimana sih, aku udah lama nunggu moment ini.” Tangan gadis cantik itu mencubit perut lelaki di sampingnya. “Mana waktu Mas gak banyak lagi.”

“Ya, udah. Ayo!”

Keduanya berjalan keluar dengan tubuh saling menempel.

Saat akan menaiki motor, ponsel Johan mendengung.

Merasa terganggu, Dewi memutar malas bola matanya. “Siapa sih, Mas? Kenapa gak dimatiin aja hapenya?”

“Stt. Ini Rani. Dia lagi periksa makanya aku gak berani matiin.” Johan meletakkan jarinya di mulut.

Mendengar nama kakaknya Dewi mendesah panjang.

“Ya hallo.” Kening Johan mengerut.

“Kok, ponsel istri saya di tangan Bapak?”

Matanya melebar mendengar jawaban orang di ujung telepon.

“Ada apa Mas?” Dewi penasaran melihat ekspresi Johan yang seperti orang kaget.

“Rani. Rani kecelakaan.”

“Apa? Mbak Ran?!”

“Sebentar. Aku seperti tahu suara lelaki itu. Siapa ya?” Johan berhenti sejenak sambil memegangi helm yang akan ia gunakan.

“Ada apa, Mas? Cepat, kita gak punya waktu. Mana jauh rumah sakitnya.” Dewi tidak sabar ingin segera melihat keadaan sang kakak. Pikirannya kalut, berbagai spekulasi tentang Rani berkelebatan di benak. Ia terlalu egois. Kalau saja tahu malam ini adalah jadwal Rani periksa, ia akan rela hati menunda untuk membicarakan apa yang tengah dialaminya pada Johan.

“Nggak.” Segera memasang helm setelah sempat tersentak. “Ayo cepat naik.”

Sama halnya dengan Dewi, pria tampan itu sangat khawatir pada Rani. Bagaimana jika anaknya kenapa-kenapa? Lagi-lagi rasa bersalah itu datang. Jika saja ia lebih memilih bersama istrinya melihat keadaan calon bayi mereka, tentu semua ini tidak akan terjadi.

‘Kamu bodoh Johan! Sangat bodoh! Tega dan kejam!’ Sisi lain hati Johan memaki.

Sayang, cintanya pada Dewi lebih besar dibanding rasa bersalah. Cinta? Ah, entah ia sendiri tak mengerti apa yang ia rasa pada gadis itu. Yang jelas untuk sekarang hingga beberapa waktu sebelumnya, hatinya tak rela berpisah raga dengan adik ipar yang berhasil menaklukkannya.

Motor melaju lebih cepat dari biasa, membuat tubuh Dewi yang hanya mengenakan kaos dan rok pendek diterpa angin kencang di atas motor.

Jarak yang biasa ditempuh lebih satu jam, mereka lalui dengan waktu 45 menit. Setengah jam lebih cepat dari biasa.

Tidak membuang waktu, Johan berlari menuju ruang UGD yang dimaksud sang penelpon. Diikuti Dewi, gadis itu bahkan tidak menghiraukan rasa tak nyaman yang menjalar di tubuhnya akibat terpaan angin dan perut kosong sejak siang.

Rani menoleh, begitu Johan datang dengan napas tersengal.

bukhoriganAvatar border
wanitatangguh93Avatar border
tet762Avatar border
tet762 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.7K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.