Hallo agan dan sista kembali lagi di Forum Militer dan Kepolisian Kaskus, pada kesempatan kali ini TS akan membahas soal senapan serbu. Senjata ini dibuat oleh tetangga dekat kita yakni Singapura, senjata yang termasuk senapan serbu tipe bullpup ini juga dipakai oleh Indonesia. Mari langsung saja kita mulai pembahasannya, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.



SEJARAH


Pada dekade 1970-1980 angkatan bersenjata Singapura (SAF) dipersenjatai dengan senapan M16S1, senapan tersebut diproduksi secara lokal oleh Singapura dari basis M16 buatan Amerika. Namun, pihak Singapura tidak boleh menjual atau mengembangkan senjata tersebut. Pada akhirnya senjata versi lokal ini hanya dipakai oleh Singapura.

Pada tahun 1994 pihak Singapore Armed Forces (SAF) mengajukan sebuah proposal baru kepada MINDEF (Kementrian Pertahanan Singapura), proposal tersebut berisi pengajuan untuk memproduksi senjata baru untuk menggantikan M16S1 yang sudah lama digunakan oleh SAF.

Setelah mendapat persetujuan dari MINDEF pada tahun 1996 senjata mulai di desain dan dikembangkan, kemudian tahun 1999 senjata tersebut resmi digunakan pihak militer. Dari pengalaman membuat M16S1 selama bertahun-tahun, Singapura pun sukses membuat senjata dengan desain baru. Senjata ini merupakan jenis assault rifle (senapan serbu) yang mengusung desain bullpup. Desain bullpup sendiri membuat senapan memiliki laras seperti senapan pada umumnya, namun total panjang senapan lebih pendek.




Ilustrasi: tonnel-ufo.ru


Singapura menamai senapan serbu baru ini sebagai SAR 21 yang merupakan akronim dari Singapore Armed Forces 21st Century.Senapan ini dirancang oleh Tuck Wah Chee dan Felix Tsai (bukan saudaranya Felix Siauw). Sementara untuk pabrikan pembuat senjatanya adalah Chartered Industries of Singapore (CIS), sekarang sudah berganti nama menjadi ST Kinetics. Pada tanggal 19 November 2002, paten diajukan ke Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat dengan nomor paten 6.481.144 B1.

SAR 21 dibuat dengan bahan polymer yang membuatnya ringan sekaligus kokoh. Sama seperti Steyr AUG, SAR 21 varian awal dilengkapi built in optical scope dengan 1,5 x pembesaran. Agar akurasinya maksimal, SAR 21 bisa dipasangi perangkat laser yang ditenagai satu buah baterai ukuran AA.

Peralatan laser tersebut memiliki 5 pilihan kecepatan kecerahan yang bisa digunakan sesuai kebutuhan. Mengikuti model senjata terbaru, SAR 21 versi karabin juga sudah dilengkapi picatinny rail, menjadikannya bisa dipasangi beragam jenis alat bidik.




Ilustrasi: tonnel-ufo.ru


Sebagai senapan serbu, SAR 21 dioperasikan dengan sistem gas operated dan mengusung peluru kaliber 5,56 x 45 mm standard NATO. Mode penembakkan yang tersedia adalah semi otomatis dan full otomatis. Untuk memudahkan pengoperasian bagi prajurit yang mengenakan sarung tangan, posisi trigger guard pun telah diperbesar.

SAR 21 juga dapat dipasangi perlengkapan pelontar granat kaliber 40 mm. Terdapat dua pilihan yang tersedia, bisa mengadopsi model 40GL dan M203. SAR 21 juga memiliki recoil yang rendah sehingga kendali pada senjata lebih mudah selama proses penembakkan. SAR 21 sendiri sudah kompatibel dengan magazine M16, selain itu senapan serbu ini juga mudah untuk dibongkar serta dipasang kembali.




SAR 21 dengan pelontar granat.

Ilustrasi: tonnel-ufo.ru



Senapan Serbu yang Digunakan Den Bravo 90 Paskhas

Senapan serbu ini di Indonesia digunakan sebagai senjata alternatif pegangan satuan Den Bravo 90 Paskhas, sementara Kopassus memakai senapan bullpup FAMAS buatan Prancis. SAR 21 punya panjang standard 805 mm, sementara panjang larasnya adalah 508 mm. Panjang larasnya serupa dengan laras M16, tapi panjang keseluruan SAR21 lebih pendek dan ringkas daripada M16.

Senjata jenis bullpup biasanya mengeluarkan selongsong peluru sangat dekat dengan wajah penggunanya, sebenarnya banyak yang terganggu dengan hal tersebut. Beberapa senjata bullpup kemudian dirancang agar selongsong peluru dikeluarkan ke arah bawah. Pada SAR 21 selongsong peluru keluar jauh lebih kedepan dibandingkan milik Steyr AUG.

SAR 21 memiliki kecepatan tembak 650 peluru per menit. Kecepatan luncur proyektilnya adalah 970 meter per detik, dengan jarak tembak efektif 460-800 meter. Untuk kapasitas magazinenya, SAR 21 mampu menampung sampai 30 butir peluru.




Mampu dibongkar dan dipasang kembali dengan mudah.

Ilustrasi: tonnel-ufo.ru


Saat ini SAR 21 sudah dikembangkan dalam berbagai varian, berikut ini adalah varian dari SAR 21:

SAR 21 GL (Pelontar Granat)

Sebutan untuk varian peluncur granat yang dipasang di senapan. Terdiri dari dua jenis pelontar granat, mulai dari M203 produksi Amerika (versi ekspor) dan peluncur granat 40 mm (CIS 40 GL).

SAR 21 P-rail (Picatinny-rail)

Varian senjata yang dilengkapi picatinny, yang memungkinkan dipasangi berbagai aksesoris tambahan.

SAR 21 MMS Standard (Modular Mounting System)

Senjata varian standard yang mengalami modifikasi dengan penambahan sistem Picatinny-Modular Mounting System. Sistem ini dirancang untuk pemasangan berbagai alat bantu seperti penahan pegangan, varian ini memiliki laras yang lebih pendek.

SAR 21 MMS Carbine

Versi karabin dari SAR 21 yang dibuat dari basis MMS Standard.

SAR 21 LWC (Light Weight Carbine)

Varian ini merupakan varian terkecil dan teringan yang diproduksi dari keluarga SAR 21.




Ilustrasi: spacebattles.com


SAR 21 RCF

Varian SAR 21 yang dikembangkan untuk melakukan operasi di lingkungan perkotaan serta pertempuran jarak dekat dengan tambahan peralatan Round Corner Firing (RCF).



SAR 21 RCF.

Ilustrasi: indomiliter.com


SAR 21A

Awalnya senapan ini belum dibekali fitur ambidextrous, artinya SAR 21 tidak bisa dioperasikan oleh penembak tangan kidal. Namun, tahun 2010 pihak ST Kinetics kemudian mengenalkan varian SAR 21A dengan fitur ambidextrous yang bisa dioperasikan oleh operator yang terbiasa dengan tangan kidal. Senapan ini mulai diproduksi tahun 2012.




Ilustrasi: defencetalk.com


Inovasi yang dilakukan Singapura di segmen senapan serbu memang cukup bagus, terbukti SAR 21 sudah berhasil menembus pasar ekspor. Di kawasan Asia Tenggara, SAR 21 digunakan oleh Indonesia, Brunei serta Thailand. Di luar Asia Tenggara, senapan ini juga sudah dipakai oleh Peru, Sri Lanka, Maroko serta Botswana.

Singapura sendiri menjadi salah satu produsen senapan serbu yang cukup berkompeten di Asia Tenggara selain Indonesia. Mulai diproduksinya senjata berupa senapan serbu serta beragam jenis senapan lainnya oleh kedua negara tersebut, maka akan memudahkan para negara anggota ASEAN dalam mencari senjata untuk kebutuhan pasukan polisi atau militernya.

Kini mereka punya alternatif pilihan senjata dikawasannya, sehingga tidak perlu impor senjata dari Amerika atau Eropa yang ongkos kirimnya tentu akan lebih mahal.




SAR 21 dipakai Den Bravo Pakhas.

Ilustrasi: indomiliter.com


SAR 21

Negara Asal: Singapura
Pabrikan: ST Kinetics
Bobot: SAR 21 (4 kg), SAR 21 GL/M203 (5,3 kg), SAR 21P-Rail (3,6 kg), SAR 21 MMS (3,5 kg), SAR 21 Karabin (3 kg)
Total Panjang Senjata: 805 mm (SAR 21, SAR 21 40 GL/M203, SAR 21 P-Rail),
680 mm (SAR 21 MMS),
640 mm (SAR 21 LWC)
Panjang Laras: 508 mm
Magazine Box: 30 peluru
Peluru: 5.56 x 45 mm standard NATO
Kecepatan Peluru: 970 meter per detik
Jarak Tembak Efektif: 460-800 meter.
Alat Bidik: 1.5x atau 3x optical sight
Negara Pengguna: Indonesia, Thailand, Brunei Darussalam, Peru, Maroko, Botswana




Demikian sedikit bedah senjata buatan Singapura, di mana produk senjata Singapura ini menjadi pesaing terdekat dari senapan SS Series buatan Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk kita semua di bidang tembak-menembak. Jika agan dan sista menyukai tulisan ini jangan lupa untuk share, rate 5, cendol serta komen. Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir, sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus




Referensi: 1.2.3
Ilistrasi Gambar: tonnel-ufo.ru & google image