Selamat datang kembali di thread ane gan. Kembali ane akan membahas tentang video game.

Winning Eleven atau sering disingkat WE adalah game sepakbola dari Konami yang sekarang sudah menjadi Pro Evolution Soccer (PES) untuk pasar internasional. Game sepakbola ini sampai sekarang masih populer dan selalu bersaing dengan FIFA dari Electronic Arts setiap tahunnya.
Bagi gamer era 90an, pasti punya banyak judul game yang memorable dan berkesan. Salah satunya adalah sepakbola. Di PS1 tentu yang game sepakbola yang paling terkenal adalah FIFA dan Winning Eleven. Tapi, di Indonesia rasanya WE lebih populer. Dulu, game ini seolah menjadi game yang wajib ada di rental PS1. Ada banyak memori dan kenangan di saat dulu bermain WE. Berikut ini adalah kelakuan gamer Winning Eleven jaman PS1.

Itu gan pembahasan singkatnya, ada yang mau nambahin lagi enggak?

Winning Eleven atau sering disingkat WE adalah game sepakbola dari Konami yang sekarang sudah menjadi Pro Evolution Soccer (PES) untuk pasar internasional. Game sepakbola ini sampai sekarang masih populer dan selalu bersaing dengan FIFA dari Electronic Arts setiap tahunnya.
Bagi gamer era 90an, pasti punya banyak judul game yang memorable dan berkesan. Salah satunya adalah sepakbola. Di PS1 tentu yang game sepakbola yang paling terkenal adalah FIFA dan Winning Eleven. Tapi, di Indonesia rasanya WE lebih populer. Dulu, game ini seolah menjadi game yang wajib ada di rental PS1. Ada banyak memori dan kenangan di saat dulu bermain WE. Berikut ini adalah kelakuan gamer Winning Eleven jaman PS1.

Quote:1. Membuat Pemain dengan Ability Sempurna
Fitur edit player dalam Winning Eleven sudah ada sejak jamannya PS1. Sebagian gamer memanfaatkannya untuk mengubah poin ability pemain ke level maksimal. Menjadikannya pemain setengah dewa yang sulit dihentikan. Selain itu ada juga sebagian gamer yang mengubah seluruh ability para pemain dalam satu tim. Ini namanya kecurangan yang disembunyikan gan.
Fitur edit player dalam Winning Eleven sudah ada sejak jamannya PS1. Sebagian gamer memanfaatkannya untuk mengubah poin ability pemain ke level maksimal. Menjadikannya pemain setengah dewa yang sulit dihentikan. Selain itu ada juga sebagian gamer yang mengubah seluruh ability para pemain dalam satu tim. Ini namanya kecurangan yang disembunyikan gan.
Quote:2. Membeli Semua Pemain Bintang
Mode Master League yang terkenal di kalangan gamer sepakbola sudah ada sejak Winning Eleven di PS1. Bedanya dulu Master League hanya berjalan dua musim masing-masing 1 musim untuk 1 divisi. Sistem jual beli pemain bisa dilakukan setiap saat, tak perlu menunggu jeda musim. Ya, iyalah. Orang cuman dua musim.
Dalam mode Master League agan pasti selalu berambisi mendatangkan para pemain bintang. Karena di awal permainan, para pemain di klub agan adalah diisi para pemain antah barantah yang tak jelas asal usulnya.
Mode Master League yang terkenal di kalangan gamer sepakbola sudah ada sejak Winning Eleven di PS1. Bedanya dulu Master League hanya berjalan dua musim masing-masing 1 musim untuk 1 divisi. Sistem jual beli pemain bisa dilakukan setiap saat, tak perlu menunggu jeda musim. Ya, iyalah. Orang cuman dua musim.
Dalam mode Master League agan pasti selalu berambisi mendatangkan para pemain bintang. Karena di awal permainan, para pemain di klub agan adalah diisi para pemain antah barantah yang tak jelas asal usulnya.
Quote:3. Menyalahkan Stik Ketika Kalah
Ini sih kisah klasik para gamer di rental jaman dulu, bahkan sampai eranya PS3 ada saja yang seperti ini. Tetapi semuanya berawal dari PS1 saat Winning Eleven berjaya. Di rental PS saat itu menjadi tempat nongkrong dan kemudian diadakan kompetisi Cup di WE. Yang kalah ada yang menyalahkan stiknya error atau stiknya kurang nyaman. Terus ganti stik yang bagus, eh tapi tetap saja kalah.
Ini sih kisah klasik para gamer di rental jaman dulu, bahkan sampai eranya PS3 ada saja yang seperti ini. Tetapi semuanya berawal dari PS1 saat Winning Eleven berjaya. Di rental PS saat itu menjadi tempat nongkrong dan kemudian diadakan kompetisi Cup di WE. Yang kalah ada yang menyalahkan stiknya error atau stiknya kurang nyaman. Terus ganti stik yang bagus, eh tapi tetap saja kalah.
Quote:4. Mengejek Komentator
Nah, kalau yang satu ini sih memang kelakuan absurd gamer Winning Eleven jaman PS1 dulu. Yaitu meniru dan mengejek ucapan komentator dalam game. Di Winning Eleven PS1, komentatornya memang ikonik dan berbahasa Jepang. Suaranya dianggap aneh dan para gamer sering usil menirukan ucapan komentator sambil bermain dengan nada mengejek. "sutoooo!!"
Nah, kalau yang satu ini sih memang kelakuan absurd gamer Winning Eleven jaman PS1 dulu. Yaitu meniru dan mengejek ucapan komentator dalam game. Di Winning Eleven PS1, komentatornya memang ikonik dan berbahasa Jepang. Suaranya dianggap aneh dan para gamer sering usil menirukan ucapan komentator sambil bermain dengan nada mengejek. "sutoooo!!"
Quote:5. Menjadikan Roberto Carlos Striker
Winning Eleven PS1 berjaya di era 90an hingga awal 2000an. Saat itu Roberto Carlos sedang sangat populer sebagai salah satu pesepakbola terbaik dunia. Dia saat itu bermain untuk Timnas Brazil dan Real Madrid. Posisinya sebagai bek mempunyai speed yang luar biasa. Tak ayal para gamer dengan isengnya mengubah posisi Roberto Carlos sebagai pemain depan alias striker. Ayo ngaku, apakah agan pernah melakukannya?
Winning Eleven PS1 berjaya di era 90an hingga awal 2000an. Saat itu Roberto Carlos sedang sangat populer sebagai salah satu pesepakbola terbaik dunia. Dia saat itu bermain untuk Timnas Brazil dan Real Madrid. Posisinya sebagai bek mempunyai speed yang luar biasa. Tak ayal para gamer dengan isengnya mengubah posisi Roberto Carlos sebagai pemain depan alias striker. Ayo ngaku, apakah agan pernah melakukannya?
Itu gan pembahasan singkatnya, ada yang mau nambahin lagi enggak?

Quote:Referensi:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pro_...olution_Soccer
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pro_...olution_Soccer