Hai, selamat pagi dan selamat hari Senin bagi para pencari cuan.

Bayangkan, agan bekerja di suatu perusahaan atau bidang usaha tertentu, bersama beberapa teman lainnya. Senin yang identik dengan macet, hari yang panjang, telpon berdering tiada henti, sama deh seperti hari-hari kerja sebelumnya.
Di suatu hari senin agan melihat gelagat yang "berbeda" dari satu-dua orang dibanding dengan agan dan rekan-rekan lainnya. 
Performa yang menurun adalah hal yang paling jelas, sedikit banyak mengganggu proses kerja yang maksimum dan kini turun jadi 95%.
Okey, 5% itu kecil. Agan pun kadang juga penasaran apakah yang terjadi walaupun gaji dia udah terhitung diatas normal. Tapi bagi HR, ada tanda-tanda khusus dimana gelagat ini menjadi pertanda awal, atau bahkan sudah keputusan final, bagi seorang karyawan yang ingin mengajukan resign dengan berbagai alasan mereka, yang bahkan nominal gaji ga bisa mengubah keputusan mereka.
Walaupun ini bukan urusan agan, ada baiknya mari kita lihat sudut pandang HR bagaimana melihat ciri-ciri karyawan yang ingin mengajukan pengunduran diri.



1. Datang Mepet/Terlambat, Pulang On Time
Loh, apa ada yang salah sama on time, Art?
Kalo sedari awal kerja memang sudah on-time bisa jadi emang karakter orangnya yang disiplin waktu (ngejar kendaraan umum atau biar ga macet) atau memang sudah berkeluarga, kangen anak atau kangen suami/istri karena baru nikah, duh.
Ga jarang pun bagi beberapa orang yang pulang dilebihin (misal) 30 menit hanya untuk sekedar buka youtube pake fasilitas kantor atau ngobrol ringan sebelum pulang bersama rekan lainnya. Totally normal.
Yang bikin curiga adalah ketika dari yang biasa absensi bagus tiba-tiba sering datang terlambat dan sering teleport dari kursinya dan menuju depan absensi finger 1 menit sebelum jam pulang kerja.
Okay, ini belum pertanda besar, tapi perubahan sikap drastis ini sudah menjadi ancang-ancang awal bagi seorang karyawan yang ingin mengundurkan diri.

2. Tempo Bekerja Makin Lambat
Siapa yang kerjanya selalu on-fire terus?
Agan bukan robot, pastinya ada fase melambat, entah karena laper, panas, kerjaan overload, pusing, mikirin pacar, ga fokus karena ada admin baru, dll. yang pasti ada suatu waktu dimana kerjaan rada "slacking". Wajar.
Tentu saja kata "wajar" ini ada batasannya. Lebih gede angka penurunan performa daripada angka stabil/kenaikan performa ini merupakan suatu pertanda kalo ada kebosanan dalam pekerjaan.
Gaji sudah sesuai ekspektasinya. Apakah dia mikirin istri temennya? Ataukah . . . ?

3. Jadi Pendiam dan Sering Mengeluh
Pendiam emang merupakan karakter sebagian orang, tapi kalo diemnya sampe bener-bener abai sama pekerjaan tentu saja rada bikin risih.
Oke kita ga bicara pekerjaan, mari ngobrolin bola. Blablabla, eh tau ga gue rada males sama si xxx. Bahas si Julia admin baru, ujung-ujungnya "kerjaan ini harusnya bisa gini eh taunya gitu."
Bro, kamu ga nyambung. Kenapa kamu komplain mulu?
Kamu bosen sama kerjaanmu?

4. Menjauhi Atasan/Males Bicara Pekerjaan
Mereka yang akan mengundurkan diri tahu betul jika performanya menurun, dan tentu saja ini bukan hal yang ingin didengar oleh atasan. Ketika dipanggil, ada saja alasannya; yang sibuk lah, yang ada telpon lah, titip kerjaan lah.
Biarpun atasan tidak bermaksud bicara tentang performa, tentu saja orang yang sudah "bosan" ini akan sangat berusaha menutup telinga dengan bahasan tentang pekerjaan, mau itu dari atasan atau dari rekan yang lain.

5. Mengambil Seluruh Haknya
Setengah tahun kerja terus bagai quda sampai lupa orang tua, di bulan Agustus dan seterusnya mulai rutin ambil cuti, kalo bisa semua diambil sekaligus.
Oke mungkin dia butuh libur atau ada acara besar, jadi ambilnya sekaligus. Acara apa nih?

6. Meja/Tempat Kerja Lebih Bersih
"Widih, dulu meja udah mirip selokan sekarang rapi bersih mulus glowing begini? Btw kenapa oven di meja lu ilang?"
Kita bukan bicara oven yang hilang, tetapi meja yang bersih dan barang yang "biasanya disitu tapi udah enggak ada lagi" juga bisa menjadi pertanda jika beberapa hal miliknya telah dibawa pulang.
Kamu ga curiga kenapa tiap pulang dia bawa tas gede? Jangan-jangan kulkas kantor dibawa pulang lagi.

7. Sering Melakukan Hal Di Luar Jobdesc
Apa yang akan agan lakukan ketika dapet jam tanpa kerjaan?
Sosmed itu wajar lah sesekali sambil nunggu kerjaan selanjutnya, tapi ada beberapa aktivitas dimana seseorang menunjukkan ada hal lain yang disembunyikan.
Bukan 80% sosmed 20% kerja yak, bisa jadi emang orangnya males kalo begini caranya, hehe.
Perhatikan gerak-gerik aktivitas yang rada berbeda dari pekerjaan, terutama jika dia "banyak"menerima telpon di luar pekerjaan, bisa jadi itu adalah side job atau panggilan interview.

8. Ketahuan Mengunjungi LinkedIn dan Situs Lowongan Pekerjaan
Kode keras yang beneran bisa kelihatan dari aktivitas depan komputer/gawainya.
Jeng-jeng, tadaa. Ngapain kamu cari lowongan kerja saat kamu udah dapet kerjaan?
"Anu, buat ponakan/sodara/paklek/bulek/mbah/eyangkakung/kucing sayah".
Bisa jadi emang buat orang lain, tapi kalo lihatnya setiap hari, perlu curiga juga dong?