• Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Mobil Listrik Masuk ke Indonesia, Inilah Hal-hal yang Harus Dipersiapkan!

dalledalminto
TS
dalledalminto
Mobil Listrik Masuk ke Indonesia, Inilah Hal-hal yang Harus Dipersiapkan!




Kemajuan tekhnologi semakin berkembang seiring berubahnya jaman yang semakin maju. Memang hasil peralatan yang tidak bisa mengikuti jaman, secara otomatis akan ditinggalkan. Pun tentunya akan mendapat julukan kuno.

Kemajuan tekhnologi merambah di segala segi kehidupan manusia. Sebab, manusia sebagai produsen juga konsumen pada hal kemajuan tekhnologi.

Kemajuan tekhnologi salah satunya dalam hal sarana transportasi. Kalau jaman dulu sarana transportasi menggunakan gerobak, berkembang menjadi andong, kemudian menjadi mobil.



Mobil berbahan bakar (bensin, solar) yang sering disebut mobil konvensional, pun lambat lain akan ditinggalkan. Mengingat pemenuhan kebutuhan manusia yang selalu menginginkan sifat praktis, efisien, dan efektif.

Berhubung sumber daya alam sebagai pembuatan bahan bakar mesin tidak dapat didaur ulang, maka dari itu dibutuhkan bahan bakar mesin yang ramah lingkungan.

Karena eksploitasi alam yang berlebih dari tangan manusia, sebagai bentuk pemeliharaan alam dan menjaga kerusakan bumi yang disebabkan polusi dari emisi bahan bakar mesin, saat ini diciptakan mobil yang ramah lingkungan dan tidak mempunyai emisi gas buang yakni dengan adanya mobil listrik.

Mobil listrik ini dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan mobil konvensional yang menggunakan BBM.



Siapkah, Gansist menyambut kedatangan mobil listrik ini? Siapkah Indonesia adanya mobil listrik?

Jika ditanya siap atau tidak siap tentang adanya perubahan baru, yang mana akan mengubah kebiasaan-kebiasaan baru pula. Tentu, jawabannya harus siap.

Dengan adanya mobil listrik, tentu ada infrastruktur yang juga perlu penyesuaian.

Infrastruktur yang sangat dibutuhkan dan penting untuk dibenahi menurut pendapat ane yakni tempat pengisian daya listrik di tempat-tempat umum, sama halnya pom bensin pada saat ini.

Tempat nge-charge baterai sebagai bahan penggerak mobil listrik menjadi sarana yang cukup vital. Baterai yang dipakai terus tentu saja daya listriknya akan berkurang, dan untuk itulah maka perlu penambahan daya.



Bukan cuma tempat penambahan daya yang segera dibenahi, sumber daya manusianya pun tidak kalah penting ditingkatkan. Sebab, mobil listrik biasanya dilengkapi dengan peralatan yang lebih canggih.

Sehingga sumber daya manusia pun kudu bisa mengikuti perkembangan tekhnologi, untuk mengurangi resiko negatif saat pemakaian mobil listrik ini di jalan raya. Misalnya human eror atau kecelakaan saat pengoperasian mobil listrik.

Bagaimana pemasaran di Indonesia, mampukan pasar menerima adanya mobil listrik?

Membicarakan pemasaran mobil listrik tentu saja berhubungan dengan harga. Saat ini harga mobi listrikl lebih mahal dari pada mobil konvensial. Karena biasanya mobil listrik tampilannya futuristik.



Untuk itu, agar bisa masuk ke pasaran Indonesia sebaiknya mobil listrik harganya tidak terlalu tinggi, agar masyarakat mempunyai daya beli. Harga tidak jauh beda dengan mobil konvensional menurut ane mobil listrik layak dan cocok menggantikan mobil konvensional yang lebih dulu ada.

Tak bisa dipungkiri, bahwa masyarakat Indonesia kebanyakan bersifat konsumtif. Bila ada tetangga yang mempunyai sesuatu yang baru, akan iri dan kepingin beli. Istilahnya, tak mau kalah.

Nah, itu tadi opini ane yang membahas tentang mobil listrik ke depannya di Indonesia.

Kesimpulan nya, siap nggak siap adanya mobil listrik, jawabannya kudu siap!

Sekian thread dari ane, sampai ketemu di thread-thread ane selanjutnya. Semoga bermanfaat, bye-bye!


Referensi & ilustrasi: 12


trifatoyahInaSendrygustiarny
gustiarny dan 11 lainnya memberi reputasi
12
800
16
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
Otomotif
icon
27.6KThread13.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.