kutilkuda1202
TS
kutilkuda1202
[CURHAT] AKU MEMANG AYAH YANG TAK BERGUNA (MANTAN NAPI) YANG DIBENCI ANAKKU
NOTE: THREAD ini adalah kisah nyata dari salah satu relasi TS kutilkuda. Saran dan masukan akan dibalas oleh narasumber selama 24 jam setelah thread ini rilis. Selamat membaca. Jangan lupa cendol dan komentar nya. 

Selamat siang ataupun malam bagi rekan rekan kaskusers semuanya. Di kesempatan kali ini, saya akan mencurahkan isi hati saya yang terdalam dalam bentuk tulisan kepada semua rekan rekan kaskusers. 
Tetapi, tujuan utama dari tulisan ini, aku berharap supaya anakku yang masih muda juga membaca tulisan ini. Karena inilah isi hati ayah yang terdalam untuk mu, nak. 

Sebelumnya, perkenalkan namaku Harjo. Umurku saat ini 45 tahun, dan kebetulan bekerja di salah satu warung makan dekat kost tempat admin ts kutilkuda tinggal. Di usiaku yang sudah menuju setengah abad ini, hidupku penuh dengan penyesalan. Aku menyesal karena telah menghabiskan masa muda ku untuk ketidak benaran. Sehingga aku tidak menikmati segala kebahagiaan yang seharusnya seorang ayah dapatkan bersama keluarganya di usianya yang menuju setengah abad ini. 

Jadi, tahun 2020 lalu aku baru saja bebas dari tahanan. Aku dibebaskan setelah dipenjara selama delapan tahun. Jadi pada tahun 2012, aku terjerat kasus penjual belian narkoba. Pendidikan ku sangat rendah, hanya lulusan SMP. Sehingga aku hanya bisa berjualan di terminal bus di kota ini. Tapi hasil dari penjualan makanan ini hanya sedikit. Tidak ada hasilnya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluargaku. Apalagi saat itu anakku masih SD, dan memerlukan banyak sekali kebutuhan. Mulai dari susu, jajan dan juga kebutuhan lainnya. Sehingga membuatku berpikir bagaimana aku bisa mencukupi semua kebutuhan hidup ini. 

Aku ingat betul saat anakku yang masih kecil itu meminta padaku dengan menangis dibelikan mainan dari bambu dan kaleng yang berbunyi nyaring seperti burung garuda. "bapak, belikan otok otok...", tangis pintanya. Anakku meminta mainan berbunyi "otok-otok" yang terbuat dari bambu dan kaleng bekas susu seharga Rp.10.000,-

Tetapi saat itu aku benar benar tidak ada uang sama sekali. Penghasilan jualan asongan di terminal hanya 20 ribu sehari. Kuberikan semua pada istriku untuk memasak dan kebutuhan sehari-hari. Istriku bekerja sebagai buruh cuci di rumah tetangga. Aku benar benar tidak tega melihat anak menangis, akhirnya aku pinjam uang tetangga sepuluh ribu untuk membelikan anakku mainan. Sungguh rasanya tidak tahan melihat anak menjerit karena minta dibelikan sesuatu tapi tidak bisa menuruti. 

"oalah Gusti... uripku kok susah men..", tangis hatiku pada Sang Pencipta kehidupan kala itu. Aku mulai mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Akhirnya aku bertemu dengan seorang pedagang narkoba. Awalnya aku disuruh mengantarkan paket itu secara sembunyi-sembunyi, dalam satu kota. Lama-lama aku mulai bisa memasarkan barang haram itu. Dan akhirnya aku mulai mendapatkan uang berlebih untuk keluargaku.

Tetapi malang nasibku. Baru kujalankan bisnis haram itu selama 6 bulan, aku dan komplotan narkoba terjaring razia polisi. Polisi menangkap kami dan semua antek antek yang berhubungan dengan bisnis pembawa sial ini. Singkat cerita, aku dan teman teman bisnis setan ini dipenjara selama 8 tahun penjara. 

Aku tidak akan menceritakan perihal penangkapan atau penderitaan di jeruji sel. Sudah pasti rasanya seperti masuk dalam liang lahat hidup-hidup. Berat badan turun drastis, tak ada harapan dan meringkuk dalam penyesalan. Saat itu yang kupikirkan: siapa yang akan bekerja untuk keluargaku, bagaimana anak dan istriku makan, siapa yang bisa menolongku bebas dari sini. Benar benar menyesal telah salah jalan dalam hidup sehingga membawaku pada kegagalan hidup sebesar itu.

Akhirnya di tahun 2020, aku bebas. Aku memutuskan pulang ke rumah dan bertemu dengan anak istriku. Saat itu aku membayangkan bagaiamana senyum anakku dan istriku yang telah merindukanku karena 8 tahun berpisah. Aku pulang dengan semangat karena tidak sabar bertemu dengan anakku dan istrku.

Tetapi bukan kisah indah yang terpancar saat aku bertemu mereka. Tetapi api neraka yang harus aku rasakan dari keluarga ku sendiri. Saat aku sampai di rumah, ternyata ada ayah mertua yang menemani keluargaku selama 8 tahun ini. Ia membentakku dengan kasar dan melempari kepalaku dengan gelas di tangannya. Sambil berteriak dan dilihat tetangga-tetangga. "Kenapa kamu pulang???? Pergi sana... Bikin malu keluarga!!!!!", teriaknya kasar. Aku diusir dari rumah saat menginjakkan kakiku di rumah ku sendiri. 

Lalu istriku mendengar ayahnya marah-marah, ia keluar dari rumah tetangga dan menenangkan ayahnya. Aku pun duduk di depan rumah terdiam. Istriku berkata bahwa selama 8 tahun, ayah mertua yang menjadi tulang punggung keluarga dan mendidik ASKA (anakku) hingga saat ini berusia 16 tahun. Istriku pun menyalahkan aku karena perbuatan masa laluku itu. 

Aku pun masuk ke rumah meski ayah mertua tak mau menemuiku. Istriku membuatkanku minum dan menenangkan suasana. Sesaat kemudian, anakku datang. Saat ku sapa dia ,"Aska, bapak pulang". Ia langsung memandangku sinis dan masuk ke kamar. Lalu aku menemui nya di kamar, tetapi ternyata ia marah dan berkata kasar padaku. 

"Asu,, koe ki bapak opo.. ora golek rejeki hallal malah gawe isin karo masalah keluarga. 8 tahun ra sudi aku nemoni koe. Paling setaun sekali mergo dipekso ibu. Aku ra nganggep koe bapak. Aku isin nduwe bapak tahanan napi!! Minggat o wae kono.. Jijik aku ndelok rupamu.. " 

yang artinya dalam bahasa indonesia:

"Anjing.... kamu itu ayah macam apa. bukannya cari rejeki hallal malah bikin masalah buat keluarga. 8 tahun aku gak mau menemui ayah, hanya setahun sekali itupun karena dipaksa ibu. aku tidak akan pernah menganggap kamu ayahku. Aku malu punya ayah tahanan. NAPI...!!! Pergi sana dari rumah...!! jijik aku lihat mukamu"

Seketika hatiku hancur, aku meneteskan air mata dan hanya diam. Ia langsung pergi dan meninggalkan rumah. Aku duduk lemas, dan seketika kuputuskan pergi dari rumah. Aku bekerja di kota yang tidak jauh dari rumah (1-2 jam dari rumah) sebagai pembantu di warung makan. Tiap dua bulan aku pulang berikan uang untuk istriku dan aku pergi lagi. Aku tidak mau memaksa anakku dan ayah mertuaku menerimaku. karena aku sadar aku siapa. 

Pesan untuk anakku:

Nak, semoga kamu membaca tulisan ini. 
Bapak tahu bapak ini mantan narapidana. Bapak menyesal sudah menjadi penjual barang haram waktu itu. Tetapi itu terpaksa bapak lakukan agar bisa memenuhi kebutuhan mu dan ibu saat itu. 
Bapak memang bukan ayah yang baik dan hanya bisa buat malu keluarga. 
Bapak memang anjing dan bahkan lebih rendah dari itu, Tetapi bapak akan selalu berusaha bekerja untuk kalian dengan hallal. Meski hasilnya sedikit tapi itu hallal, sekarang.
bapak minta maaf ya nak kalau membuatmu malu. 
Kelak kalau kamu jadi pria dewasa jangan jadi seperti bapak. 
Bapak memang ayah yang tidak berguna. 
Maaf kan bapak ya nak.


Quote:
Diubah oleh kutilkuda1202 18-01-2021 13:37
lumut66a.rizzkymedi.guevera
medi.guevera dan 21 lainnya memberi reputasi
22
3.4K
33
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.