Tidak seorang pun yang mau hidupnya miskin. Terutama laki-laki, terutama lagi laki-laki yang sudah punya anak dan istri. Segala daya dan upaya akan dia kerahkan untuk bisa memenuhi kebutuhan anak sitrinya.

Seorang laki-laki akan rela berjemur di bawah terik, rela basah kuyup di bawah guyuran hutan, rela memeras keringat, rela berangkat pagi pulang petang. Bahkan ada yang berangkat subuh kemudian pulang larut malam selama bertahun-tahun, sampai-sampai anaknya yang masih kecil bertanya," Ma, tuh siapa?"

Meski sudah berusaha keras hasil yang didapatpun kadang tidak mencukupi. Mendapatkan kenyataan seperti ini tak ada lagi yang bisa dilakukan oleh seorang istri selain bersabar. Bersabar sambil terus berdoa agar suatu saat suaminya mendapatkan penghasil yang lebih.

Tidak ada gunanya marah-marah. Kemarahan seorang istri atas hasil yang didapat oleh suaminya hanya akan membuat sakit hati suami. Dan itu malah akan membunuh daya pikir suami. Etos kerjanya akan menurun dan otaknya tidak bisa lagi berpikir jernih.

Sabar dan perbanyak berdoa. Itulah kuncinya. Rumah tangga akan menjadi rukun dan kelak penghasilan suami sedikit demi sedikit juga akan meningkat.

Namun, setelah penghasilan suami meningkat, apakah persoalan sudah selesai dan istri tidak perlu lagi berdoa?

Tentu saja tidak. Ketika penghasilan suami meningkat, biasanya persoalan baru akan muncul. Suami yang seolah mendadak menjadi kaya, banyak duit sangat riskan untuk selingkuh. Mula-mula hanya makan bareng, sok traktir. Merasa nyaman. Kemudian munculah perasaan cinta. Dan.... perselingkuhanpun terjadi.

Lagi-lagi, doa istri sangat diperlukan. Pada saat suaminya mempunyai penghasilan yang besar, seorang istri harus lebih rajin lagi berdoa. Berdoa agar suami tidak tergoda dengan perempuan lain.

Ini sering terjadi. Ketika suami punya penghasilan pas-pasan dia akan menjadi laki-laki yang setia. Namun ketika dia punya penghasilan lebih, maka ada niatan untuk main-main dengan perempuan lain.

Tampaknya memang jadi serba salah. Suami miskin tidak enak. Suami kaya juga tidak enak.

Suami miskin tidak bisa beli apa-apa. Suami kaya takutnya malah hamburin uang sana-sini.

Itu sebabnya, bagi seorang istri tak ada cara lain yang bisa dilakukan selain perbanyak berdoa, baik ketika suami masih punya penghasilan pas-pasan ataupun ketika suami sudah punya penghasil yang berlimpah.

Berdoa dan terus berdoa.