Di era modern memiliki kapal induk adalah hal wajib bagi negara maju dengan dana militer tak terbatas. Kapal induk bisa memberi efek detterence alias memberikan efek gentar pada negara yang suka berlagak "sok hebat", agar tidak mengganggu kedaulatan wilayah negara tersebut.

Sebagai kapal yang bisa membawa pesawat serta helikopter, kapal induk memiliki fleksibilitas tempur yang lebih tinggi dibanding jenis kapal perang lainnya. Selain untuk bertempur, kapal induk juga memiliki fungsi lain seperti pengintaian, superioritas udara, atau memberikan bantuan kemanusiaan pada negara lain yang mengalami musibah bencana alam.

Di era modern Paman Sam dikenal sebagai operator kapal induk terbanyak saat ini, membuatnya menjadi salah satu kekuatan Angkatan Laut yang disegani. Namun, selain Paman Sam masih ada Inggris yang juga mengoperasikan kapal induk.




Tipe kapal yang akan dibahas.

Foto: Kementrian Pertahanan Inggris.


Negeri Ratu Elizabeth dulu dikenal sebagai Angkatan Laut yang terkuat dan terbesar di dunia. Meski sekarang kekuatan mereka tak lagi sebesar dulu, di Eropa Angkatan Laut mereka masih menjadi salah satu yang terkuat.

Kali ini TS akan membahas kelas kapal induk mereka yang diberi nama seperti nama ratunya yaitu Queen Elizabeth. Jangan lupa siapkan camilan dan minuman sebagai teman membaca agar tidak mudah bosan, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.


SEJARAH

Rancangan kapal induk ini sudah mulai direncanakan Inggris sejak era Perang Dingin, kapal disiapkan untuk melawan kapal milik Soviet. Pada era Perang Dingin, Uni Soviet memang cukup masif dalam pembangunan alutsista, terutama kapal perang. Hal tersebut tentu membuat Inggris dan sekutunya cukup khawatir, maka dari itu mereka memulai rencana untuk merancang kapal induk yang baru.

Sebenarnya pada dekade 1980-an selama Perang Falkland, Inggris sudah memiliki dua kapal induk yang bernama HMS Hermes dan HMS Invincible. Namun, Hermes dijual ke India tahun 1986 dan dipensiunkan oleh negeri Bollywood pada tahun 2017.

Setelah dijualnya Hermes, praktis Inggris hanya punya satu kapal induk yakni Invicible. Kapal ini termasuk lama berdinas di Angkatan Laut Inggris, ia sempat mencicipi Perang Yugoslavia dan Perang Teluk II. Namun, karena dirasa usianya sudah cukup tua dan tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan perang modern, kapal kemudian dinonaktifkan tahun 2005. Kapal kemudian dijiual ke perusahaan Leyal Ship Recycling dari Turki pada Februari 2011.




HMS Queen Elizabeth di Portsmouth pada September 2017.

Foto: wikipedia.org


Itu tadi sekilas kapal induk Inggris di era 1980-an, kita lanjut membahas Queen Elizabethnya. Seperti yang TS tulis diawal, awalnya kapal dirancang untuk mengimbangi kekuatan Uni Soviet. Namun, setelah bubarnya Soviet maka rencana pembuatan kapal dibuat untuk tujuan yang bebeda.

Kapal baru ini akan dirancang untuk menambah kekuatan Angkatan Laut Inggris yang hanya memiliki satu armada kapal induk, selain itu kapal juga digunakan untuk menajamkan taring armada laut Inggris di Eropa. Rancangan kapal pun dimulai pada tahun 1999, pada fase ini kapal belum dibangun, baru dibuat cetak birunya saja.

Inggris cukup sabar dalam mengembangkan proyek ini, mereka tidak tergesa-gesa dalam merancang kapal tersebut. Para insinyur yang terlibat ingin konsep kapal ini benar-benar matang, sebelum nantinya kapal akan masuk tahap diproduksi.




Queen Elizabeth Class.

Foto: Kementrian Pertahanan Inggris.


Tanggal 25 Juli 2007, Menteri Pertahanan Des Browne mengumumkan pesanan untuk dua kapal induk seri terbaru. Kapal induk pertama diharapkan mulai beroperasi pada bulan Juli 2015, anggaran yang digelontorkan mencapai £ 4,85 Miliar untuk dua kapal.

Pembangunan kapal ini tidak berjalan mulus, krisis keuangan yang melanda Inggris menyebabkan berubahnya keputusan politik pada bulan Desember 2008. Hal ini sempat memperlambat proses produksi, kemungkinan Queen Elizabeth Class akan beroperasi pada bulan Mei 2016.

Setelah dirasa perekonomian mulai stabil, justru Inggris harus menambah biaya sebesar £ 1,56 Miliar untuk melanjutkan proyek yang sempat terhenti.  Pada bulan Maret 2010 anggaran diperkirakan mencapai £ 5,9 Miliar. Bulan November 2013 kontrak tersebut dinegosiasikan ulang, dan total anggaran yang akan dikeluarkan mencapai £ 6,1 Miliar.




HMS Queen Elizabeth.

Ilustrasi: Kementrian Pertahanan Inggris.


Sementara pembangunan kapal induk yang dimasukkan dalam kelas Queen Elizabeth dimulai pada 2009. Perakitan berlangsung di Firth of Forth di Rosyth Dockyard, sembilan blok kapal dibangun di enam galangan kapal yang berbeda di Inggris. Galangan kapal itu terdiri dari: BAE Systems Surface Ships di Glasgow, Babcock di Appledore, Babcock di Rosyth, A&P Tyne di Hebburn, BAE di Portsmouth dan Cammell Laird di Birkenhead.

Kapal induk modern ini berukuran tiga kali lebih besar dari kapal induk Invincible Class, serta memiliki kemampuan untuk membawa tiga kali lebih banyak pesawat. Invicible Class yang termasuk kapal induk ringan memiliki bobot mencapai 22.000 ton, sementara Queen Elizabeth Class memiliki bobot mencapai 65.000 ton.

Namun, meski terlihat lebih besar, Queen Elizabeth Class memiliki kru yang lebih sedikit daripada Invicible Class. Kapal memiliki dua menara kontrol, satu untuk navigasi dan operasi laut. Sedangkan satunya lagi untuk kontrol penerbangan dan operasi udara. Menara tersebut masih dapat berfungsi jika salah satunya berhasil dilumpuhkan musuh.




Menara yang TS maksud.

Foto: Kementrian Pertahanan Inggris.


Dalam kelas kapal ini terdapat dua kapal yang dibangun. Kapal pertama diberi nama HMS Queen Elizabeth (R08) sementara kapal kedua diberi nama HMS Prince of Wales (R09), nama tersebut pernah dipakai sebagai nama kapal perang Inggris semasa Perang Dunia.

Pada bulan Mei 2012 muncul sebuah kontroversi, dimana pihak pemerintah Inggris mengumumkan hanya akan mengoperasikan satu kapal induk saja. Rencananya kapal kedua yang diberi nama Prince of Wales akan dijual kepada sekutu Inggris, hal ini dilakukan karena mereka merasa terlalu mahal untuk mengoperasikan dua kapal induk.

Namun pada KTT NATO 2014 di Wales, Perdana Menteri David Cameron mengumumkan bahwa kapal induk Prince of Wales akan digunakan secara aktif, daripada harus dijual ke sekutu. Istilahnya kalau di Kaskus hal seperti ini bakal kentang banget gan sist, sudah berhasil buat kapal induk sendiri serta sudah 80% hampir jadi, malah mau dijual ke negara lain. Tapi untungnya hal ini tak pernah terjadi.




HMS Prince of Wales.

Foto: wikipedia.org


Pada akhirnya Inggris membulatkan tekad untuk mengoperasikan dua kapal induk sekaligus, hal ini juga dikonfirmasi dalam Tinjauan Pertahanan dan Keamanan Strategis 2015 pemerintah. Kapal pertama rampung dikerjakan pada bulan Juli 2014, kemudian kapal menjalani uji coba laut pada Juni 2017. HMS Queen Elizabeth sudah memasuki layanan Angkatan Laut Inggris pada tahun 2020.

Sementara kapal kedua yang bernama Prince of Wales selesai dibangun pada 21 Desember 2017. Kapal kemudian melakukan uji coba laut pada bulan September tahun 2019 sampai 2020, kapal kedua ini sedang menjalani perbaikan sistem yang dimulai bulan Oktober 2020. Diperkirakan perbaikannya memakan waktu sampai 6 bulan.



Sekilas Tentang Queen Elizabeth Class

Kedua kapal ini memiliki bobot kosong mencapai 65.000 ton dengan panjang mencapai 284.07 m, lebar 72.97 m, serta draft (tinggi) 10.97 m. Kapal ini masih menggunakan tenaga konvensional dan bukan tenaga nuklir. Meski diatas kertas kapal induk dengan tenaga nuklir jauh lebih hemat bahan bakar. Namun, kapal induk dengan tenaga nuklir lebih rumit untuk dibongkar ketika nanti sudah tidak lagi digunakan.

Kedua kapal dibekali oleh 2 x turbin gas Rolls-Royce Marine Trent MT30 berkekuatan 48.000 tenaga kuda, masing-masing dikimpoikan dengan 4 x generator diesel Wartsila yang mengasilkan tenaga maksimum mencapai 27.000 tenaga kuda. Kecepatan maksimum mencapai 32 knot (59 km/jam) dengan jangkauan operasional sampai 19.000 km.




Foto: Kementrian Pertahanan Inggris.


Kapal juga dilengkapi 9 dek dibawah dek penerbangan untuk akomodasi kru dan peralatan pendukung operasional kapal. Kedua kapal juga dilengkapi ski-jump untuk lepas landas pesawat jet tempur, ski-jump ini dibuat bersama dengan Lockheed Martin.

Ski-jump ini berupa landasan berbentuk melengkung ke atas yang berfungsi sebagai landasan pesawat tempur di kapal induk. Pesawat tempur yang digunakan pada kapal induk ini adalah F-35B buatan Paman Sam. Pada bagian sensor, kapal dibekali radar jarak jauh S1850M, radar jarak menengah 3D Artisan 997. Serta tambahan sistem Elektro Optik Ultra Electronics Seri 2500 (EOS).




Nah ini dia ski-jump yang TS maksud.

Foto: royalnavy.mod.uk


Beberapa sistem persenjataan yang dibawa kapal induk mulai dari 2 x 20 mm Phalanx Close-In Weapon Systems (CIWS), DS30M Mk2 4 x 30 mm, 6 x Miniguns dan rudal permukaan-ke-udara. Kapal direncanakan akan membawa 24-36 pesawat F-35B dan 14 helikopter anti-kapal selam pada tahun 2021 nanti. Saat ini kapal induk HMS Queen Elizabeth sedang melakukan uji coba terhadap 14 F-35 B pesanan awal mereka.

Rencananya kedepan, kedua kapal induk ini bisa membawa sampai 65 pesawat F-35B sebagai sayap udara utama. Pesawat ini sudah melakukan uji coba mendarat vertikal di HMS Queen Elizabeth pada bulan Juni 2020.

Pesawat F-35B ini adalah varian lain dari F-35 yang dirancang khusus untuk digunakan di kapal induk, F-35B bisa melakukan STOVL (Short Take-Off and Vertical Landing). Artinya pesawat ini bisa lepas landas dengan landasan pendek dan mendarat secara vertikal seperti cara helikopter mendarat. 




F-35B melakukan pendaratan vertikal.

Foto: f35.com


Kapal juga akan bisa membawa berbagai jenis helikopter angkut serta helikopter serang untuk mendukung misinya. Untuk mengoperasikan kapal ini dibutuhkan 1.450 personel yang terdiri dari kru kapal, teknisi, serta pilot pesawat dan helikopter.

FYI kapal milik Inggris diberi kode huruf HMS, yang merupakan akronim dari Her atau His Majesty's Ship (HMS). Karena kapal pertama adalah Queen Elizabet maka dia dipanggil Her Majesty's Ship, sedangkan kapal kedua yang bernama Prince of Wales dipanggil His Majesty's Ship. Penggunaan kode huruf untuk Angkatan Laut ini juga sudah dipakai sejak era Perang Dunia.




F-35B di kapal induk HMS Queen Elizabeth.

Foto: royalnavy.mod.uk


Queen Elizabeth Class

Negara Pembuat: Inggris
Perakit Kapal:Galangan Kapal Roysth
Biaya Pengembangan: £ 6,1 Miliar
Biaya Produksi: £ 3 Miliar per unit
Panjang: 284.07 m
Lebar: 72.97 m
Tinggi (Draft): 10.97 m
Berat Kapal: 65.000 ton
Nama Kelas Kapal: Queen Elizabeth
Kapal yang Dibuat: HMS Queen Elizabeth (R08), HMS Prince of Wales (R09)
Pangkalan Pusat Kapal: HMNB Portsmouth
Motto: Semper Eadem ("Always the Same") pada HMS Queen Elizabeth dan Ich Dien ("I Serve") pada HMS Prince of Wales
Sumber Tenaga: 2 x turbin gas Rolls-Royce Marine Trent MT30, 4 x generator diesel Wartsila
Kecepatan Maks.: 32 knot (59 km/jam)
Jangkauan Maks.: 19.000 km
Kru: 1.450 personel
Helikopter dan Pesawat yang Dibawa: F-35B Lightning II, Chinook, Apache AH MK1, Merlin HM2, HC4 Wildcat AH1/HMA2 Merlin Crowsnest, pesawat AEW
Total Pesawat yang Dibawa: 30-65


Jika negara sebesar dan semaju Inggris saja masih bermasalah dengan anggaran dana dalam pembuatan kapal induk. Lantas apakah para golongan "overproud people" yang tinggal di negara dengan wilayah laut luas, tapi punya dana militer terbatas masih berharap agar negaranya bisa memiliki kapal induk ?

Tentu mereka sudah menemukan jawabannya sekarang setelah membaca tulisan ini, itu pun kalau mereka mau membaca.







----------


Demikian cerita panjang dari TS kali ini, semoga bisa menambah wawasan baru buat kita semua dibidang alutsista dan pertahanan. Terimakasih bagi agan dan sista yang mau menyempatkan waktu membaca tulisan panjang ini dari awal sampai akhir. Jika kalian menyukai tulisan ini jangan lupa rate, cendol dan share. Sampai jumpa lagi, enjoy Kaskus


Referensi: 1.2.3.4
Ilusrasi: wikipedia.org, google image, royalnavy.mod.uk, Kementrian Pertahanan Inggris.