• Beranda
  • ...
  • Buku
  • Romansa Senja : Sebuah Kisah Persahabatan Sejati dan Cinta yang Panjang

sofiyuenAvatar border
TS
sofiyuen
Romansa Senja : Sebuah Kisah Persahabatan Sejati dan Cinta yang Panjang
Review novel karya Ummu Hasan

Oleh : Sofi Yuen



"Selamat tinggal, cinta pertama. Untukmu yang dalam bisu kurayu. Yang lewat untai mimpi, cinta kujaga tapi berbuah lara. Namamu kekal dalam belai jiwa, Bayu Dewantara."


Katakan padaku, bagaimana air mata tak tumpah dari netra, ketika bisik kalbu sahabat sejati tertera di belakang selembar foto usang kekasih hatimu? Dia yang telah dipersatukan Tuhan denganmu, untuk membina rumah tangga impianmu.

Apa kau cemburu? Atau pilu? Mungkin yang kau rasa tak lagi bisa diungkapkan dengan dua kata itu. Bahwa dirimu bahkan tidak pernah tahu sampai sebuah foto di bawah bantal itu menguak semua di hari bulan madumu.

Dia yang merelakan cintanya tersaput sunyi, tak pernah terhidu bahkan oleh dirimu yang mengaku sahabat sejati. Siapakah yang salah? Tidak ada. Itu adalah ketentuan Tuhan untuk menguji seberapa besar jiwa sahabat sejati itu ada dalam dirimu, dalam dirinya yang memilih pergi sejauh mungkin hingga seolah tak tersentuh oleh wangi asmara masa muda.

Seberapa besar hatimu bisa mengikhlaskan?

Ikhlas menerima takdir, ikhlas menjalani kehidupan, dan ikhlas membagi cinta dengan sepenuh hati.

=======

Ini bukan tentang poligami, bukan pula tentang perebutan dua hati yang menuntut salah seorang menjadi pemenang. Ini adalah kisah cinta sejati. Antara lelaki dan perempuan, juga antara dua sahabat berbeda jalan. Keteguhan seorang Gendis untuk menjalani hidup yang seakan jauh dari mahligai pernikahan, dan keikhlasan seorang Mia untuk mempersembahkan kebahagiaannya untuk sang sahabat.

'Cinta selalu menarik untuk disimak. Seperti ricik air bulan Juni. Berjuta kata mutiara dan ungkapan tak akan cukup mengulik setiap indah yang disajikan. Serupa kembang setaman harumnya selalu melenakan.'

Benar. Seperti itulah jika membahas cinta. Tidak pernah membosankan. Apalagi basi dimakan waktu.






Membaca buku ini--bahkan jauh sebelum jadi buku, masih berupa part-part yang bikin aku baper akut karena harus menunggu--jangan mengira kita hanya akan disuguhkan adegan 'bucin' yang mainstream. Cerita dalam novel ini adalah sebuah cinta yang panjang, mengaduk emosi ketika bagaimana seorang Gendis berusaha memantaskan diri untuk jodoh dan cinta pertamanya. Bukan pula tak ada cinta kedua yang justru menoreh luka tak kalah pedihnya.

Apa yang mudah dalam hidup Gendis? Bayu dan Gerald? Atau Mia? Atau anak-anak titipan sahabat sehidup sematinya?

Novel romance dipenuhi bawang dan diksi ungu bertajuk Romansa Senja terlahir dari tangan dingin perempuan kece imut-imut ; Ummu Hasan. Setiap mebaca ulang kisah yang menggunakan PoV 1 semakin membuat kita terseret dalam pusaran emosi Gendis Rahardini. Di beberapa part, setiap kali membaca ulang, setiap kali pula air mata keluar akibat ketajaman diksi yang tak diragukan lagi. Feel yang menyentuh sampai ke tulang-tulang. Di beberapa part pula kita akan dibuat geregetan karena madu cinta pasangan empat puluhan sungguh jauh beda dengan pengantin dua puluhan.

Part akhir, jangan berpikir cerita akan berakhir membosankan karena ending sudah tertebak. Kepiawaian seorang Ummu Hasan dalam meracik kata tak perlu diragukan untuk penggemar diksi hingga titik terakhir.

=====

Dalam satu chat bersama sang penulis, aku yang termehek-mehek karena baper buka kartu pada si Ummu, bahwa ceritanya mengingatkanku pada sebuah kisah di masa lalu. Katakanlah ketika itu aku yang masih SMP keterlaluan karena membaca cerita romance dari negeri seberang. Tapi, sungguh, kisah itu bersemayam begitu kuat hingga sampai saat ini aku masih ingat.

Bukan karena jalan ceritanya sama atau ide cerita yang serupa. Sungguh Romansa Senja--Ummu Hasan-- dan Rindu Semalam--Puteri Andalas-- adalah dua kisah yang berbeda, persamaannya hanyalah tentang perjuangan cinta yang panjang. Namun, kesan yang ditinggalkan kedua novel itu benar-benar serupa dalam hatiku. Setiap kali membaca, setiap itu pula jiwa terseret ke dalamnya. Menangis hingga mata bengkak, sampai tak bosan mengulang meski banyak buku lain yang menanti untuk dibaca.

Intinya, sebagai pembaca --dari kacamata pribadi-- aku tak segan mengatakan, meski ini adalah karya debut beliau, tapi kualitasnya tidak kalah dengan mereka yang sudah malang melintang di dunia literasi. Patut diapresiasi dan didukung untuk terus meramaikan kancah sastra negeri tercinta.


Teluk Kinari, 15 Desember 2020
Diubah oleh sofiyuen 15-12-2020 08:09
betiatinaAvatar border
bonita71Avatar border
dewisuzannaAvatar border
dewisuzanna dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.1K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
Buku
icon
7.7KThread4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.