sangatamvan
TS
sangatamvan
Diganggu Setan Gak Ada Akhlak
Hari itu Jam 3 Sore, saya sedang asik mengobrol dengan tetangga. tiba-tiba ada satu notifikasi masuk dari what's app yang isi pesannya berupa ajakan menghadiri undangan pernikahan teman lama yang ada di luar kota. lalu saya bersiap, mandi, memakai batik, dan melihat kaca untuk mengetahui seberapa ganteng wajah saya pada detik itu. tak lama ada si Asep datang datang dengab motornya ke rumah, dan saya langsung keluar rumah untuk menyalakan motor.

sampai kami disana,saya membuka HP,melihat waktu bertuliskan pukul 16:35(setengah 5 sore). saya dan Asep langsung turun motor, dan memberikan ucapan selamat kepada teman lama kami, Dani. dulunya teman kami yang satu ini adalah orang yang pendiam dan tidak pernah terlihat punya cewe satu kalipun. tau-tau sudah nikah saja. saya saja yang punya mantan lebih dari 1,hanya duduk di kursi hajatan, tanpa ditemani pasangan. mengenaskan, haha. tapi sudah lah lupakan itu.

sesudah memenuhi undangan, kami tidak langsung pulang ke rumah terlebih dahulu. karena mumpung masih di luar kota, sebut saja kota B, saya dan Asep ingin jalan-jalan terlebih dahulu ke salah satu Villa di kota ini.

Villa ini memang punya pemandangan yang bagus,ukurannya sangat luas, makanya kita berdua kesini. saya sendiri juga tidak lupa berfoto-foto ria untuk dibagikan di Instagram. lalu pergi ke salah satu super market yang ada di kota B sampai jam 10 tiba.

Saya yang melihat waktu sudah malam, langsung ingin pulang karena sudah terlalu malam. namun Asep melarangnya, karena takut kena begal, apalagi sudah jam segini dan rumah saya ada di kota A,yang artinya harus akan sampai dirumah sangat larut malam.
ia mengajak saya untuk menginap saja di rumah kakeknya. ya sudah, mau bagaimana lagi, saya pun mengiyakan.

Ketika sampai di lokasi, yang saya kaget adalah letak rumah kakeknya jauh dari pemukiman ramai. hanya ada beberapa rumah disini dan itu juga berjarak sekitar 10 langkah kaki dari 1 rumah ke rumah lainnya. kesan pertama yang juga saya dapatkan adalah, luasnya dari rumah ini walau dindingnya dibangun dari kayu-kayu bukan batu-bata.

Saya mulai melangkahkan kaki, menaruh kaki ke beberapa anak tangga, karena memang rumah kakeknya adalah rumah panggung. Asep mengetok pintu, lalu tak lama kita bisa masuk ke rumah. didalam rumahnya, masih ada orang yang sedang menonton TV, saya juga ditawari makanan, tapi saya sudah kenyang sedari tadi di hajatan. tadinya kami akan tidur di ruang TV saja, namun ada saudara Asep menyuruh dia tidur di kamar ke tiga, saya sih ikut Asep aja, karena kan dia saudaranya.

Kita pergi ke kamar 3,letaknya ada di tengah sebelah ruang TV. kami yang baru saja masuk kamar saat itu, langsung bermain game, bukan tidur. saya main game PUBG, solo ranked, karena si Asep main Mobile Legends.

baru saja selesai bermain game dan akan tidur duluan, ada suara yang memanggil-manggil nama saya "Dimas...Dimas..." sampai beberapa kali dari arah luar. saya yang mendengar itu langsung menyuruh Asep untuk membuka Jendela. di kamar itu memang ada jendela, bukan jendela kaca melainkan jendela kayu, jadi harus dibuka.



Namun dimas tidak mau, dan bertanya memangnya kenapa. saya jawab saja bahwa ada orang yang memanggil-manggil saya dari luar. Asep yang mendengar itu kemudian heran, ia lalu berkata bahwa tidak ada yang memanggil-manggil saya. saya heran, namun belum takut pada saat itu. namun suara itu terus-menerus berlanjut hingga beberapa menit lalu menghilang.

Saya tanya sekali lagi pada Asep "masa sih nggak dengar?", dia lalu menjawab tidak. saya bilang pada dia untuk tidak becanda, tapi Asep bersikukuh kalau dia tidak mendengar suara sama sekali. saya yang takut memilih untuk memejamkan mata,dan syukurnya bisa tertidur

namun hanya selang beberapa menit kemudian, saya terbangun kembali karena ada yang melempar satu kerikil ke wajah saya. pas saya bangun, saya mendapati Asep sudah tertidur pulas. tak lama setelah saya bangun kembali ada suara, namun bukan memanggil-manggil nama saya, melainkan suara lemparan batu dari arah luar ke dinding kamar yang terbuat dari kayu. bunyinya "peletak... peletak...", disini saya mulai takut dan merinding. akan tetapi terdapat sedikit keberanian dari dalam diri saya, untuk melihat, hanya saja malas jadi saya memilih untuk memejamkan mata.

Baru saja memejamkan mata, saya sudah tidak lagi mendengar suara bantingan batu itu. tapi... ada suara baru yaitu ketokan palu dari arah bawah karena seperti yang sudah saya sebutkan bahwa rumah ini asalah rumah panggung.

Ketokan palu itu awalnya pelan,pelan,pelan,dan lama kelamaan makin kencang. Ok saya di ganggu sepertinya kali ini. saya mencoba membangunkan Asep yang susah sekali untuk bangun,saya coba bangunin dengan cara goyang-goyangkan kepala dia namun tak berhasil.

Saya memang takut pada saat itu,tapi mulai memberanikan diri karena kesal juga lama-lama diganggu terus. saya injak saja lantai kayu yang menjadi sumber suara ketokan palu itu dengan keras "dag... dag...dag...". apa yang terjadi? suara ketoka palu itu berhenti. tak lama ada lagi lemparan batu kerikil tepat mengenai kepala saya,padahal jendela tertutup rapat, tidak ada lobang sama sekali, tidak ada celah sama sekali.

Suara lemparan batu itu mulai kembali. saya yang malas dan sebal pada waktu itu memilih untuk tidur saja sambil berkata dalam hati "dasar setan gak ada akhlak, jam segini ketok-ketok palu, memangnya pekerjaannya hanya itu ya?". saya juga tidak berteriak memaki makhluk yang berbuat seperti itu karena sudah malam,berisik,jadi ya biarin saja.
Diubah oleh sangatamvan 14-12-2020 21:53
joyanwotobanditos69bukhorigan
bukhorigan dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2.8K
21
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.