serbaserbi.com
TS
serbaserbi.com
7 Sifat Malas yang Harus Dijaga: A Positive Laziness



HAI AGAN DAN SISTA!

emoticon-Hai

"Orang malas kok selalu dimarahin, ya? Padahal dia kan nggak ngapa-ngapain?"

Kira-kira begitulah deskripsi yang sering tertulis di meme. Ya, kita semua tahu bahwa malas adalah tingkah laku yang tidak baik. Malas sering kali membawa kerugian dan membuat kita jatuh dalam garis kemiskinan, kebodohan, atau garis-garis negatif lainnya.

Namun, rupanya ada beberapa 'malas' yang sangat wajib kita pelihara. Di mana 'malas' yang ini akan membawakan dampak yang baik bagi kita. Lantas 'malas' seperti apa saja itu? So, mari kita ulas satu-satu!

Ka-ja!

emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peace

1. Malas Membicarakan Orang Lain





Membicarakan orang lain atau berghibah merupakan tindakan yang harus kita 'malasin' atau hindari. Soalnya unfaedah! Gak berguna! Yang ada malah banyak dampak negatifnya.

Membicarakan orang lain sama dengan buang-buang waktu. Ya, yang biasa berghibah pasti tahulah rasanya, ya. Soalnya ghibah itu melenakan--membuat kita lupa waktu. Yang awalnya hanya menggunjingkan si A, kemudian melebar ke si B, eh kemudian keterusan ke si C. Gak kelar-kelar!

Selain itu, membicarakan keburukan orang lain atau julidin pencapaian orang lain, bisa membuat hati keras perlahan-lahan. Kita jadi tak bisa melihat sisi baik orang dan selalu dominan pada keburukannya. Kita juga jadi enggan menerima masukan positif, sebab orang yang suka berghibah selalu mencari pembenaran atas tindakannya.

"Apanya yang salah? Toh yang kita obrolin bener kok!"



Selain itu, kebiasaan suka membicarakan orang lain bisa merenggangkan hubungan. Apalagi kalau orang yang dighibahkan tahu kalau dirinya dijadikan bahan omongan. Bisa-bisa berantemdan saling gak nyapa.

Kadang, ghibah juga membuat kita menjadi sosok yang munafik. Biasanya orang akan menggunjingkan orang lain tanpa sepengetahuan subjek pergunjingan tersebut. Nah, biasanya di depan si subjek, si pengghibah akan bersikap manis, seakan tidak terjadi apa-apa. Namun, di belakang si subjek, seakan telanjang ia karena dighibahkan.

So, walaupun bergossip, berghibah, atau membicarakan orang lain itu asyik. Tapi harus dikurang-kurangi, ya, Gansis. Gak baik.

***

2. Malas Membandingkan Fisik dengan Orang Lain





Merasa rendah diri dengan fisik sendiri atau istilah kerennya insecure, sangat nggak baik dampaknya bagi diri sendiri. Insecure bisa membuat kita kehilangan rasa percaya diri dan merasa harga diri rendah. Di mana akhirnya kita mengutuk diri kita sendiri, kenapa tak diberi fisik yang cantik atau tampan seperti orang lain.

Oleh sebab itu, malaslah dalam membandingkan fisik dengan orang lain. Sekali dua kali kadang gak apa-apa. Anggap saja sebagai motivasi. Semisal orang gemuk ketika melihat temannya yang atletis jadi termotivasi untuk mulai hidup sehat dan olahraga. Atau yang merasa buruk rupa atau pejuang jerawat menjadi semangat menjaga kulit setelah melihat temannya yang cantik.



Jika seperti itu tidak masalah. Parahnya, kan, sampai merasa fisiknya adalah kutukan. Itulah yang menyebabkan kita menjadi minder dan gak bersyukur atas apa yang Tuhan anugerahkan.

So, mulai sekarang kurangilah untuk membanding-bandingkan fisik dengan orang lain. Rawat saja apa yang Tuhan berikan padamu. Olahraga teratur, makan yang sehat, rawat kulit, terus jangan lupa tersenyum. Nanti kamu akan tampak cantik atau tampan dengan sendirinya.

***

3. Malas Menanggapi Hate Coment





Dalam kehidupan, tidak semua orang akan menyukai kita. Banyak yang cinta, banyak pula yang benci. Itulah kenapa tak jarang kita akan menemukan komentar buruk dari orang lain. Baik langsung atau tidak langsung.

Sekarang, orang sudah tidak mikir-mikir lagi dalam melontarkan kebencian mereka. Apalagi dengan adanya media sosial. Bermodalkan second akun, orang tersebut dengan bebas berkomentar jahat di sana-sini.

Nah, alangkah bagus bagi kita untuk malas meladeni komentar-komentar jahat itu. Biarkan saja. Toh, jika tidak diladeni, mereka pun capek sendiri dan akhirnya berhenti.

Namun, bukan berarti sepenuhnya kita bersikap bodo amat atas komentar jahat itu. Cobalah untuk menginstropeksi diri dan tunjukkan kalau kita tak seperti yang haters pikirkan. Cukup seperti itu saja. Tak perlu membalas para haters satu per satu atau membaca komentar jahat itu satu per satu. Sebab, terlalu sering kamu membaca atau melihatnya, lambat laun kamu akan merasa depresi dan hilang percaya diri.

"Apa bener gue kayak gitu?"
"Apa iya gue gak layak jadi seperti ini?"
"Apa iya gue semiskin itu?"


Hindari, ya. Cukup lakukan yang terbaik saja dan hiraukan mereka yang berusaha menjatuhkanmu dengan komentar buruk. Percayalah mereka yang membencimu, tidak akan mempedulikanmu. Namun, mereka yang mengaku benci dan selalu menyerang dengan komentar jahat, sebetulnya mereka tidak benci, tapi iri.

***

4. Malas Berhutang





Untuk mereka yang pernah terlilit utang dan akhirnya bisa lepas dari utang tersebut, pasti sadar bahwa betapa pentingnya untuk jauh-jauh dari hutang.

Sebetulnya tak masalah jika berhutang untuk sesuatu yang mendesak dan sangat dibutuhkan. Tentu saja dengan konsekuensi harus dibayar sesuai dengan perjanjian. Namun, bagaimana jadinya bagi mereka yang ringan berhutang bahkan untuk sesuatu yang enggak perlu? Akibatnya cuma satu, Gan. Hati jadi gak tenang karena hutang di mana-mana.

Ane punya temen satu kamar (dulu), yang doyan banget minjem duit. Alasannya gak urgent-urgent banget. Ada yang untuk kado pacarnya, buat bensin padahal motornya dibawa keluyuran, beli ini atau itu yang tidak penting. Ternyata dia tak hanya berhutang ke ane, tapi juga teman-teman lain. Di mana akhirnya, hal itu membuat beberapa temen ane suka sebal dan menjauhinya.



Intinya, jauh-jauhlah dari berhutang apalagi hutang riba yang benar-benar bisa mencekik leher. Daripada berhutang, mungkin tunda dulu keinginanmu, kumpulkan uang, kemudian belilah secara kontan bila uangnya sudah tercukup.

Ingatlah pesan ini, "Bergayalah sesuai kantong." Lebih tenang bergaya biasa, gak trendi-trendi amat, makan di pinggir jalan, tapi tak punya utang. Daripada dari kaki sampai rambut branded semua, makan mewah tapi hutang di mana-mana.

Namun, kita maunya sih gaya oke hutang gak ada. Hehhe. Kuy kerja! Kerja! Biar bisa belanja tanpa mikirin harga. Heheh.

***

5. Malas Berlomba Soal Gaya Hidup





Sekarang lagi modenya banget seperti itu, ya, Gan. Orang-orang pada berlomba menunjukkan kemewahan dan keeleganan masing-masing. Pakai kaos oblong Celine seharga 13 juta, sekali pakai doang. Beli ikat pinggang Chanel 15 juta, pakennye beberapa jam, terus ganti. Makan di tempat mewah, pesan banyak tapi gak dihabisin.



Faedahnya apa, sih? Mubazir bukan! Itulah kenapa kita sebaiknya malas untuk berlomba dalam gaya hidup. Apalagi jika kehidupan masih pas-pasan dan belum layak untuk ikut 'perlombaan'. Akhirnya, balik lagi ke poin nomor empat. Hutang di mana-mana.

Biasanya yang jadi rule mode kayak begitu kan para artis dan selebriti. Terus kita yang rakyat jelata ini jadi kepingin untuk ikutan juga. Ya, artis sih. Mereka pakai begituan buat kerja. Pake celana dalam 50 juta sekalipun, ya mereka diendorse. Berpenampilan modis adalah syarat dari pekerjaan mereka.

Kayak Jennie Blackpink misalnya. Jepit rambutnya aja dari Chanel, harganya jutaan. Ya wajar! Orang dia brand ambassador Chanel. Pake barang Chanel dia dapat uang. Lha? Kita yang bukan siapa-siapa? Beli tas 30 juta, enggak makan sekian bulan. Heheh.

Sesekali, gak apa-apa kita memanjakan diri dengan barang bagus, sebagai reward terhadap diri sendiri atas kerja keras yang sudah kita lakukan. Ya, nikmati hasil keringatlah. Namun, kalau sampai terobsesi dengan gaya hidup? Jangan deh! Mubazir!

***

6. Malas Mendramatisir Kehidupan





Orang yang suka berdrama dalam kehidupan adalah orang yang mempersulit kehidupan yang sebetulnya simpel ini. Tukang drama biasanya sangat hiperbola atau suka melebih-lebihkan sesuatu.

Punya masalah kecil, galaunya bukan main. Diputusin pacar, sedihnya kayak ditinggal mati emak-bapak. Bertikai sedikit, langsung naik pitam, nyumpahin orang, dan enggan berteman dengan orang itu lagi. Atau sangat mudah merasa bersalah atas kesalahan kecil dan memikirkannya hingga berlarut-larut.

Jauh-jahuin deh sikap seperti itu, Gansis. Percayalah, sikap dramatis itu bisa membuat orang lain ilfeel dan enggan bergaul denganmu lagi. Selain itu, bukankah sesuatu yang berlebihan emang tidak baik?

***

7. Malas Memamerkan Hal Pribadi ke Sosial Media





Kita semua tahu, bahwa medsos sudah menjadi dunia kedua bagi manusia era ini. Kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja dan dari mana saja melalui jaringan internet. Namun, tak sedikit orang yang menjadikan medsos sebagai ajang menunjukkan hal pribadinya.

Apakah tindakan itu salah?

Sangat salah jika dilakukan dengan berlebihan. Sesekali mencurahkan perasaan di sosmed tidak masalah. Namun, kalau hampir setiap waktu? Lagi makan upload, lagi berantem sama suami upload, mau jalan-jalan update, gajian update, di tempat ini update, foto bayi update, berantem sama tetangga update, mau tidur update, lagi sedih update. Semuanya di-update.

Ada orang yang seperti itu?

Banyak!

Faedahnya apa?

Entahlah! Ane pribadi juga tidak tahu apa faedahnya meng-upload keseharian bahkan hal yang seharusnya menjadi privasi sendiri ke sosial media. Yang ada malah dampak buruknya.



Ada dulu tetangga ane yang punya sifat seperti ini. Rumahnya pernah kemalingan dan barang berharganya ludes. Pelakunya sih ketangkap, tapi ada satu pengakuan mengejutkan darinya. Bahwa si pelaku melakukan aksinya, setelah melihat postingan si empunya rumah yang menyatakan ia sedang otw liburan. Tahu rumahnya kosong, akhirnya si pelaku menggunakan kesempatan itu untuk merampok.

Update status di medsos, ya, wajar-wajar aja sih. Namun, pandai-pandailah dalam memilah postingan. Hargai privasimu sendiri, Gansis.

***

Nah, gimana tuh tadi, Gansis? Sikap malas mana yang pengen sekali kamu bina? Oiya, Gansis ingin menambahkan 'rasa malas yang positif' lainnya, silakan tambahkan di kolom komentar, ya.

Sekian thread ane, Gansis. Jadilah orang yang malas! Eh? Heheh.

Xoxo

Sekian

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

A thread by: serbaserbi.com
Gambar: Google image
Narasi: pribadi
Sumber: klik

emoticon-Cendol Gan

Gomawoyo
Diubah oleh serbaserbi.com 04-12-2020 02:10
danQen.h3tien212700
tien212700 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
7K
164
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
Inspirasi
icon
10.5KThread6.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.