i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Rizieq Shihab Ajak Hijrah ke Negara Tauhid, KSP: Pancasila Sudah Cukup

Pecundang yang mengaku singa

Rizieq Shihab Ajak Hijrah ke Negara Tauhid, KSP: Pancasila Sudah Cukup

Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan ajakan hijrah ke negara tauhid dari Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab adalah improvisasi politik semata. Menurut Donny, Indonesia sudah cocok dengan Pancasila.

"Ya (Indonesia) tidak perlu sistem berbasis tauhid, Pancasila sudah cukup. Jangan improvisasi politik," ujar Donny saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (2/12/2020).

Pernyataan Donny merespon seruan Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab untuk hijrah ke sistem negara berbasis tauhid. Donny menilai pernyataan Rizieq merupakan hal yang sumir.

Kata Donny, Indonesia merupakan negara dengan sistem Pancasila yang menjamin kebebasan beragama semua warga negaranya.

"Sistem berbasis Tauhid itu sumir. Negara kita bersandar pada Pancasila yg menjamin kebebasan beragama bagi semua warganegara dalam semangat kemanusiaan atau tidak saling merendahkan satu sama lain," tuturnya

Donny menegaskan NKRI berdasarkan Pancasila dan bukanlah negara sekuler. Sehingga kata dia, agama menjadi nilai pokok dalam acuan dalam berpolitik, sosial dan ekonomi.


Kabur dari segala masalah

"NKRI berdasar Pancasila bukan negara sekuler, agama menjadi nilai pokok yang menjadi acuan kehidupan politik, sosial dan ekonomi," katanya.

Sebelumnya, Pentolan FPI Rizieq Shihab menyerukan revolusi akhlak di tengah masyarakat. Ia meminta negara bisa hijrah menuju ke sistem negara berbasis tauhid.

Hal itu disampaikan oleh Rizieq dalam acara Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Shihab yang disiarkan akun channel Youtube Front TV.

Rizieq menilai sistem berbasis tauhid sesuai dengan sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.


Kampret berbulu Kambing

"Revolusi akhlak di level sistem bagaimana kita bersama-sama menggandeng, kita hijrah dari sistem materialisme-sekulerisme ke sistem berbasis tauhid sesuai sila pertama Pancasila," kata Rizieq seperti dikutip Suara.com, Rabu (2/12/2020).

Rizieq menjelaskan, ada beberapa tahapan dalam revolusi akhlak yang digaungkan oleh Rizieq. Pertama adalah revolusi akhlak di tingkat individu kemudian disusul perubahan pada tingkat sistem.

Di tingkat individu, revolusi akhlak didorong lewat dakwah, nasihat dan diskusi. Sementara revolusi di tingkat sistem dilakukan dengan mengubah sistem negara menjadi berbasis tauhid.


Ekspresi Singa saat didepan rumahnya ada bendera Tauhid

sumber

*********
PROLOG

Imam Asy-Syafi'i pernah berkata bahwa seekor Singa ditakuti karena pendiam, sementara seekor Anjing dijadikan mainan karena dia banyak bersuara atau menggonggong.

Ini sesuai dengan perumpamaan, bahwa orang yang pendiam lebih banyak ditakuti dibandingkan orang yang banyak mulut, sebab seringkali orang yang banyak mulut atau banyak omong seperti pepatah tong kosong nyaring bunyinya.

2 kalimat pembuka diatas cukuplah untuk menggambarkan seorang Rizieq Shihab yang katanya keturunan Rasulullah tetapi semua perkataannya, tindakannya, ucapannya, jauh dari adab yang diajarkan oleh Rasulullah, panutan ummat Islam di dunia ini, baik oleh golongan bangsa manusia atau bangsa jin yang memeluk agama Islam.

Tak pernah sekalipun organisasi keagamaan yang berdiri sebelum republik ini berdiri, pernah berbaiat kepada seorang Rizieq Shihab yang disebut sebagai Imam Besar Ummat Islam Indonesia oleh para pengikutnya. Dan Rizieq Shihab nampaknya menikmati betul gelar tersebut tanpa rasa risih atau malu hati. Dia justru semakin tenggelam dalam delusi megalomanianya yang haus akan pujian, bangga disebut sebagai seekor Singa Allah, padahal seekor Singa jarang mengaum, dan yang lebih banyak bersuara adalah seekor.... Anjing. Ini yang mengatakan adalah Imam Asy-Syafi'i, Imam Besar diantara Imam Besar lainnya yang dihormati oleh pemeluk Islam bermahzab Sunni, yang terbesar diikuti oleh ummat Islam Indonesia. Dan pastinya pengikut Rizieq Shihab juga bermahzab Sunni.

NEGARA PANCASILA VS NEGARA TAUHID

Bagi yang belum tahu, Rizieq Shihab membuat Tesis yang berjudul "Pengaruh Pancasila Terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia" sebagai syarat bagi kelulusan program Pasca Sarjana di Universitas Malaysia. Berbicara mengenai Pancasila, tetapi di negara yang tidak menerapkan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Ketika sebagian orang Nasionalis yang ada di PDIP keblinger membahas mengenai Trisila dan Ekasila yang sebenarnya adalah perasan dari Pancasila, menurut versi Sukarno, Rizieq Shihab seperti mendapat amunisi besar untuk menghantam pihak yang sangat dibencinya. Maka tuduhan antek Komunis pun mampir ke pihak yang keblinger ini. Dan koor seragam pun langsung berkumandang.

Kita sama-sama mengetahui, bahwa isu Komunis selalu menjadi bahan jualan kelompok Islam garis miring ini. Kenapa mereka disebut Islam garis miring? Itu karena yang tegak lurus dan datar pun dianggap miring oleh mereka, sehingga bisa jadi sebenarnya mereka yang miring dalam memandang segala sesuatunya. Dan mereka pemilik bendera Komunis yang terlarang, yang dalam setiap demo selalu terlihat baru, fresh seperti baru keluar dari percetakan. Bisa jadi mereka memiliki stok banyak.

Lalu, ketika semua terbuai, maka strategi meracuni jalan pikiran orang-orang bodoh pun disuntikan ke otak mereka yang memang kecil didalam tempurung kepala mereka. Ketika kata Khilafah seakan haram diucapkan oleh para pengusung mimpi, maka sekarang Rizieq Shihab mengusung konsep Negara Tauhid.

Katanya, ini katanya. Rakyat Indonesia harus meninggalkan sistem materialisme dan sekulerisme, dan menggantinya dengan sistem berbasis Tauhid. Ini mungkin dalam pemikirannya seperti mengganti ujian berbasis tulis ke ujian berbasis komputer. Tetapi, dia sendiri merujuk pada Sila Pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Waras? Kalau benar rakyat Indonesia memakai sistem materialisme dan sekulerisme, maka tak akan ada kalimat Ketuhanan Yang Maha Esa, mau didepan, ditengah, atau dipantat seperti hinaan Rizeq Shihab. Dan jika Rocky Gerung berani mendebat Rizieq Shihab, maka masalah materialisme ini bisa jadi bahan kuliah Rizieq Shihab, sebab konsep materialisme adalah menu wajib pelajaran Filsafat. Lepas dari masalah menu wajib Filsafat ini, sebenarnya Rizieq Shihab sudah menghina rakyat Indonesia dan menghina Pancasila itu sendiri. Jelas-jelas Sila pertama Pancasila tertulis, Ketuhanan Yang Maha Esa. Itu artinya rakyat Indonesia percaya bahwa Tuhan itu ada, dan Tuhan itu Satu. Rakyat Indonesia percaya bahwa Tuhan Yang Esa adalah Pemilik Awal dan Pemilik Akhir. Sementara konsep Materialisme membantah konsep awal dan akhir ini. Sebuah materi ada karena memang ada. Tidak diciptakan, tidak juga dimusnahkan. Sebuah materi hancur karena sudah waktunya hancur. Dan sebuah materi ada karena hasil interaksi materi lainnya, bukan diciptakan oleh Maha Pencipta. Paham sampai sini?

Lalu apa korelasinya antara Pancasila dengan Konsep Tauhid versi Rizieq Shihab padahal Pancasila telah menganut konsep Tauhid? Oh, ternyata ada lanjutannya, yaitu Revolusi Ahlak.

Kita jabarkan.
Revolusi adalah perubahan yang terjadi dengan cepat. Ini biasa dipakai pada sebuah konsep perubahan tatanan suatu negara. Dan perubahan itu bisa berlaku damai, bisa berlaku rusuh.

Sementara Ahlak adalah perangai, tingkah laku, atau tabiat. Ahlak biasa dipakai untuk menggambarkan sebuah sikap yang punya adab, budi pekerti, berkelakuan baik, bertanggungjawab, menjaga sikap dan kata-kata.

Dan seorang Rizieq Shihab mengumandangkan Revolusi Ahlak, sementara kata bodoh, banci, makian, hinaan, fitnahan, selalu terlontar dari mulutnya? Atau sikapnya yang selalu mengelak dari tanggungjawab, berlindung atas nama ummat pengikutnya? Sehat?

Katanya lagi, Revolusi Ahlak ini bisa dimulai dari individu-individu dengan jalan dakwah, nasihat, dan diskusi.

Hei Singa! Ya, kamu yang mengaku Singa atau apalah. Aing Macaaaaan!

Sebelum berhalusinasi tentang Revolusi Ahlak bagi bangsa ini, bagi rakyat ini, coba contohkan dulu ahlak yang benar pada diri sendiri. Jaga sikap. Jaga perilaku. Jaga ucapan. Dan yang terpenting, jangan terlalu banyak bicara.

Ingat!
Imam Asy-Syafi'i berkata, bahwa seekor Singa dihormati karena lebih banyak diam tak bersuara, sementara seekor Anjiiiiiiiing, pantas dijadikan bahan mainan karena banyak bersuara dan terus menyalak. Bahkan seekor anjing galak sekalipun, tak hanya berani menyalak dibelakang tuannya atau dibalik pagar.

Jadi, sebenarnya situ Singa atauuuuu.....

Aing Macaaaaaaan.....!
anu.nugrahaAvatar border
trac0neAvatar border
peyronieAvatar border
peyronie dan 56 lainnya memberi reputasi
55
10.7K
269
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.