Antartika adalah sebuah Benua es yang berada di Kutub Selatan. Karena letaknya yang sulit dijangkau, banyak orang yang belum mengetahui kehidupan yang ada di sana. Mulai dari hewan yang tinggal di Benua Antartika, outlet tersembunyi di Benua Antartika hingga misteri yang belum terpecahkan yang ditemukan di Benua Antartika.

1. Hewan



Antartika ternyata tidak ditinggali terlalu banyak hewan GanSis, suhu di daratan Antartika yang sangat dingin bukanlah tempat favorit bagi hewan-hewan untuk menetap. Meski begitu, tetap ada hewan yang bisa bertahan hidup disana. Hewan yang bisa hidup di Kutub Selatan antara lain ada 6 jenis anjing laut: yaitu anjing laut berbulu, anjing laut ross, anjing laut weddel, anjing laut creabeater, gajah laut, dan anjing laut leopard.
 
Selain jenis anjing, terdapat juga jenis burung seperti burung fulmar, burung cape petrel, dan burung skua. Kendati, kebanyakan burung tersebut bermigrasi ke pulau-pulau sekitar Antartika atau bahkan ke kutub utara ketika musim dingin di Kutub Selatan. Tapi ada burung asli di Kutub Selatan yang tidak bermigrasi meski cuaca dingin.
 
Siapa lagi kalau bukan penguin, di lautan Antartika yang dingin ada krill atau udang kecil yang menjadi makanan paus biru dan paus kepala kotak. Namun, kedua paus itu juga menjelajah ke seluruh lautan di bumi alias tidak tinggal menetap di Antartika. Walaupun airnya dingin, masih ada juga lho jenis ikan, cumi-cumi, dan gurita yang menjadi makanan pokok para anjing laut, penguin, paus, dan burung-burung di laut Kutub Selatan.
 
2. Hutan Hujan Kuno



Jauh sebelum Antartika diselimuti es, dahulu ternyata terdapat hutan hujan kuno di daerah Kutub Selatan. Beberapa ilmuwan dikejutkan dengan penemuan yang gak masuk akal. Penemuan ini berawal dari ekspedisi yang dilaksanakan pada tahun 2017 silam di Amundsen yang terletak di bagian barat Antartika.
 
Pada waktu itu, para ilmuwan menggunakan kapal RV Polarstern untuk ekspedisi ini. Di lokasi tersebut para ilmuwan melakukan pengeboran hingga ke dasar laut Amundsen yang hampir dekat dengan Gletser Pulau Pinus dan Thwaites yang berjarak sekitar 900 kilometer dari Kutub Selatan. Sampai ke kedalam 30 meter, para ilmuwan dikejutkan dengan penemuan pepohonan, akar, tanah, hingga serbuk sari dnan spora.
 
Berlandaskan hasil foto dokumentasi yang ditangkap terungkap bahwa daratan di bawah laut itu memiliki bentuk yang dipenuhi oleh akar-akar tanaman yang telah menjadi fosil. Dari penemuan ini ditemukan sisa-sisa tanaman serta hutan rawa yang beriklim sedang.
 
3. Air Terjun Darah



Air terjun darah pertama kali ditemukan pada tahun 1911, di danau Gletser Taylor. Sebelumnya, tim ilmuwan berspekulasi air terjun merah ini dari Alga merah. Kendati, baru-baru ini didapati senyawa logamlah yang membentuk air terjun darah tersebut. Salah satu keunikan Gletser Taylor lainnya adalah adanya mikroba yang bisa hidup di dalam kondisi tanpa cahaya dan miskin oksigen.
 
Mikroba ini bisa hidup dengan senyawa logam di sekitarnya karena sudah terbiasa dengan lapisan es yang menghalangi cahaya matahari dan pertukaran oksigen.
 
4. Gunung Berapi



Mendengar kata gunung berapi, pasti GanSis dibuat kaget dengan fakta bahwa meski bersuhu dingin namun di Antartika juga terdapat gunung berapi aktif. Beberapa gunung diperkirakan memiliki ketinggian  4.000 meter. Kendati, yang uniknya lagi adalah kebanyakan titik puncak pegunungan berada di bawah lapisan es dan salju setebal 2 kilometer. Kawasan 91 gunung vulkanik tersebut terletak dan terselimuti es pada kawasan utara, barat, dan selatan Benua Antartika.
 
Ilmuwan menilai bahwa aktivitas vulkanik pegunugan di kawasan Antartika itu mampu menimbulkan konsekuensi besar bagi bumi. Aktivitas erupsi vulkanik akan memperparah dan mempercepat proses pencairan lapisan es di Antartika hingga kenaikan permukaan air laut tidak akan bisa dihindari dan berdampak pada bencana alam.
 
5. Danau



Salah satu penemuan yang hingga saat ini belum terpecahkan dari Benua Antartika adalah danau. Terdapat sekitar 50 danau yang tersembunyi di balik tumpukan es di Antartika. Hasil ini diperoleh usai sekelompok ilmuwan mengebor lubang sedalam 1.000 meter mencapai danau Mercer.

Ada sekitar 10 ribu sel bakteri dalam 1 milimeter air yang ditunjukkan dalam pengujian awal. Meskipun, jumlahnya terbilang sedikit dari yang biasanya di temukan di lautan terbuka. Namun, hal itu membuktikan bahwa titik dalam Antartika tidak tandus dan menyimpan kehidupan. Para peneliti menemukan bagian tubuh tardigrada, alga, diatom, dan krustasea usai melakukan analisi pada sampel danau.
 
Bangkai itu diperkirakan berasal dari 10 sampai 120 ribu tahun yang lalu semasa periode pemanasan sebelum es membentuk danau kembali. Masih belum jelas mengapa makhluk-makhluk darat tersebut bisa sampai disana. Karena itu juga keberadaan danau di Antartika masih menjadi misteri.
 
6. Misteri Lubang



Di tahun 1970-an, untuk pertama kalinya para ilmuwan memperoleh akses ke citra satelit. Dunia menjadi lebih muda untuk dicermati, gambar-gambar satelit dari laut Lazarev di lepas pantai Antartika membuat para ilmuwan kebingungan. Pasalnya, ada sebuah lubang besar menembus Gletser dan dikelilingi oleh es tebal.
 
Lubang tersebut mempunyai luas 3.700 mil persegi dan tidak ada penjelasan ilmiah bagaimana lubang itu dapat terbentuk. Para ilmuwan kembali dibuat bingung pada dekade berikutnya, karena lubang tersebut menghilang dan muncul berkali-kali. Terkadang lubang tersebut jadi kecil, pada waktu lain lubang tersebut dengan cepat berkembang ke ukuran yang cukup besar.
 
Lubang itu terakhir dilihat pada tahun 2017 dalam keadaan yang sangat besar, dan besarnya mencakup seukuran Irlandia. Belum ada jawaban pasti dari komunitas ilmiah  mengenai timbulnya lubang tersebut.



Referensi:

bobo.grid.id

cnnindonesia.com

warstek.com

nationalgeographic.grid.id

idntimes.com

hitekno.com