• Beranda
  • ...
  • Travellers
  • Hutan Kera Nepa, Menikmati Keindahan Pantai dan Sejuknya Hutan Dalam Satu Tempat!

istijabahAvatar border
TS
istijabah
Hutan Kera Nepa, Menikmati Keindahan Pantai dan Sejuknya Hutan Dalam Satu Tempat!



Hai para kaskuser, apa kabar? Semoga tetap dalam lindungan dan ridho Allah. Aamiin

Di thread kali ini aku akan memperkenalkan sebuah tempat wisata yang ada di Madura, lokasinya ada di dekat tempat tinggalku, mungkin sekitar satu kilo dari rumahku.

Namun, sebelum lanjut ke pokok pembahasan, aku mau nanya dulu. Pernah agan atau sista menikmati keindahan pantai lepas sekaligus hutan mangrove? Bagaimana rasanya? Seru pasti, ya ….

Di Madura ada, lho tempat wisata yang menyajikan keindahan pantai nan luas sekaligus kesejukan sebuah hutan yang juga dihuni oleh habibat aslinya. Namanya Hutan Kera Nepa.

Tempat itu berlokasi di jalur Pantura (pantai Utara Madura) desa Batioh (tapi lebih dikenal dengan desa Nepa), kecamatan Banyuates, kabupaten Sampang.

Meski yang terkenal namanya adalah Hutan Kera Nepa, tapi yang disajikan di tempat wisata ini tidak hanya kesejukan hutan saja, tapi juga keindahan pantai. Pantai ini pun biasa disebut dengan pantai Nepa. Padahal lokasi sebenarnya adalah desa Batioh.

Desa Nepa sendiri ada di sebelah timur atau bersebelahan dengan desa Batioh.

Nama Nepasendiri, konon berasal dari cerita bahwa dahulu di sepanjang pesisir pantai (dari desa Nepa sampai desa Batioh) banyak ditumbuhi pohon Nipah. Daun dari pohon itu bisa dimanfaatkan untuk atap.

Oke, aku akan mengulas tentang pantainya dulu …



Pantai Nepaini bersebelahan dengan hutan kera Nepa, tapi aku sih bilangnya depan hutannya karena saat masuk gapura hutan, ya pantainya ada di belakang punggung kita. Saat keluar dari hutan, pantainya ada di depan mata kita. Hehehehe

Pantai Nepa berbentuk garis melengkung panjang dan hanya ada beberapa pepohonan saja di pesisirnya. Jadi pesisir pantai ini sangat luas dengan pasir putih kecoklatan, tapi jika hari cerah maka akan sangat panas, karena sedikitnya pohon yang tumbuh di sekitarnya.



Pantai Nepa ini memiliki ombak yang cukup besar, jadi aku tidak menyarankan untuk berenang di sana. Karena cukup berbahaya, tapi ada saat tertentu ombaknya itu lumayan tenang.


Selanjutnya ulasan tentang Hutan Kera Nepa.




Hutan Kera Nepaadalah hutan luas sekitar kurang lebih 4 hektar yang dihuni oleh segerombolan kera abu-abu.

Dari perkampungan, hutan ini dipisah dengan sungai air tawar, tidak lebar sih cuma beberapa meter saja. Jika dari tempat parkir kita mau langsung ke hutan kera, kita bisa menggunakan jembatan yang dibangun di atas sungai untuk menyebrang.

Tidak perlu sampai ke dalam hutan jika hanya ingin berjumpa dengan penghuni hutan ini. Karena jika bukan hari-hari besar (lebaran dan libur panjang) kera-kera itu akan bermain di sepanjang jembatan dan di sekitar gapura masuk hutan.













Akan tetapi menyusuri hutan dengan rasa deg-degan dan rasa waspada karena dibuntuti atau bisa juga dicegat oleh segerombolan kera itu akan lebih seru dan menjadi cerita serta kenangan tersendiri nantinya.

Di ujung hutan jika pas hari lebaran akan ada para nelayan yang menjajakan jasanya untuk menyusuri sungai yang mengelilingi hutan kera ini dengan perahu mereka. Tarifnya tidak mahal, hanya 5 ribu rupiah per orang. Dari atas perahu kita bisa melihat kera-kera yang bergelantungan di pohon dan di sebelah kanan kita akan mendapati pemandangan perahu-perahu nelayan yang terparkir rapi di sepanjang sungai. Karena sungai ini terhubung langsung dengan laut dan muara sungai ini menjadi pemberhentian para nelayan untuk menurunkan hasil tangkapan mereka.


Oke, itulah sedikit penjelasan dan gambaran tentang wisata Hutan Kera Nepa yang ada di Madura.

Yang perlu diingat saat berkunjung ke Hutan Kera Nepa ini adalah:

~ Waktu yang cocok untuk berkunjung adalah saat pagi atau sore hari. Jika ingin melihat gerombolan kera yang lebih banyak maka aku sarankan berkunjung pas hari biasa bukan hari besar. Karena biasanya jika pas hari lebaran itu si kera banyak yang bersembunyi karena sudah kenyang dan juga karena pernah kejadian ada yang melempari mercon ke arah mereka. Jadi, mungkin mereka trauma dengan banyaknya pengunjung.

~ Jika datang di hari biasa, maka untuk masuk ke dalam hutan dianjurkan meminta bantuan pemandu. Biasanya pemandunya itu ibu-ibu yang merupakan penduduk sekitar hutan.


ibu-ibu yang biasa memandu


~ Sebelum masuk ke hutan, harap membawa makanan untuk si kera seperti, kacang, jagung yang bisa dibeli di warung-warung kecil di sekitar atau bisa juga membawa dari rumah.

~ Hati-hati dengan barang bawaan, karena kadang mereka para kera akan bertingkah usil dengan merebut barang-barang kita kalau tidak diberi makanan.

~ Jaga sikap untuk tidak memancing keagresifan para kera, karena itu sangat berbahaya.

~ Bawa penutup kepala jika ingin bermain-main di pesisir pantai dan jangan berenang jika ombak dalam keadaan besar.

Saat berkunjung di hari-hari besar akan banyak orang yang menjual beraneka makanan, tapi saat hari-hari biasa aku anjurkan untuk membawa bekal sendiri jika ingin bermain-main lebih lama di pantai Nepa. Di pantai Nepa ini juga bisa dijadikan tempat piknik bersama keluarga, karena saat hari-hari biasa pantai ini lumayan sepi. Jadi berasa pantai itu milik kita sendiri.

Untuk berkunjung ke tempat ini kita tidak dikenakan tarif karcis masuk apapun kecuali hanya uang parkir kendaraan saja. Jadi, keindahan yang disuguhkan itu semua gratis.

Namun, di saat pandemi seperti sekarang ini, ada peraturan yang perlu kita patuhi. Yakni:
Memakai masker
Menjaga jarak
Cuci tangan sebelum masuk dan saat keluar
Tidak berinteraksi terlalu dekat dengan si kera
Poin terakhir ini karena kera-kera yang ada di hutan ini bisa berinteraksi baik dengan pengunjung. Kadang ada pengunjung yang memberikan makan dengan menaruh makanan di telapak tangan mereka. Namun, di saat pandemi seperti sekarang ini hal itu dilarang, jadi cukup melemparkan makanan dari jarak jauh saja.


Oke, itulah sedikit penjelasan tentang Hutan Kera Nepa, tempat wisata yang tidak hanya menyejukkan mata, tapi juga memberikan pelajaran kehidupan untuk kita dengan melihat interaksi kera-kera yang ada di sana. Bagaimana mereka menjaga anak-anak mereka, bagaimana ketika si jantan melindungi betinanya dan lain sebagainya.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan terima kasih.


Istijabah
Sumber foto: Dokumen pribadi
Referensi: opini dari pengalaman pribadi

japarinaAvatar border
nirankaraAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 24 lainnya memberi reputasi
25
3.9K
156
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
Travellers
icon
23KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.