Sumber: nakita.grid.id

Dukkeobijip Jitgi Nori adalah salah satu permainan sederhana yang sering dilakukan oleh anak-anak di Korea. Permainan ini pada dasarnya adalah bermain tanah. Ya, di Indonesia pun kita sering menemukan bagaimana senangnya anak-anak ketika bermain dengan pasir atau tanah. Dukkeobijip Jitgi Nori adlah permainan membentuk goa dengan cara meletakkan dan menepuk-nepuk tanah atau pasir yang basah di punggung satu tangan, lalu perlahan-lahan berusaha mengangkatnya.

Permainan ini juga disebut dengan Moraejip Jitgi Nori. Pertama-tama, anak anak-anak harus menempatkan pasir/tanah basah di punggung satu tangan, dan kemudian menepuk-nepuk tanah dengan tangan lainnya untuk membentuknya menjadi struktur yang kokoh. Tepukan ini membutuhkan kesabaran dan perhatian karena tangan di bawah kotoran harus tetap diam selama proses untuk mengeraskan tanah atau pasir yang basah. Saat dirasa tanah sudah mulai cukup kuat dan keras, secara pelan-pelan, mereka akan menarik tangannya keluar. Saat melepas tangan membutuhkan konsentrasi agar tidak menyebabkan struktur pasir retak atau runtuh saat dikeluarkan dengan sembarangan. Bentukan rumah kecil seperti gua pun selesai.


Sumber: folkency.nfm.go.kr

Alasan mengapa permainan ini disebut dengan Dukkeobijip Jitgi Nori karena saat memainkannya anak-anak akan bernyanyi sambil menepuk-nepuk tangan mereka. “Pak. Toad, Mr. Toad! Saya akan memberikan Anda sebuah rumah tua, Anda memberi saya yang baru," begitu liriknya. Ada juga lagu lain yang bisa dinyanyikan. Lagu menyajikan lirik dengan nama-nama hewan seperti burung gagak, ular, bangau, dan sapi. Ada pula lagu dengan lirik meminta katak untuk sebuah rumah baru. Ini mungkin kaeena bentuk dari goa yang dibuat seperti punggung katak. Ada juga banyak lagu yang meminta burung murai untuk membangun rumah baru, karena mereka dikenal sebagai pembuat sarang yang baik. Pokoknya, apa pun hewannya, intinya anak-naka ingin membangun rumah baru yang kokoh.

Saat ini, Dukkeobijip Jitgi Nori masih dianggap sebagai permainan yang paling umum menggunakan tanah, karena aksesibilitas yang mudah. Biasanya mereka memainkan ini di halaman sekolah atau di taman kota. Kan kalau di drama-drama tuh, sering ya lihat ada kayak box pasir gitu di taman. Selain itu, permainan ini bisa dinikmati sendirian. Permainan Dukkeobijip Jitgi Nori, sampai sekarang amsih sering diturunkan kepada anak-anak. Mereka biasanya bermain pasir sambil berlatih bernyanyi dalam suasana alam secara berkelompok.


Sumber: folkency.nfm.go.kr