hanasora
TS
hanasora
Mengenal Soban, Meja Makan Tradisonal Korea

Sumber: korea.net

Orang Korea memiliki kebiasaan untuk berkumpul untuk menyantap hidangan saat makan bersama. Biasanya mereka akan berbagi makanan yang disajikan pada sebuah panci atau wadah. Namun pada jaman dahulu, mereka selau menyajikan satu porsi dengan satu orang. Ini dilakukan untuk menghindari konflik selama makan juga untuk memberikan rasa hormat kepada setiap anggota keluarga. Sayangnya, kebudayaan ini mulai menghilang seiring dengan berjalannya waktu.

Perlu diketahui, soban adalah meja portable kecil yang berfungsi sebagai baki dan meja. Soban pada jaman dulu sangat dinilai memiliki kepraktisan karena struktur rumah tradisional Korea memiliki ruang makan dan dapur yang berjauhan. Untuk memudahkan wanita membawa barang dari dapur ke ruang makan, soban dibuat sesempit bahu wanita dan dibuat dari kayu ringan seperti ginko atau zelkova. Faktor sosial seperti posisi, usia dan jenis kelamin menentukan siapa yang duduk dengan siapa di meja.

Misalnya, orang dengan status sosial yang lebih tinggi dan lansia akan menggunakan meja sendirian, sementara anggota keluarga dekat dan teman akan berbagi meja yang sama. Sehingga, dalam setiap rumah tidak hanya memiliki satu soban saja. Keluarga kaya raya yang biasa menerima banyak tamu bahkan memiliki lusinan hingga 100 meja kecil di rumah.


Sumber: korea.net

Kepercayaan konfusianisme yang dianut di Korea, mengajarkan penghormatan tertinggi kepada orang tua dan perbedaan jenis kelamin. Ajaran ini tidak mengizinkan keluarga untuk berbagi satu meja pun. Ada pula aturan seorang pria dan putranya dilarang duduk bersama untuk mencegah konflik yang sesekali meletus saat makan.

Sebuah catatan sejarah pada masa pemerintahan Dinasti Joseon Raja Jungjong (1506-44) menceritakan tentang seorang pria yang lolos dari hukuman mati karena membunuh ayahnya saat makan di meja yang sama. Ketika anak sudah berusia tujuh tahun, mereka harus menggunakan meja sendiri. Usia tujuh tahun, sudah dianggap sebagai usia yang sudah mandiri.

Soban dinilai sebagai contoh terbaik dari kerajinan tradisional Korea. Bergantung pada daerahnya, Soban dikategorikan menjadi tongyoungban, haejuban, dan najuban. Desain soban lain yang diturunkan sejak zaman kuno termasuk hojokban (harimau), gujokban (anjing) dan majokban (kuda), yang kesemuanya melambangkan nama-nama hewan yang terpahat di atas meja. Bentuk atasan juga bervariasi dari persegi panjang, melingkar dan poligonal hingga berbentuk bunga.

Soban dan budayanya telah kehilangan statusnya sejak era penjajahan Jepang. Saat itu mereka mulai kekurangan persediaan untuk membuat soban. Namun akhir-akhir ini, soban mulai kembali dikenal. Toko dan restoran teh tradisional yang menawarkan pengalaman otentik Korea melayani pelanggan dengan menggunakan soban.


Sumber: korea.net
kudanil.la
kudanil.la memberi reputasi
1
204
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kekoreaan
Kekoreaan
10.8KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.