Ada yang berpendapat bahwa nafsu syahwat laki-laki dan bafsu syahwat wanita itu 1 banding 9. Artinya besarnya nafsu syahwat laki-laki 1 sedangkan besarnya bafsu syahwat wanita 9. Nafsu syahwat wanita 9 kali lebih besar dari nafsu syahwat laki-laki.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa nafsu syahwat laki-laki jauh lebih besar dari nafsu syahwat wanita. Hal ini didasarkan pada hukum islam yang memperbolehkan bagi laki-laki untuk berpoligami hingga sampai 4 orang istri.

Mana yang benar? Entahlah.

Kenyataannya memang tidak ada wanita yang punya suami lebih dari 1. Tidak seperti laki-laki. Laki-laki yang punya istri lebih dari 1 jumlahnya banyak. Di dalam agama memang tidak dilarang. Hanya hukum negara yang tidak memperbolehkan, terutama bagi ASN.

Banyak laki-laki punya istri lebih dari 1. Ini bisa jadi bukti bahwa nafsu syahwat laki-laki memang jauh lebih besar dari nafsu syahwat manita.

Belum lagi ketika laki-laki tidak mendapatkan kepuasan di rumah, mereka rela menghabiskan uang puluhan juta untuk jajan di luar. Apa yang dicari? Tentulah kepuasan syahwat.

Sementara bagi wanita yang menyediakan jajanan (katanya) yang dicari bukanlah kepuasan syahwat melainkan uang. Uang untuk memenuhi nafsunya yang lain.

Syahwat juga bagian dari nafsu. Nafsu yang berujung pada kepuasan. Sementara kepuasaan tidak mengenal ujung. Kepuasan tidak mengenal batas. Nafsu apapun jika yang dicari hanya kepuasan maka tidak akan ada habisnya.

Apa yang terjadi akhir-akhir ini tampaknya memang sulit dicegah. Ketika poligami dilarang oleh negara, ketika tempat-tempat prostitusi banyak yang ditutup, para pencari kepuasan syahwat pun mencari cara lain, diantaranya mencari jajanan di medsos.

Miris rasanya jika melihat mereka ditangkap dan terpaksa harus mengenakan baju oren.

Ada juga pejabat yang ditangkap KPK, padahal pejabat tersebut sudah kaya, banyak uang tapi tetap saja tergiur oleh suap. Apalagi kalau bukan karena nafsu. Nafsu yang selalu haus untuk dipuaskan.

Nafsu, apapun jenisnya tidak mungkin terpuaskan, yang ada malah menjerumuskan.




Sumber: opini pribadi