- Beranda
- Stories from the Heart
(Cerpen) Jarak 5 M
...
TS
rahma.syndrome
(Cerpen) Jarak 5 M
Ketika kamu sangat mencintai seseorang, namun ada orang lain yang mengasihi dan mencintainya, maka dari hati yang paling dalam kamu akan mendoakan agar dia bahagia bersamanya. Mencintai bukan berarti harus memiliki, dan melepaskan bukan berarti harus membenci.
Aku menatapnya dari jarak lima meter, ku tarik sudut bibirku melengkung keatas membentuk sebuah senyuman. Suasana bahagia menyelimuti seluruh ruangan di dalam gedung yang cukup besar. Pengantin pria mengucapkan ijab kabul dengan sangat lancar dan jelas. Aku mengucapkan kata sah dengan lantang, namun tanpa kusadari air mataku menetes.
Tetap saja rasa sesak menyelinap di dalam dadaku. Aku yang menemaninya dari nol, dan setelah sukses dia justru menikah dengan wanita lain. Selama delapan tahun aku mejalin cinta dengannya, dimulai saat masih duduk di bangku kelas 3 SMA, kuliah, hingga lulus dan bekerja. Teringat jelas saat aku menerima undangan, ku tatap nama itu dengan nanar. Nama Dean Anggara tertulis jelas pada lembar kedua undangan itu.
Dia meminta berpisah dariku dengan alasan aku terlalu baik untuknya. Entah dia terlahir bodoh atau bagaimana sehingga mengatakan itu. Dulu aku selalu membayangkan bisa menikah dengan Dean dan membangun rumah tangga yang begitu sempurna. Namun bayangan akan tetap menjadi bayangan dan akan lenyap ketika sebuah kenyataan menghancurkannya.
Ucapan selamat dan doa dari para tamu memenuhi gedung. Semua orang ikut larut dalam kebahagiaan yang mereka terima. Saat ini yang bisa kulakukan adalah mengikhlaskannya, karena bagiku itu adalah titik terindah saat kita mencintai seseorang namun tidak bisa memiliki.
Aku pulang dengan pikiran tak karuan. Aku segera mencari cara agar bisa melupakan Dean. Apa dengan cara bekerja aku mampu melupakannya? Mungkin tidak. Lalu aku memilih untuk melanjutkan pendidikanku ke jenjang S2. Ya! aku harus terus sibuk dan sibuk. Fokus melanjutkan pendidikan adalah caraku untuk melupakannya. Kisah cinta boleh gagal, namun tidak dengan pendidikan.
Hari hari kulalui sebagai mahasiswa, semua terasa menyenangkan saat pikiran sibuk memikirkan tugas kuliah, sibuk menikmati waktu bersama teman, dan sibuk mengelola konten youtube. Aku mulai membuat konten youtube untuk menambah kesibukanku. Beauty vlogger adalah julukan baruku sekarang. Semua terasa indah dan menyenangkan, kesibukan membuatku jauh dari kisah percintaan. Banyak teman yang menyuruhku untuk mempunyai pasangan, namun aku selalu mengatakan belum ada yang cocok.
Hingga pada suatu hari, aku bertemu dengan seorang dokter yang begitu tampan. Ia begitu mempesona dengan karismanya. Ia jauh lebih baik dari sosok Dean. Ia bernama Fahmi, sosok yang begitu perhatian, bertanggung jawab dan bisa diandalkan.
Saat aku libur semester, Fahmi mengajakku berlibur ke Pulau Bali. Aku begitu bahagia bisa mengahabiskan waktu libur bersama dengan orang yang kucintai.
Waktu terus berjalan, tanpa mau berhenti untuk sedetikpun. Bulan sudah berganti tahun dan tidak terasa sebentar lagi aku akan wisuda. Aku sangat bangga menyandang gelar Magister Administrasi Bisnis, begitupun dengan orang tuaku.
Namun lagi dan lagi kisah cintaku harus kandas ditengah jalan. Aku putus dengan Fahmi sekitar lima bulan setelah liburan ke Bali. Sungguh rasanya aku tidak ingin terlibat dalam hubungan asmara lagi.
Setelah Sembilan bulan kelulusanku, aku kembali di pertemukan dengan Dean. Sosok yang sudah asing bagiku, namun tiba-tiba mampu menggetarkan hatiku saat memandangnya kembali. Ternyata Dean sudah bercerai dengan istrinya satu tahun yang lalu, sungguh aku tak menyangka. Dan buruknya aku jatuh cinta untuk ketiga kalinya namun dengan orang yang sama dengan cinta pertamaku. Ya, pada akhirnya aku menikah dengan Dean Anggara. Memang benar jika jodoh tak akan kemana. Sejauh apapun kita melangkah, jika jodoh pasti akan di pertemukan dengan cara yang tak terduga. Namun sekuat apapun kita mempertahankan, jika bukan jodoh maka Allah selalu mempunyai cara untuk memisahkan.
Aku menatapnya dari jarak lima meter, ku tarik sudut bibirku melengkung keatas membentuk sebuah senyuman. Suasana bahagia menyelimuti seluruh ruangan di dalam gedung yang cukup besar. Pengantin pria mengucapkan ijab kabul dengan sangat lancar dan jelas. Aku mengucapkan kata sah dengan lantang, namun tanpa kusadari air mataku menetes.
Tetap saja rasa sesak menyelinap di dalam dadaku. Aku yang menemaninya dari nol, dan setelah sukses dia justru menikah dengan wanita lain. Selama delapan tahun aku mejalin cinta dengannya, dimulai saat masih duduk di bangku kelas 3 SMA, kuliah, hingga lulus dan bekerja. Teringat jelas saat aku menerima undangan, ku tatap nama itu dengan nanar. Nama Dean Anggara tertulis jelas pada lembar kedua undangan itu.
Dia meminta berpisah dariku dengan alasan aku terlalu baik untuknya. Entah dia terlahir bodoh atau bagaimana sehingga mengatakan itu. Dulu aku selalu membayangkan bisa menikah dengan Dean dan membangun rumah tangga yang begitu sempurna. Namun bayangan akan tetap menjadi bayangan dan akan lenyap ketika sebuah kenyataan menghancurkannya.
Ucapan selamat dan doa dari para tamu memenuhi gedung. Semua orang ikut larut dalam kebahagiaan yang mereka terima. Saat ini yang bisa kulakukan adalah mengikhlaskannya, karena bagiku itu adalah titik terindah saat kita mencintai seseorang namun tidak bisa memiliki.
Aku pulang dengan pikiran tak karuan. Aku segera mencari cara agar bisa melupakan Dean. Apa dengan cara bekerja aku mampu melupakannya? Mungkin tidak. Lalu aku memilih untuk melanjutkan pendidikanku ke jenjang S2. Ya! aku harus terus sibuk dan sibuk. Fokus melanjutkan pendidikan adalah caraku untuk melupakannya. Kisah cinta boleh gagal, namun tidak dengan pendidikan.
Hari hari kulalui sebagai mahasiswa, semua terasa menyenangkan saat pikiran sibuk memikirkan tugas kuliah, sibuk menikmati waktu bersama teman, dan sibuk mengelola konten youtube. Aku mulai membuat konten youtube untuk menambah kesibukanku. Beauty vlogger adalah julukan baruku sekarang. Semua terasa indah dan menyenangkan, kesibukan membuatku jauh dari kisah percintaan. Banyak teman yang menyuruhku untuk mempunyai pasangan, namun aku selalu mengatakan belum ada yang cocok.
Hingga pada suatu hari, aku bertemu dengan seorang dokter yang begitu tampan. Ia begitu mempesona dengan karismanya. Ia jauh lebih baik dari sosok Dean. Ia bernama Fahmi, sosok yang begitu perhatian, bertanggung jawab dan bisa diandalkan.
Saat aku libur semester, Fahmi mengajakku berlibur ke Pulau Bali. Aku begitu bahagia bisa mengahabiskan waktu libur bersama dengan orang yang kucintai.
Waktu terus berjalan, tanpa mau berhenti untuk sedetikpun. Bulan sudah berganti tahun dan tidak terasa sebentar lagi aku akan wisuda. Aku sangat bangga menyandang gelar Magister Administrasi Bisnis, begitupun dengan orang tuaku.
Namun lagi dan lagi kisah cintaku harus kandas ditengah jalan. Aku putus dengan Fahmi sekitar lima bulan setelah liburan ke Bali. Sungguh rasanya aku tidak ingin terlibat dalam hubungan asmara lagi.
Setelah Sembilan bulan kelulusanku, aku kembali di pertemukan dengan Dean. Sosok yang sudah asing bagiku, namun tiba-tiba mampu menggetarkan hatiku saat memandangnya kembali. Ternyata Dean sudah bercerai dengan istrinya satu tahun yang lalu, sungguh aku tak menyangka. Dan buruknya aku jatuh cinta untuk ketiga kalinya namun dengan orang yang sama dengan cinta pertamaku. Ya, pada akhirnya aku menikah dengan Dean Anggara. Memang benar jika jodoh tak akan kemana. Sejauh apapun kita melangkah, jika jodoh pasti akan di pertemukan dengan cara yang tak terduga. Namun sekuat apapun kita mempertahankan, jika bukan jodoh maka Allah selalu mempunyai cara untuk memisahkan.
Diubah oleh rahma.syndrome 09-05-2021 14:18
bukhorigan dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.1K
8
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.4KThread•41.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru