kabar.kabur
TS
kabar.kabur
Cabuli 7 Santri,Pimpinan Ponpes Ditembak, Modus Beri Amalan untuk Angkat Derajat Ortu



SURYA.CO.ID - Di tengah menunggu detik-detik persalinan istrinya, seorang ustadz pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) ditembak dalam penangkapan setelah mencabuli tujuh santrinya.

Tersangka yang kini dijebloskan ke tahanan Polres Ogan Komering Ilir yakni Muhammad Bisri Mustofa Al-Aswad alias Agus (32).

Penangkapan yang dilakukan tim khusus Polres OKI cukup dramatis karena tersangka kabur ke luar daerah.

Berikut kronologi penangkapan sang ustadz:

Berdasarkan informasi masyarakat, pria beristri itu telah mencabuli beberapa santrinya.

"Ketika ketahuan, pelaku langsung melarikan diri ke arah provinsi Lampung. Tim gabungan Unit Pidum dan Unit PPA langsung mengejar pelaku," tutur Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy didampingi KBO Reskrim, Iptu Amirudin Iskandar.

Selama pengejaran, tim yang diterjunkan juga melacak nomor telepon pelaku.

"Dari situ kami mendapat petunjuk, jika pelaku mengarah ke Lampung Selatan," terangnya.

Begitu petugas nyanggong di Lampung Selatan, tersangka sempat menghilang.

"Setengah jam kemudian, lokasi pelaku kembali terlacak, di Terminal Mulyo Jati Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pelaku saat itu berada di pinggir jalan," ujarnya.

Dalam penangkapan itu, tersangka berusaha melawan.

Tak pelak, terpaksa petugas mengarahkan moncong revolver ke tersangka.

Begitu timah panas mengenai kaki sang ustadz, ia langsung minta ampun.

"Tersangka ditangkap setelah dua hari melarikan diri. Nah sehari setelah pelaku ditangkap, istrinya melahirkan anak mereka," terang Iptu Amir.

Dalam pemeriksaan terungkap, tersangka mencabuli santrinya akibat istrinya sedang hamil tua. Dalihnya kebutuhan biologis tak terpenuhi.

"Untuk merayu santrinya, modus yang dilakukan pelaku ingin mengajarkan amalan agar mereka (para santri) bisa mengangkat derajat orang tuanya. Tapi ada syaratnya," ungkap Kapolres OKI, AKBP Alamsyah Pelupessy didampingi KBO Reskrim, Iptu Amirudin Iskandar, Kamis (26/11).

Korban yang dicabuli tersangka, semuanya di bawah umur.

Tujuh korban itu berinisial ER (15), RA (14), SM (14), RPA (16), SL (16), ERS (15), IN (17).

"Salah satu dari ketujuh korban sudah pernah dicabuli sejak April lalu dan sisanya dilakukan hingga tanggal 11 Oktober sekira pukul 11.00 WIB," terangnya.

Dikatakannya, pelaku juga mengaku hanya melakukan pencabulan sekali pada korbannya.

"Meski hanya satu kali, namun perbuatan pelaku sangat tidak pantas dan dapat menggangu kondisi psikologis anak," tegasnya.

Maka dari itu hingga kini para korban didampingi psikolog dan pendampingan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) kabupaten OKI.

"Iya, para korban masih mengalami trauma dan sudah ada yang mendampingi," pungkasnya.

Diceritakan Iptu Amir, Pondok Pesantren yang dipimpin pelaku telah empat tahun berdiri dan selama ini tidak ada santri yang diinapkan.

Kebijakan menginapkan santri baru diterapkan beberapa bulan ini.

"Sebelumnya di Ponpes tersebut hanya proses belajar ngaji (membaca Alqur'an) saja. Baru pada Juni lalu, berdasarkan kesepakatan warga dan pelaku akhirnya para santri diinapkan di ponpes tersebut," jelasnya.


https://surabaya.tribunnews.com/2020...ang-tua?page=3

nomorelieskaum.pedopapa.ferry
papa.ferry dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
28
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.