Papua, provinsi paling timur di Indonesia ini memang menarik untuk dibahas. Papua yang memiliki lebih dari 300 bahasa daerah dengan luas wilayah sekitar 421.991,2 km². Tanah Pulau Cendrawasih ini memang dikenal dengan keberagaman alat musik yang eksotis dan kaya dengan estetika kental nuansa adat. Jenis alat musik tradisional yang memiliki filosofi atau sejarah mendalam dibaliknya. Berikut ulasan 4 alat musik tradisional Papua dengan berbagai keunikannya:
Quote:
Tifa merupakan alat musik sejenis gendang yang berasal dari masyarakat suku Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua. Tifa dapat ditemukan di Papua dan di tanah Maluku. Hanya saja terdapat perbedaan, Papua terdapat berbentuk melengkung dengan pegangan dibagian tengah sedangkan Maluku berbentuk tabung biasa tanpa pegangan. Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya seperti tarian tradisional suku Asmat, berbagai ritual dan kesenian adat.
Pembuatan Tifa
Tifa terbuat dari batang kayu matoa yang telah dilubangi bagian dalamnya. Salah satu bagian tutupnya menggunakan kulit rusa yang telah mengalami proses pengeringan dan badan kayu dibuat ukiran untuk menambah nilai seni. Ternyata, ukiran tersebut menjadi tanda status pemilik tifa.
Sejarah Tifa
Tifa digunakan sebagai alat simbol perdamaian bagi masyarakat Papua tempo dulu. Apabila terjadi perang antar suku, para tetua adat menabuh tifa untuk membuat kedua belah pihak untuk melakukan perjanjian damai.
Jenis-jenis Tifa
Ada beberapa macam jenis alat musik tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa Bias.
Quote:
Ada banyak istilah yang merujuk pada alat musik ini fuu, tahori dan korno. Istilah fuu lebih familiar dalam budaya Papua. Alat musik ini digunakan dengan cara ditiup dan terbuat dari kayu dan bambu.
Fungsi Fuu
Fuu ini digunakan sebagai alat komunikasi untuk memanggil penduduk tertentu contohnya suku Asmat agar berkumpul pada acara ritual. Alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi tarian daerah dan menjadi paduan harmonisasi yang memberikan warna tersendiri, biasanya dimainkan bersama tifa dan kelambut.
Quote:
Istilah pikon berasal dari kata ‘pikonane’ yang dalam bahasa Baliem berarti alat musik bunyi. Pikon merupakan alat musik tradisional khas Suku Dani yang biasa dimainkan ketika beristirahat di honai.
Alat musik pikon ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga yang biasa disebut dengan hite. Cara memainkannya dengan meniup sambil menarik bagian talinya, namun suara yang dihasilkan hanya bernada do, mi, dan sol. Suara yang dihasilkan oleh alat musik ini mirip dengan suara kicauan burung. Selain itu, alat musik ini biasanya digunakan oleh para lelaki sehabis mereka berburu.
Quote:
Triton merupakan alat musik yang berbentuk cangkang kerang dan dalam bahasa papua disebut Bia, alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Dahulunya alat musik ini hanya digunakan untuk sarana komunikasi, seperti meminta pertolongan. Namun, seiringnya berjalannya zaman alat musik ini beralih fungsi sebagai sarana hiburan. Alat musik Triton ini bisa ditemukan dengan mudah di beberapa pesisir pantai seperti Kepulauan Raja Ampat, Wondama, Nabire, Waropen, Yapen dan Biak.
Menarik bukan gansis? alat musik tradisional dari Papua yang eksotis ini kental akan nuansa adat menjadi budaya kesenian yang harus kita dijaga dan lestarikan bersama.