Djamboel79Avatar border
TS
Djamboel79
Jose Mourinho, Sang Pemenang!
Saya masih berdecak kagum mendapati fakta bahwa Tottenham Hotspur berada di puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris musim 2020-2021. Memang Spurs hanya unggul selisih gol dari sang juara bertahan, Liverpool yang berada di posisi kedua.

Lalu, kompetisi juga baru menyelesaikan 9 pekan, masih ada 29 laga lainnya yang harus dihadapi semua kontestan Liga Primer Inggris musim ini.



Selain para pemain di lapangan, menurut saya, kunci permainan The Lilywhites ada pada sang Manajer, Jose Mourinho! Mungkin saja anda bosan mendengar atau membaca sejumlah ulasan terkait pria Portugal yang terkenal agak arogan. Tetapi saya tak akan pernah jemu membagikan kisahnya dari cerita lainnya.

Jose Mourinho memang sudah menangani Spurs sejak musim lalu, tepatnya 20 November 2019. Itu artinya tidak dari awal musim. Barulah pada musim yang baru ini, Jose Mourinho mengasuh Spurs sejak laga pertama. Dan hasil pertandingan pada pekan pembuka, Mourinho dan Spurs dibungkam Everton (0-1) di Stadion Tottenham Hotspur.

Ini sangat berbeda dengan cerita saat Mourinho pertama kali datang ke tanah Inggris. Kali ini saya akan mengajak kalian mengingat kembali bagaimana Mourinho memulai kisah suksesnya di negeri Ratu Elizabeth.



Roman Abramovich menunjuk Jose Mourinho untuk menggantikan posisi Claudio Ranieri sebagai Manajer Chelsea mulai musim 2004-2005. Mourinho datang ke Stamford Bridge sebagai Raja Eropa, usai membawa FC Porto menjadi juara Liga Champions musim 2003-2004.



Tantangan bagi Mourinho langsung terjadi pada pekan pertama. Chelsea akan mengawali perjalanan mereka bersama dengan Jose Mourinho melalui duel melawan Manchester United pada pekan pembuka kompetisi musim 2004-2005.

Pertandingan tersebut digelar pada 15 Agustus 2004 di Stamford Bridge. Mourinho memainkan skema 4-4-2 dengan menduetkan Didier Drogba dan Eidur Gudjohnsen di lini depan.

Belakangan, nama terakhir yang merupakan pemain asal Islandia tersebut berhasil mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan kala itu.
Skor 1-0 untuk kemenangan Chelsea atas Manchester United yang masih diarsiteki Sir Alex Ferguson.

Menariknya, kemenangan Chelsea saat itu juga mengakhiri rekor Manchester United yang sebelumnya tak pernah kalah saat bermain pada pekan pertama dalam delapan musim beruntun.

Ini tentu berbeda dengan skor akhir yang sama namun berujung kekalahan bagi Spurs saat menjamu Everton pada laga pertama musim ini, bukan?!?!

Kembali ke musim 2004-2005, setelah awal yang baik itu, Chelsea melewati musim itu nyaris tanpa kendala yang berarti. The Blues dibawah kendali Jose Mourinho nyaris menyamai catatan Arsenal yang tidak terkalahkan saat menjadi juara Liga Primer Inggris musim 2003-2004.



Chelsea hanya menelan satu kekalahan yakni saat berjumpa Manchester City di Stadion Etihad (16/10/2004).

Yang menyenangkan, tentu saja ketika Jose Mourinho sukses dua kali mengalahkan Manchester United pada musim itu. Stadion Old Trafford menjadi saksi bisu ketika Chelsea mencuri poin penuh dari Setan Merah, lewat kemenangan 3-1, pada pekan ke-37.



Arsenal yang merupakan juara bertahan pada musim itu mungkin menjadi tim yang tak mampu dikalahkan Chelsea dalam dua kali kesempatan.

Chesea hanya bermain imbang 2-2 saat tandang ke markas Arsenal dan bermain imbang kaca mata saat gantian menjamu The Gunners di Stamford Bridge.

Chelsea mengakhiri kompetisi musim 2004-2005 dengan meraih 29 kemenangan, 8 kali seri dan hanya sekali menelan kekalahan.

Satu hal yang menjadi kebanggaan musim itu dan merupakan hasil karya strategi Jose Mourinho ialah pertahanan yang kuat.

Dibawah Mourinho, Chelsea pada musim itu hanya kebobolan 15 gol dari 38 pertandingan. Pertahanan Chelsea memang tangguh pada musim itu. John Terry, Ricardo Carvalho, Paulo Fereira, Wayne Bridge dan William Gallas menjadi jaminan kokohnya pertahanan Chelsea musim itu.

Dibawah mistar, nama Petr Chech, yang juga baru bergabung dengan Chelsea pada musim itu bahkan mencatat 24 kali clean sheet. Sebuah torehan fantastis yang rasanya sulit untuk terulang atau disamai penjaga gawang lainnya.



Jangan lupakan juga betapa penting peran Frank Lampard musim itu. Lampard menjadi kunci permainan Chelsea dimana Jose Mourinho menurunkannya dalam semua laga di Liga Primer Inggris musim 2004-2005, dengan status bermain dari menit awal laga.

Kebetulan, pada pekan kesepuluh nanti (29/11/2020), keduanya akan kembali berjumpa di pinggir jalanan, saat Spurs bertandang ke Stamford Bridge menghadapi Chelsea yang sejak musim lalu dinahkodai oleh Frank Lampard.

Pada musim 2004-2005, Jose Mourinho datang dan membuktikan diri dengan kegemilangan bagi publik Stamford Bridge. Dengan 95 poin, Chelsea lantas menjadi juara Premier League. Gelar juara Chelsea saat itu adalah untuk kali pertama alias menuntaskan penantian selama 50 tahun silam.



Musim ini, Spurs memang sudah merasakan kekalahan pada pekan pembuka. Namun tiba di pekan kesembilan, Harry Kane dkk kini bercokol di puncak klasemen.

Dua tim asal Manchester, yaitu Manchester United dan Manchester City pun sudah meradang dibuatnya.

Menggilas Manchester United (6-1) di Stadion Old Trafford dan (2-0) saat menjamu Manchester City bisa jadi merupakan langkah baik untuk Mourinho dan Spurs.



Musim ini masih sangat panjang dan segala sesuatu bisa saja berubah dan penuh keajaiban. Namun bagi saya pribadi, strategi dan pengalaman Jose Mourinho serta potensi penuh daya ledak pasukannya paling tidak bisa membawa Spurs meraih trophy musim ini.

Dan apabila itu terjadi, rasanya tak salah kita kembali untuk mengakui betapa midas tangan seorang Jose Mourinho!

#RinganJari
sunshii32Avatar border
nirankaraAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
4.3K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.